Beritaterheboh.com - Front Pembela Islam (FPI) menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan Surat Keterangan Terdaftar (SKT...
Beritaterheboh.com - Front Pembela Islam (FPI) menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI kemungkinan tak diperpanjang bila ormas itu mengancam ideologi negara.
Juru Bicara DPP FPI Slamet Maarif menyebut Jokowi tidak mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang FPI. Bahkan Slamet menyebut pemerintahan Jokowi zalim.
"Kalau masih ada yang menggaungkan izin ormas, maka kategori keterbelakangan intelektual dan kuasa gelap yang zalim itu. Baca putusan Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Slamet kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/7).
Menurut Slamet, kebebasan berserikat dan berkumpul dijamin secara jelas dalam konstitusi. Kata dia, sebaiknya Jokowi membaca dan melihat kembali putusan MK terkait pendaftaran Ormas, yang menyebut pendaftaran bersifat sukarela.
"Secara aturan hukum dalam UU Ormas, enggak ada nomenklatur izin, putusan MK Nomor 82 Tahun 2013 juga, menyatakan pendaftaran adalah bersifat sukarela, tidak ada istilah izin ormas atau ormas terlarang," katanya.
Slamet mengatakan FPI tidak mengkhawatirkan pernyataan Jokowi tentang SKT tersebut.
"Sudah sering diginikan, bedanya yang satu ini keliatannya info yang diterima enggak," katanya.
Dalam wawancaranya dengan Associated Press (AP) pada Jumat (27/7), Jokowi membuka kemungkinan tidak akan memperpanjang SKT FPI.
Pemerintah mungkin saja tidak memperpanjang SKT FPI jika ormas pimpinan Muhammad Rizieq Shihab tersebut dinilai tidak sejalan dengan ideologi bangsa dan mengancam keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jika pemerintah meninjau dari sudut pandang keamanan dan ideologis menunjukkan bahwa mereka (FPI) tidak sejalan dengan bangsa," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah selalu terbuka untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok Islam. Asalkan pandangan kelompok-kelompok tersebut tidak bertentangan dengan ideologi negara.
Jokowi pun bertekad membawa Indonesia agar dikenal sebagai negara yang moderat. Hal itu menjadi salah satu agenda dalam kepemimpinan periode keduanya lima tahun mendatang.
"Dalam lima tahun ke depan, saya tidak memiliki beban politik sehingga dalam membuat keputusan, terutama keputusan penting bagi negara, menurut saya itu akan lebih mudah," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara, Sekretaris Umum DPP FPI Munarman enggan berkomentar banyak tentang pernyataan Jokowi itu.
Dia malah menyindir langkah Jokowi yang meminjam uang dari negara komunis. Munarman tidak menyebut secara gamblang siapa negara komunis yang dimaksud.
"Yang mengancam ideologi negara itu adalah ngutang kepada negara komunis jor-joran," tutur Munarman melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/7).
Munarman juga menyindir pemerintah yang membuka pintu bagi tenaga kerja asing dari secara besar-besaran.
Dia juga menyinggung sikap pemerintah lainnya yang cenderung memudahkan pihak asing bekerja di Indonesia. Akan tetapi,
"Buat aturan membolehkan jabatan di berbagai sektor pemerintahan dipegang oleh kaum komunis dan asing lainnya," kata Munarman sebagaimana dilansir cnnindonesia.com
Respon warganet
mengapa munarman dan gerombolannya sll memperkarakan kutang ke cinak?— makLambeTurah#CintaIndonesia💗 (@makLambeTurah) July 29, 2019
padahal sejak jaman Harto, negara ini sudah berkutang ke cinak, bahkan goodbener juga berkutang ke cinak!https://t.co/PJehBQN4l1
Kata mrka jka FPI dbubarkan brti pemerintah Anti Islam..— 🌼Airin_NZ🌸 (@Airin_NZ) July 28, 2019
Gw kan jdi Ngakak😂😂
Lah sejak kpn FPI jdi agama?
Kata mrka hnya org pro maksiat yg ingin membubarkan FPI..
Gw kan jdi ngakak lagi😂😂
Ap mrka lupa klw Imam besar mrka kabur karna kasus "CHAT MESUM"?
Warasmu kpn toh Coy?
MENOLAK LUPA Kelakuan FPI!— Ary Prasetyo (@Aryprasetyo85) July 28, 2019
Pemotor Wanita Jadi Korban Pemukulan Anggota FPI
Seorang pengendara sepeda motor dipukuli sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) @FaGtng @My_LoveNebe @AlvinoLulu @WagimanDeep @Airin_NZ @DjanChoek @tempemendoanGL @Je_Ly @habibthink @NannyAlexendry pic.twitter.com/rukOuGNbDY
Menolak lupa Ocehan si toyib Rizieq Dukung ISIS— Ary Prasetyo (@Aryprasetyo85) July 28, 2019
Cc @kemendagri
Orang seperti ini jg curut2 nya tdk pantas ada di NKRI yang slalu menebar kebencian di negri ini! pic.twitter.com/2OZwaj5J4Z
Menolak lupa!👇— Ary Prasetyo (@Aryprasetyo85) July 28, 2019
Cc @kemendagri @wiranto1947 @jokowihttps://t.co/PjVt1xTo9J pic.twitter.com/NANJn5kyHV
Ngapain FPI minta ijin di perpanjang sama rezim biadab? Tololnya original. Bubarin aja org2 munafik kek gini. #bubarkanFPI pic.twitter.com/xaLidAmzyy— Fikry Emha (@FikryEmha) July 29, 2019
@GunRomli @bangzul_1988— Inlander 😎 Ndeso😎 (@SuryoUdoro) July 28, 2019
Menolak lupa.
Inilah perilaku FPI, lbh pantas disebut gerombolan preman.
Alasan bela agama, lakukan tindakan bar-bar, anak-anak, para ibu/wanita pun dijadikan korban demi pelampiasan.
Tentu kita semua tak ingin hal ini terulang kembali.#BubarkanFPI pic.twitter.com/M30zIzxIOY
3. Jejak digital kebrutalan FPI#BubarkanFPI— Zulkarnaini (@bangzul_1988) July 28, 2019
8 Anggota FPI bikin Rusuh
diacara NU di Gelandang Polisi 👇 pic.twitter.com/JL6DqMQAvm
5. Jejak digital kebrutalan FPI yang sewenang-wenang dan melangkahi tugas aparat.— Zulkarnaini (@bangzul_1988) July 28, 2019
Di Jakbar-Taman Ratu, Shao Kao sebuah restoran bakar" ala sate chinese style disegel sama ormas FPI sampai pasang police line.#BubarkanFPIpic.twitter.com/efz3DU5rAY
7. Jejak digital kerusuhan, kebrutalan dan aksi provokasi yang dilakukan oleh ormas FPI. #BubarkanFPI— Zulkarnaini (@bangzul_1988) July 28, 2019
FPI berusaha membuat rusuh aksi 1000 lilin di makassar. pic.twitter.com/3rfwJh8ilR
11. Jejak digital kebrutalan ormas FPI terhadap masyarakat.— Zulkarnaini (@bangzul_1988) July 28, 2019
Mohon suara kami di dengarkan Pak Presiden @jokowi dan Pak Kyai @Kiyai_MarufAmin para pejabat dan dinas terkait. 🙏🙏🙏@tjahjo_kumolo@wiranto1947 @LuhutPandjaitan@Sapa_Kemendagri#BubarkanFPI#NKRIhargamati 🇮🇩 pic.twitter.com/WxwEmuMEVs
Indonesia tidak butuh FPI.#BubarkanFPI #BubarkanFPI #BubarkanFPI pic.twitter.com/1ACq9GMdoK— Andy Wu (@AndyWu2207) July 29, 2019
Ini bkan marah bnyak netijen mnangkap kliru krena praming dr media,— Wagiman Deep (Habeib Selow) (@WagimanDeep) July 28, 2019
Ntu adlh "Siraman Rohani" dr pak Munarwan kpada Prof Thamrin. Contoh btapa Baek hati dan kereatif nya Jubir FPI kita pd yg beda pndapat, smuwa demi segarkan swasana diskusi sja..prcayalah
Smakin Banggah dgn FPI pic.twitter.com/GUVyTi3iVQ