Beritaterheboh.com - Wulan, Ketua Relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga atau disingkat Pepes mengetahui Presiden Joko Widod...
Beritaterheboh.com - Wulan, Ketua Relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga atau disingkat Pepes mengetahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemilu sudah usai dan tidak ada lagi istilah cebong dan kampret.
Karena itu, Wulan meminta kepada Jokowi untuk segera membebaskan tiga emak-emak Pepes yang kini masih mendekam di balik jeruji besi karena dituduh melakukan kampanye hitam.
Masih ingatkah tiga emak-emak yang sempat membuat heboh di media sosial karena videonya viral menunjukkan ketiganya tengah bersosialisasi Pilpres 2019 dengan narasi menjatuhkan Jokowi? Wulan menyebut ketiganya divonis enam tahun penjara.
"Pak @jokowi terimakasih bapak membuat pernyataan tidak ada lagi cebong kampret. Pemilu sudah usai. Pesta demokrasi sudah slesai," kata Wulan melalui akun Twitternya @swullll pada Selasa (15/7/2019).
Seturut pernyataan Jokowi tersebut, Wulan memohon kepada Jokowi untuk turut menyudahi hukuman yang dibebankan kepada tiga emak-emak asal Karawang, Jawa Barat tersebut. Menurutnya, ketiga emak-emak itu juga hanya berbuat ulah saat Pilpres 2019 saja.Hari ini mnrt keluarganya adalah putusan pengadilannya. Tuntutan jaksa kl tdk salah 6 tahun.— w u l a n |MakCoach|KetumPEPES (@swullll) July 16, 2019
Semoga ada keajaiban spt yg di ucapkan presiden @jokowi kalau tidak ada lagi perbedaan,krn pesta demokrasi sdh usai. Skrg semua hrs persatuan ..semoga bs bebas , bismillah alfateha https://t.co/c4hydYqp0U
"Jadi mereka yang kemarin ditangkap kasus di Kawarang, bisa dilepas pak? Karena semua itu hanya pesta demokrasi? Bapak tahu nggak mereka divonis 6 tahun? Emak-emak desa yang enggak punya pekerjaan?," ujarnya.
Wulan juga menyebut kalau ketiga emak-emak tersebut akan menghadapi sidang vonis pada Selasa (16/7/2019). Sambil mencantumkan nama akun Twitter Jokowi @Jokowi dan juga Menkumham Yasonna Laoly @LaolyYasonna, Wulan berharap ada keajaiban untuk ketiga emak-emak tersebut.
"Besok adalah terakhir putusan pengadilan pak @jokowi pak @LaolyYasonna, sekiranya ada miracle yang bisa benar-benar kenyataan seperti yang bapak ucapkan. Yaitu move on, buat persatuan Indonesia" ujarnya.
"Besok pak, putusan pengadilan. Mohon agar cepat dibantu pak. Terima kasih mohon maaf lahir batin," tandasnya.
Untuk diketahui, tiga emak-emak penyebar kampanye hitam Jokowi menang kimpoi sejenis sah terancam hukuman penjara 3 tahun. Mereka adalah Citra Widaningsih, Engqay Sugiati dan Ika Peranika. Ketiganya ditangkap di rumahnya di Karawang, Jawa Barat.
Jelang Tuntutan, 3 Emak PEPES Karawang Minta Bantuan Prabowo
Tiga terdakwa kampanye hitam kepada Jokowi meminta bantuan Prabowo dan Sandiaga dari masalah hukum. Mereka curhat tak dapat perhatian selama 5 bulan mendekam di penjara.
Baca juga: Sidang Tuntutan 3 Emak PEPES Karawang Ditunda, Pendukung Ricuh
Curhatan tersebut diungkapkan dalam video berdurasi 1 menit 41 detik yang kini telah tersebar luas. Terlihat ketiga terdakwa Citra Widaningsih, Engqay Sugiyanti dan Ika Peranika berada di balik ruang tahanan Pengadilan Negeri Karawang. Mereka berharap Prabowo dan Sandiaga tak melupakan mereka.
"Sudah lima bulan tidak ada kejelasan. Kami harap bantuan dari bapak (Prabowo dan Sandiaga)," kata ketiganya melalui rekaman video.
"Kami emak-emak Karawang meminta bantuan Pak Prabowo dan Pak Sandiaga. Tolong bantu kami, perhatikan kami. Karena kami rela membela bapak sampai titik darah penghabisan," kata ketiganya tersebut kompak.
Dalam video tersebut, ketiganya berharap betul mendapat perhatian Prabowo-Sandiaga. "Sebab kami rela membela bapak. Kami tak akan gentar walau apapun yang terjadi," tambah mereka.
Agus Nurhayadi, pengacara tiga terdakwa merasa wajar harapan itu muncul. Sebab, kata Agus, ketiganya sangat militan mendukung Prabowo-Sandi. "Saya kira wajar klien kami minta bantuan kepada siapapun. Namanya orang terjerat hukum. Sebab tekat emak-emak ini mendukung beliau luar biasa. Kalau orang biasa mungkin berfikir seribu kali," kata Agus saat ditemui usai sidang di PN Karawang, Selasa (16/7/2019).
Agus pun menyatakan pihaknya terus mencoba komunikasi dengan Prabowo dan Sandiaga ihwal kasus tiga emak PEPES asal Karawang tersebut. "Kami coba komunikasi dengan Pak Prabowo atau Pak Sandiaga, tapi kita belum dapat referensi link dengan beliau. Kira-kira lewat siapa menghubungi beliau, kami belum tahu," kata Agus.
Ia menilai, tiga kliennya pantas mendapat bantuan Prabowo atau Sandiaga. Sebab, kata Agus, kliennya telah berkorban banyak saat mendukung pasangan 02 di Pilpres 2019 lalu. "Saya kira wajar, pimpinan kami di atas jelas harus membantu. Tolong dengan itikad baik, karena kalau bicara politik kan sudah selesai. Sudah damai," kata Agus.(Suara.com/detik.com)