Beritaterheboh.com - Pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab berdebat dengan budayawan, Ridwan Saidi soal gerakan hormat Prabowo ke Jokowi...
Beritaterheboh.com - Pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab berdebat dengan budayawan, Ridwan Saidi soal gerakan hormat Prabowo ke Jokowi.
Hal tersebut terjadi di acara Mata Najwa yang diunggah di akun Youtube Najwa Shihab dengan judul Gerbong Jokowi-Prabowo - Rocky Gerung: Bukan Pertemuan Leader tapi Dealer, Rabu (18/7/19).
Ridwan Saidi menilai bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo tidak ada apa-apa.
"Nggak ada ape-apenye tuh pertemuan," ujar Ridwan Saidi yang disambut tepuk tangan penonton.
Ridwan Saidi lantas membandingkan pertemuan Jokowi dan Prabowo dengan pertemuan Aidit, PKI dan Masyumi tahun 1953.
"Mereka (Jokowi-Prabowo) bertemukan nggak ada pertengkaran yang serius dibandingkan Aidit, PKI dan Masyumi, itu terjadi pertemuan tahun 1953 di resto DPRS di lapangan Banteng yang sekarang menjadi kantor Sri Mulyani (Menkeu), itu juga ada pertemuan makan siang," ujar Ridwan Saidi.
Ridwan Saidi lantas berpendapat bahwa pertemuan itu tidak ada makna apapun.
"Nggak ada apa-apanya, itu pertemuan biasa-biasa aja, tidak ada maknanya," ujarnya.
Najwa Shihab selaku host lantas kaget dan menanyakan ualng.
"Tidak ada maknanya? setelah sekian lama berseteru?"tanya Najwa.
Ridwan Saidi lantas menilai bahwa pertemuan itu tidak ada kualitasnya.
"Karena itu pertama, quality pertemuannya berbeda, pada tahun 2014, Prabowo itu tabik (hormat) bertemu Jokowi, memberi selamat aja, nggak ada hormatnya," ujar Ridwan Saidi.
Najwa Shihab lantas menyanggah.
"Ada be, ada, coba nanti kita lihat ya, kita putar ulang," ujar Najwa Shihab sambil meminta crew untuk menyiapkan video pertemuan Jokowi dan Prabowo.
Ridwan Saidi lantas menyanggah.
"Nggak ada," ujar Ridwan Saidi.
Ridwan Saidi lantas membandingkan pertemuan Jokowi dan Prabowo dengan Soekarno dan Masyumi.
"Yang kedua pembicaraannya apa, bahwa kita akan membantu nggak ada selain itu, Pak Karno itu itu dulu kontroversial, apakah akan datang di Mukhtamar Masyumi di tahun 1954 di Surabaya apa enggak, ternyata dia datang, itu mendasar, itu soal ideologi," ujar Ridwan Saidi.
lantas, Ridwan Saidi menilai bahwa pernyataan Jokowi soal cebong dan kampret adalah sesuatu pernyataan yang biasa saja.
"Soal cebong kampret dibuang soal gampang, dipakai lagi soal gampang, itu pertemuan biasa, dan sudah biasa berpolitik tanpa kebencian," ujar Ridwan Saidi.
Ridwan Saidi menilai bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo tidak menimbulkan apa-apa, bahkan pernyataan kedua tokoh itu tidak menarik untuk didengarkan.
"Kagak, kate siape, tetep aja orang berpendirian masing-masing, adem dari mane, tidak ada pembicaraan yang ngademin, ngomongnya cuma gitu-gitu doang, tidak ada retorika dan narasi yang menarik untuk didengar, nggak ada yang menarik, nggak ada," ujar Ridwan Saidi yang disambut tawa Najwa Shihab dan seluruh penonton.
Najwa Shihab lantas melempar pertanyaan.
"Jadi publik terlalu lebay menilai pertemuan itu?" tanya Najwa.
Ridwan Saidi lantas menilai bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo sangat biasa saja.
"Pendapat publik terhadap pertemuan itu, padahal itu biasa aja," ujar Ridwan Saidi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Najwa Shihab dan Ridwan Saidi Berdebat soal Gerakan Hormat Prabowo ke Jokowi,