Beritaterheboh.com - Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, memberi tanggapan soal tuduhan eksploitasi anak ya...
Beritaterheboh.com - Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, memberi tanggapan soal tuduhan eksploitasi anak yang diutarakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru-baru ini. Yoppy menepis pandangan tersebut.
Menurut Yoppy, tuduhan tersebut sampai saat ini tak terbukti karena seleksi sendiri murni dilakukan demi kepentingan menjaring bibit atlet untuk Tanah Air. Para peserta pun dipastikan mengikuti audisi beasiswa bulu tangkis yang diadakan PB Djarum ini tanpa paksaan.
“(PB Djarum) baik-baik saja. Eksploitasi itu tidak terjadi. Mereka ikut secara sukarela, tidak ada paksaan,” ujar Yoppy saat dihubungi Okezone, Jumat (9/8/2019).
Audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum
Yoppy juga memastikan pernyataan dari KPAI ini tidak akan mengganggu jalannya audisi yang kini tengah dilakukan PB Djarum. Fokus para peserta pun diyakini tidak akan turut terpengaruh dengan adanya pernyataan tersebut.
Seleksi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis merupakan agenda tahunan yang dilakukan Djarum Foundation. Tahun ini, audisi sudah mulai digelar. Seleksi dilakukan di lima kota, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo, dan Kudus. Audisi di kota pertama, yakni Bandung, telah rampung digelar. Dalam seleksi ini, penjaringan difokuskan untuk dua kelompok usia, yakni U-11 dan U-13.
“Ganggu, enggak. Anak-anak bulu tangkis itu tangguh, enggak seperti itu. Iya dong (audisi masih tetap dilanjutkan)” tukas Yoppy.
Tanggapan Warganet Hingga dikomentari Editor Olahraga di Jawa Pos Ainur Rohman
Hai sahabat.. Berikut adalah thread Laporan dugaan eksploitasi anak dibalik Audisi Beasiswa Djarum Bulutangkis.. #TangkisEksploitasiAnak #JanganMauDitipu pic.twitter.com/8D7kdHrRyl— Yayasan Lentera Anak (@lenteraanak_) August 8, 2019
Nama: Lentera Anak tp koq lbh suka anak2 dlm kegelapan ya? Tuh yayasan mmg naif ato pura2 bego? Anak2 kalo dibiarin ga punya wadah jg jdnya aneh2. Umur 5 thn skrg udah tau cinta2an, umur 4 thn udah tau cakap kotor. Gara2 kebnykn nonton sinetron & lingkungan pergaulan ga mendidik.— Vinka Karo (@VinkaKaro) August 9, 2019
Kalian ngomong seakan2 itu anak2 di paksa utk ikut audisi dan di paksa utk pake kaos itu.— Duta Shampo Lain 🙆 (@just_atharashi) August 10, 2019
Merek kesana sudah dengan konsen org tua mrka.
Org tuanya sudah pasti paham bener deh masalah yg klen jabarkan.
Kalo gak suka anaknya pake kaos djarum, jgn di ikut sertakan.
FYI, anak yg sudah masuk PB Djarum jika ketahuan merokok langsung dikeluarkan dari PB. Djarum. Dan PB. Djarum lebih banyak menghasilkan anak berprestasi daripada Yayasan Lentera Anak😂😂😂— Mohamad Algifari (@algifariAL) August 8, 2019
Anak2 yang main sinetron itu eksploitasi anak.... Itu seharusnya yang diurus deh.— BlueforSudan semi hiatus (@Roronoazorowife) August 10, 2019
— Aditia Purnomo (@dipantara_adit) August 8, 2019
lentera anak.. klo klian perduli dengan dunia anak, wKtu demo ada yg bawa anak anak kalian di mana cuk, knp mingkem.. 😈😈💩krn audisi jarum.. sdh mengentas kan brapa banyak atlit yg kurang mampu, termasuk adik saya.. bangsat klo kalian pake alasan terpapar brand jarum!!!— It might be you (@yfoxpro) August 9, 2019
Iya min, kasihan nasib anak hasil 'Eksploitasi' ini. Sekarang hidupnya bergelimang uang dan medali. Seharusnya anak seusia itu menempuh pendidikan lanjutan lalu setelah lulus S1 menganggur. pic.twitter.com/H5gzAYndII— GIAN (@hooligiann) August 9, 2019
WOYYY. Mata lu kemana.Yg lu posting itu jauh dr kata kata pelanggaran. Noh lu liat di lampu merah. Ank anak yg jual tisu. Ank ank yg jual air minum. Lu hrusnya mkir ksana. Bagaimna ma— aladintea (@aladintea70) August 9, 2019
Msa kecil mereka yg terenggut ke adaan. Faham lu. Yyasan apan lu yg diliat yg gede aja
Entah agenda apa yg dimiliki admin @lenteraanak_ ini. Kenapa kegiatan positif Djarum ditentang nya dgn framing eksploitasi anak. Padahal ketika ada kegiatan berbahaya bagi anak-anak yg sesungguhnya, dia diam saja.#BigotryToTheCore#WeStandWithDjarumhttps://t.co/bcLqJBcW0b— George Van Mars (@Kars104) August 9, 2019
Mohon maaf, apakah gerakan tolak Audisi Djarum ada hubungannya dengan ini?? https://t.co/9kWHam9t9O pic.twitter.com/hSy3aUCpbB— BunCit (@aprilia_citra) August 8, 2019
Yoi bro sjw2 pasti ada bohirnya, gak mungkin mereka gerak klo gak punya bohir— Some Greek God With kamen Rider Style (@MohammadBhagas1) August 8, 2019
Nulis tuh yg lengkap, di Baju peserta tulisannya "DJARUM BADMINTON CLUB"!!!nama Klubnya ya Djarum— Update Score Bola (@UpdateBolabola) August 8, 2019
KECUALI KALO DITULIS "DJARUM BLACK", "DJARUM SUPER"nah saya stuju dianggap Eksploitasi
Menurutku harus dilihat dr kacamata besar dan lebih bijak.— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 2, 2019
Saat Gudang Garam cabut dari tenis meja, produksi atlet top berhenti dlm 30 tahun terakhir. Saat Wismilak/Sampoerna nggak ngurusi tenis, tenis pro di Indonesia ''selesai''.
Nah, kalau Djarum cabut jg dr badminton gmn?
Menurutku harus dilihat dr kacamata besar dan lebih bijak.
Saat Gudang Garam cabut dari tenis meja, produksi atlet top berhenti dlm 30 tahun terakhir. Saat Wismilak/Sampoerna nggak ngurusi tenis, tenis pro di Indonesia ''selesai''.
Nah, kalau Djarum cabut jg dr badminton gmn?
Padahal pemerintah tidak punya anggaran sebesar itu untuk mengurusi cabang olahraga di Indonesia. Bayangkan saja, Indonesia ini punya 59 induk olahraga dan 6 cabor fungsional.
Dan satu2nya cabang olahraga yg ''nggak butuh'' dana pemerintah di Indonesia itu siapa? Ya Badminton.
Antara olahraga dan rokok memang sangat jauh bertolak belakang. Tetapi nahasnya tdk ada badan lain yg mau gila2an mengeluarkan duit utk pengembangan olahraga terutama yg pro.
Di Barat dan Asia Timur ''masih aman'' krn ada perusahaan alkohol. Nah di kita kan miras dilarang juga.
Kita ini bangsa yg aneh dan naif banget. Tulisan Djarum Badminton Club dimasalahin tp regulasi penjualan rokok lemah. Rokok di toko2 nggak 'disembunyikan'. Orang yg menjual rokok kpd anak di bawah umur tdk dihukum. Nggak ada permintaan KTP saat mau membeli rokok, dll.
Coba aja datang ke Eropa Barat atau Rusia. Susah banget mau beli rokok. Ditanya umur, dimintai paspor, ada pembatasan waktu pembelian rokok. Di beberapa negara rokoknya jg nggak didisplay terang2an di belakang kasir.
Nah, kalau gitu pelarangan iklan rokok jadinya kan masuk akal.
Ini ngelarang2 tulisan Djarum Badminton Club tapi tak diikuti kebijakan2 yg benar2 serius utk melindungi generasi termuda dari rokok.
Padahal keputusan nomor satu anak2 muda mulai merokok itu dari apa sih? Ya dari lingkungan, dari teman sepermainan, dari peer group.
Ini golfer Skotlandia Scott Jamieson. Caddynya pakai Dunhill London. Kejuaraannya Alfred Dunhill Cup. Pdhl Dunhill ini akarnya ya perusahaan rokok milik BAT— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 2, 2019
Tp Komisi Perlindungan Anak Inggris mempermasalahkan ini dgn dalih persepsi? Ya enggak! Krn mrk paham aturan legal formal. pic.twitter.com/w0LTrlRm7c
Jadi akui sajalah bahwa lembaga2 itu sebetulnya adalah cermin besar bahwa bangsa kita ini sok moralis dan sukanya cangkeman. Tindakannya nol besar.— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 2, 2019
Hehehehe...
Satu lagi solusi cangkeman yg nggampangin masalah.— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 3, 2019
"Ganti aja PB Djarum dgn Blibli kek. BCA kek. Kan sama saja,".
Gini lho ferguso, bedakan antara sponsorship dan lembaga.
Indonesia Open, turnamen badminton no.1 di dunia itu kan bertahun2 title sponsornya BCA dan Blibli...
...sedangkan penyelenggara audisi bulu tangkis itu kan PB Djarum, sebuah lembaga legal dan sudah eksis selama 1/2 abad.
Lalu tiba2, ada yg menuntut hilangkan kata2 Djarum Badminton Club dari baju peserta seleksi.
Ini kan lucu. PB Djarum itu nama institusi, bukan sponsor!
Yg konyol, ada aktivis antirokok dan katanya pelindung anak2 yg mempermasalahkan booth Djarum Foundation di arena Indonesia Open 2019. Wah rokok nih!
Gini, mengapa Federasi Badminton Dunia (BWF) mengijinkan booth itu berdiri? Ya karena scr legal DF beda dgn PT Djarum....
BWF sudah sangat lama meratifikasi aturan WHO yg melarang sponsor rokok di world tour mereka.
Jadi, mengapa booth dan tulisan Djarum Foundation diizinkan di ajang Indonesia Open?
Ya karena mereka paham aturan, hukum, dan legalitas. Bukan main persepsi kayak matamu!
TAMAT
Bonus dari salah seorang pahlawan terbesar bangsa Indonesia.— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 3, 2019
Pemuda asli Kudus, produk asli PB Djarum, Juara Dunia 2 kali, juara Piala Thomas 3 kali, juara All England 2 kali, dan peraih 2 emas Asian Games.
Anggota generasi emas 90-an, Sang Smash 100 watt, Hariyanto Arbi! pic.twitter.com/AxGQWGuERB