Beritaterheboh.com - Penyanyi dan dokter bedah plastik, Tompi, ikut berkomentar tentang polemik e-budgeting dan dugaan kejanggalan dalam ...
Beritaterheboh.com - Penyanyi dan dokter bedah plastik, Tompi, ikut berkomentar tentang polemik e-budgeting dan dugaan kejanggalan dalam penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI. Cuitan Tompi ini kemudian mengundang buliyan warganet pendukung Gubernur Anies Baswedan.
Lewat akun Twitter-nya, Tompi mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berdiskusi soal penghitungan anggaran.
"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu kita ngobrol yuk. Sy bisa kasih arahan cara ngitung , cek harga pasar," tulis Tompi di akun @dr_tompi, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
"Biar kedepannya bener dan anda bs senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara2 org lain kan," tambahnya.
Belum ada respons apa pun dari pihak Anies terkait ajakan Tompi tersebut.
Namun, twit itu kemudian dikomentari komika dan artis peran Pandji Pragiwaksono yang pernah menjadi juru bicara atau jubir Anies saat Pilkada DKI yang lalu.
"Jadiin Mas @aniesbaswedan! Di youtube saya ya," tulis Pandji sambil menyematkan emoji tertawa.
"Nah!" balas Tompi singkat.
baca juga:
Usai Disindir Tompi, Kini Musisi Addie MS Pertanyakan Kinerja TGUPP Lantaran..........
Tak cuma itu, Tompi juga menyatakan rasa ingin tahunya tentang realisasi pengadaan lem aibon dan alat tulis di sekolah-sekolah DKI Jakarta yang masuk dalam anggaran.
"Asli penasaran, apa iya selama ini sekolah2 SUDAH dikirimin alat tulis dan lem aibon itu?? Coba dong yg punya akses ngecek...," tulisnya.
Yang Mulia Anies, kapan ada waktu kita ngobrol yuk. Sy bisa kasih arahan cara ngitung , cek harga pasar, biar kedepannya bener dan anda bs senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara2 org lain kan. https://t.co/o2vshihxO9— tompi (@dr_tompi) October 31, 2019
Ngebuzzer— tompi (@dr_tompi) October 31, 2019
Lha gw amang style nya bgitu, nyanyi gak enak. Makanyaunik. Nyanyi enak mah dah banyak— tompi (@dr_tompi) October 31, 2019
Banget— tompi (@dr_tompi) October 31, 2019
Pemuja mulut jamban seslalu menganggap dia benar.— Sipahit Lidah Andalas (@IbnuQosim212) October 31, 2019
Padahal masalah dia jumpuk tapi terlindung.
Melek matamu cok @dr_tompi 👇👇👇👇https://t.co/QN7Oi92MFU
Sebelumnya, penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI disorot publik karena banyak kejanggalan.Dia PhD di bidang sospol & s dua di maryland bagian managemen— Salima- Shalihahnya Ibu 👸 (@salima252) October 31, 2019
Eks rektor, eks mentri, pendiri yayasan yg menugaskan sarjana 2 ke daerah YG selama 8 tahun brjalan sukses & selalu WTP (tahun2 pertama lgsg diaudit PWC)
So dibagian mana dan apa dokter oplas akan kasih saran-kah?
Pihak Pemprov DKI mengakui ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang asal memasukkan anggaran.
Detail komponen anggaran yang dimasukan ke dalam sistem e-budgeting bukan anggaran yang sebenarnya.
Menanggapi kritikan dari berbagai pihak soal penyusunan anggaran tersebut, Anies malah menyalahkan sistem yang ada.
Seperti anggaran lem aibon Rp 82,8 miliar, menurut Anies, disebabkan adanya kesalahan sistem digital.
“Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart,” ujar Anies saat ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).