Beritaterheboh.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, kelompok teroris Jamaah An...
Beritaterheboh.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Abu Zee sudah siap melaksanakan aksi teror di Solo dan Yogyakarta. Rencananya kelompok ini akan melaksanakan bom bunuh diri pada 20 Oktober 2019.
“Dari hasil pemeriksaan oleh tim Densus 88 bahwa pengantin bom bunuh diri sudah disiapkan untuk melaksanakan aksi teror pada tanggal 20 Oktober nanti di Solo dan DIY,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, (15/10) kemarin.
Dedi menuturkan, kelompok Abu Zee memiliki jaring komunikasi ke kelompok JAD Jambi pimpinan R alias Putra. Ia bahkan menyebut kelompok R alias Putra adalah yang tertinggi lantaran mengetahui semua rencana amaliyah seluruh kelompok JAD.
“Dia juga tahu rencana amaliyah dari kelompok JAD Bekasi, Bandung, Cirebon, Jateng, Jatim, Jogja, Lampung, Sulteng dan Sulut,” kata Dedi.
Lebih lanjut, kelompok Abu Zee, kata Dedi, memang aktif di media sosial dan sudah merencanakan aksi di Jakarta dengan bahan bom TATP yang sudah dirakit. “Abu Zee komunikasi terstruktur di media sosial cukup aktif, tapi kelompoknya dia delapan orang yang akan melakukan serangkaian aksi teror di Jakarta dengan bahan bom TATP yang dirakit,” kata Dedi.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror ( Densus 88) Polri menangkap 26 terduga teroris pascapenusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Semua yang ditangkap polisi diduga terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Puluhan orang itu juga diduga telah berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Dua orang dari total 22 terduga teroris merupakan pelaku penusukan Wiranto di Banten, yaitu SA alias AR dan FA.
“Total sudah ada 26 terduga teroris yang telah tertangkap, baik yang ada di Lampung, Jakarta, Bekasi, Jambi, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Bali, dan lainnya,” kata dia.
Dari rangkain penangkapan terakhir, menurut Dedi, ada empat teroris yang diamankan di Bandung dan Cirebon pada Senin (14/10). “Di Cirebon atas nama inisial S dan LT.
Kemudian untuk di Bandung berinisial DP dan MNA, jadi total ada 26 teroris yang telah ditangkap Densus 88,” tutur Dedi.
Ia menyebutkan, untuk S dan LT, cukup banyak barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu sepeda motor, gawai, sejumlah kartu ATM, dan senjata tajam, serta beberapa buku-buku yang berisi soal bahan-bahan kimia.
“Kemudian ada beberapa buku terorisme dan berbagai macam peralatan kimia dan berbagai macam bahan yang sudah siap dijadikan bom. Saudara LT ini sudah dipersiapkan sebagai suicide bomber,” tutur dia. (sua/mam/run)