Beritaterheboh.com - Polisi menetapkan Dosen IPB Abdul Basith menjadi tersangka terkait dugaan rencana kerusuhan di tengah Aksi Mujahid 2...
Beritaterheboh.com - Polisi menetapkan Dosen IPB Abdul Basith menjadi tersangka terkait dugaan rencana kerusuhan di tengah Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Jakarta pada Sabtu (28/9/2019).
Dijelaskan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Abdul Basith merekrut dua orang yakni S dan OS untuk mencari rekan lainnya.
S kemudian mengajak JAF, AL, NAD dan SAM untuk membuat bom dan melakukan eksekusi.
Sementara OS merekrut tiga orang yakni YF, ALI, dan FEB untuk membeli dan merakit bom molotov.
Berdasarkan keterangan kepolisian, kelompok yang dipimpin dosen IPB tersebut berniat membuat kerusuhan saat aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.
Kelompok tersebut berniat menggagalkan pelantikan anggota DPR, DPD, dan juga MPR periode 2019-2024 Selasa (1/10/2019).
Hingga saat ini kepolisian mengaku masih mendalami motif dan dugaan dugaan lain terkait rencana kerusuhan tersebut.
Seputar Abdul Basith IPB yang Diduga Jadi Perancang Demo Ricuh
Abdul Basith diketahui sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB). Pihak kampus pun membenarkan penangkapan terhadap salah satu pengajarnya tersebut.
Berikut fakta-fakta Abdul Basith IPB yang dirangkum detik.com:
1. Tak Berkaitan dengan Aksi
Ketua Panitia Aksi Mujahid 212 Edy Mulyadi mengatakan bahwa Abdul Basith IPB dan lima orang lainnya yang ditangkap tak bekaitan dengan aksi yang digelar pada Sabtu 28 September 2019 tersebut. Ia menjelaskan bahwa rencana mereka hanya melakukan orasi dan tak ada kericuhan.
2. Ditangkap Bareng 6 Orang Lainnya
Abdul Basith dosen IPB ditangkap bersama enam orang lainnya, dengan inisial S (30), YF (50), A (43), OS (42), dan SS (61). Penangkapan terjadi di Kecamatan Cipondoh, Tangerang Kota.
3. Simpan Bom Molotov di Rumah
Peran Abdul Basith ITB diduga sebagai ini inisiasi pembuat bom molotov. Bahkan, di rumahnya di Pakuan Regency Linggabuana, Bogor Barat ditemukan 29 bom molotov.
4. Pesan Keluarga
Pihak keluarga dari Abdul Basith IPB menyampaikan bahwa kondisi pria yang lahir tahun 1975 ini baik-baik saja. Mereka juga meminta agar tidak ada pergerakan apa pun.(Tribunnews.com/detik.com)