Warganet Ngamuk Edit Wikipedia Gegara Arteria Dahlan Tunjuk-tunjuk dan Sebut Emil Salim Sesat

Beritaterheboh.com -  Politikus PDIP Arteria Dahlan adu argumen dengan ekonom Emil Salim terkait Perppu KPK. Arteria sampai menunjuk-nunj...


Beritaterheboh.com -  Politikus PDIP Arteria Dahlan adu argumen dengan ekonom Emil Salim terkait Perppu KPK. Arteria sampai menunjuk-nunjuk dan menyebut Emil sesat.

Debat Arteria dan Emil itu tersaji dalam program Mata Najwa episode Ragu-ragu Perpu seperti dilihat detikcom dalam akun Twitter @TRANS7, Kamis (10/10/2019). Arteria awalnya bicara soal publik yang terhipnotis dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.

"Publik ini nggak tahu, publik ini terhipnotis dengan OTT, OTT. Seolah-olah itu hebat, padahal janji-janjinya KPK banyak sekali di hadapan DPR yang sama sekali kita katakan sepuluh persen pun belum tercapai hingga saat ini," kata Arteria.



Pernyataan Arteria itu kemudian dibalas Emil. Mantan menteri era Presiden Soeharto itu menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK.

"Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?" ujar Emil disambut sorak penonton.

Menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu hanya sebagian kecil dari kerja KPK. Arteria menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan.

"Nggak itu sebagian kecil Prof. Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan. Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof," terang Arteria.


Arteria kemudian bicara panjang lebar mengenai alasan pembentukan dewan pengawas. Dia juga menyinggung soal KPK gadungan.

Setelah itu, dia bicara mengenai sejumlah kasus di Sumatera Barat. Kasus itu menurut Arteria nggak pernah diangkat.

"Di Sumatera Barat, saya buktikan lagi, ini ada kasus Rp 6 triliun, dana bencana kemudian juga masalah KONI, kemudian juga masalah pasar, enggak pernah diangkat, kenapa dicek lagi apakah ada serah terima penyerahan kebun sawit, motor-motor besar, siapa yang menerimanya tanyakan sama beliau?" ujarnya.

"Ingin saya katakan inilah yang ingin kita coba, kita hargai capaian-capaian KPK Prof, tapi tidak boleh menutup mata kalau memang harus ada pembenahan terhadap KPK," sambung Arteria.

Emil Salim lantas mengatakan bahwa ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Arteria menepis hal tersebut.

"Nggak pernah dikerjakan Prof. Prof tahu nggak?" kata Arteria sambil membetulkan posisi duduknya. Arteria tampak setengah berdiri sembari menghadap ke arah Emil.

"Tiap tahun menyampaikan laporan," ujar Emil.

"Mana Prof, saya di DPR, Prof. Nggak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana, Prof sesat, ini namanya sesat," kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-nunjuk ke arah Emil.

Perdebatan Arteria dengan Emil Salim tak berhenti di situ. Di segmen lain, Arteria terlibat perdebatan soal demokrasi, pemilihan dan korupsi.

"Jadi yang jadi soal Bung. Ada credibility gap, Bung yang dipilih, yang menjadi persoalan itu apa cara memilih itu bebas dari korupsi," kata Emil.

"Iya lah," ujar Arteria.

Saat Emil berniat melanjutkan pernyataannya, Arteria kembali menyela.

"Ada buku Bung...," ujar Emil.

"Jangan...Prof nanya saya bebas korupsi atau tidak, saya yakin. Jangan digeneralisir, Anda bisa jadi menteri karena proses politik di DPR, Pak jangan salah," ujar Arteria yang awalnya duduk bersender kemudian badannya dimajukan sambil menunjuk Emil. Suaranya meninggi.

"Kasih contoh, Pak ke generasi muda kita, bernegara dengan baik, beradab dengan baik dan beretika dengan baik," sambung Emil.

Emil lalu melanjutkan pernyataannya soal demokrasi. Lagi-lagi Arteria memotongnya. Emil meninggikan suaranya sambil membantingkan tangannya ke bawah. Emil meminta Arteria diam.

"Persoalan adalah bahwa demokrasi kita ada laporan bahwa ada buku namanya demo," ujar Emil.

"Tapi jangan digeneralisir," sela Arteria.

"Dengar dulu," tegas Emil.

Emil lalu menyinggung soal demokrasi dan pemilihan di Indonesia. Arteria sempat menyela pernyataan Emil namun pembawa acara Najwa Shihab menghentikan segmen tersebut.

"...Seluruh yang terjadi penangkapan dari KPK adalah politisi yang dipilih jadi persoalannya adalah pemilihan kita, yang kita jalankan belum tentu kredibel, itu menjadi persoalan, jadi bung bangga saya dipilih, tapi apa betul dipilih secara betul, berapa ongkos yang dikeluarkan, dari mana..." ujar Emil. sebagaimana dilansir dari detik.com


Warganet Ngamuk Di Wikipedia

Nama anggota DPR dari PDIP Perjuangan, Arteria Dahlan menjadi pergunjingan publik Tanah Air. Musababnya penampilannya semalam dalam bincang di Mata Najwa. Dalam program dengan topik Perppu UU KPK tersebut, Arteria dinilai kurang sopan dalam berdiskusi.

Berkali-kali Arteria menyela lawan bicara yang sedang menjelaskan paparannya. Arteria dengan nada tinggi menyela dan menuding-nuding lawan bicara yaitu guru besar Universitas Indonesia, Emil Salim saat menjelaskan paparannya. 

Makanya wajar saja, topik 'Arteria Dahlan' dengan cepat menjadi tren di trending topic Twitter. Kamis pagi 10 Oktober 2019, topik 'Arteria Dahlan' memuncaki daftar trending topic Twitter sebagaimana dilansir dari laman viva.co.id


Nah, ada saja ulah warganet dengan kreasinya menyindir sikap Arteria dalam diskusi semalam. Beberapa warganet dengan gerak cepat alias gercep menumpahkan kekesalaannya pada Arteria dengan mengedit informasi anggota DPR tersebut di Wikipedia Indonesia. 

Di Wikipedia, informasi Arteria Dahlan diedit menjadi begini: 

“Arteria Dahlan adalah seorang tukang bacot, pengacara dan politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada 23 Maret 2015, Arteria dilantik sebagai anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VI menggantikan (oh ternyata pemain pengganti) Djarot Syaiful Hidayat yang ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI jakarta untuk mendampingi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama,” demikian salah satu editan di Wikipedia.

Name

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,372,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,messi,1,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,5,nasiona,7,Nasional,7010,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,6,Politik,8012,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,4690,ragan,3,Ramalan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,rekapitulasi,1,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,5,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,shio,8,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,viral,1,zodiak,17,
ltr
item
Berita Heboh: Warganet Ngamuk Edit Wikipedia Gegara Arteria Dahlan Tunjuk-tunjuk dan Sebut Emil Salim Sesat
Warganet Ngamuk Edit Wikipedia Gegara Arteria Dahlan Tunjuk-tunjuk dan Sebut Emil Salim Sesat
https://1.bp.blogspot.com/-DFTs6tcT68o/XZ50c8HyRsI/AAAAAAAAhDg/d-OykhXS0Uk1foB-CorE-aTUuvE2E-iDACLcBGAsYHQ/s1600/arteria.jpeg
https://1.bp.blogspot.com/-DFTs6tcT68o/XZ50c8HyRsI/AAAAAAAAhDg/d-OykhXS0Uk1foB-CorE-aTUuvE2E-iDACLcBGAsYHQ/s72-c/arteria.jpeg
Berita Heboh
http://www.beritaterheboh.com/2019/10/warganet-ngamuk-edit-wikipedia-gegara.html
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/2019/10/warganet-ngamuk-edit-wikipedia-gegara.html
true
5276501411807228324
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content