Beritaterheboh.com - Seorang WNI asal Bawean, Gresik, Jawa Timur bernama Tamam bin Arsyad meninggal dunia ketika sedang menunggu pengambil...
Beritaterheboh.com - Seorang WNI asal Bawean, Gresik, Jawa Timur bernama Tamam bin Arsyad meninggal dunia ketika sedang menunggu pengambilan nomor antrean pelayanan perpanjangan paspor di KBRI Kuala Lumpur, Kamis (31/10).
Berdasarkan informasi yang dihimpun LiputanBMI, almarhum merupakan WNI dengan status penduduk tetap (permanent resident) di Malaysia atau pemegang IC Merah.
Tamam meninggal dunia di depan gedung KBRI Jalan Tun Razak 233 Kuala Lumpur sekitar pukul 18.40 waktu Malaysia ketika sedang menunggu pengambilan nomor antrean yang akan dibagikan pukul 12 malam.
Ketika dikonfirmasi LiputanBMI, Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, betul. Yang bersangkutan masih berada di luar pagar gedung KBRI, tiba-tiba collapse dan meninggal di tempat,” kata Yusron, Kamis (31/10) malam.
Lebih lanjut Yuron menjelaskan, jenazah sudah dibawa ke rumah sakit dan sudah ditangani polisi. KBRI Kuala Lumpur, kata Yusron, juga sudah berhasil menghubungi keluarga almarhum.
“Kita sudah berhasil menghubungi pihak keluarga yang kebetulan telpon melalui hape almarhum. Saat ini sudah ditangani oleh polisi dan jenazah sudah dibawa ke RS,” katanya.
Salah satu gebrakan Duta Besar Rusdi Kirana sejak menjabat sebagai Duta Besar RI di Malaysia pada pertengahan 2017 lalu adalah membuka KBRI Kuala Lumpur 24 jam untuk menampung para WNI/TKI yang datang pada malam hari.
Dengan kebijakan ini, meskipun datang malam hari, WNI/TKI yang akan berurusan dengan KBRI tidak perlu menunggu di luar pagar seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya. Mereka bisa langsung masuk ke halaman kedutaan untuk menunggu pelayanan di pagi harinya.
Untuk pengambilan nomor antrean dimulai pukul 12 tengah malam atau setelah bergantinya hari sehingga sejak sore WNI yang akan berurusan dengan KBRI sudah mulai berdatangan, termasuk almarhum Tamam bin Arsyad.(beritabmi)
Berdasarkan informasi yang dihimpun LiputanBMI, almarhum merupakan WNI dengan status penduduk tetap (permanent resident) di Malaysia atau pemegang IC Merah.
Tamam meninggal dunia di depan gedung KBRI Jalan Tun Razak 233 Kuala Lumpur sekitar pukul 18.40 waktu Malaysia ketika sedang menunggu pengambilan nomor antrean yang akan dibagikan pukul 12 malam.
Ketika dikonfirmasi LiputanBMI, Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, betul. Yang bersangkutan masih berada di luar pagar gedung KBRI, tiba-tiba collapse dan meninggal di tempat,” kata Yusron, Kamis (31/10) malam.
Lebih lanjut Yuron menjelaskan, jenazah sudah dibawa ke rumah sakit dan sudah ditangani polisi. KBRI Kuala Lumpur, kata Yusron, juga sudah berhasil menghubungi keluarga almarhum.
“Kita sudah berhasil menghubungi pihak keluarga yang kebetulan telpon melalui hape almarhum. Saat ini sudah ditangani oleh polisi dan jenazah sudah dibawa ke RS,” katanya.
Salah satu gebrakan Duta Besar Rusdi Kirana sejak menjabat sebagai Duta Besar RI di Malaysia pada pertengahan 2017 lalu adalah membuka KBRI Kuala Lumpur 24 jam untuk menampung para WNI/TKI yang datang pada malam hari.
Dengan kebijakan ini, meskipun datang malam hari, WNI/TKI yang akan berurusan dengan KBRI tidak perlu menunggu di luar pagar seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya. Mereka bisa langsung masuk ke halaman kedutaan untuk menunggu pelayanan di pagi harinya.
Untuk pengambilan nomor antrean dimulai pukul 12 tengah malam atau setelah bergantinya hari sehingga sejak sore WNI yang akan berurusan dengan KBRI sudah mulai berdatangan, termasuk almarhum Tamam bin Arsyad.(beritabmi)