Hari ini Tempo merilis cover majalah yang memperlihatkan Anies sedang lengket di dalam jeratan lem Aibon dengan cincin kawinnya yang terl...
Hari ini Tempo merilis cover majalah yang memperlihatkan Anies sedang lengket di dalam jeratan lem Aibon dengan cincin kawinnya yang terletak di jari manis tangan kanannya. Cover-nya bagi penulis begitu menjijikkan, multi interpret, namun lucu. Penulis sempat hampir termakan strategi Tempo.
Lantas mendadak penulis sadar dan merasakan ada yang aneh. Kemudian tidak lama berselang, ada rekan penulis yang memberikan sebuah capture dari Twitter, yang memberikan penulis sebuah pemahaman lain, dan menyadarkan penulis bahwa diduga Tempo sedang “main genit”. Bagaimana?
Ada sebuah capture Twitter yang dicuitkan oleh Anies kepada Tempo, mengenai reaksinya yang “cool” dan tenang.
Dia memuji Tempo karena menurutnya, bukan Tempo kalau tidak nakal seperti itu. Dia mencitrakan dirinya tidak seperti pendukung Jokowi yang mempolisikan Tempo. Mari kita simak cuitannya.
Lalu kemudian, penulis berpikir Anies ini geram dan baper. Benar-benar terlihat bahasa santun yang membalut dan menutupi rasa geram dan marahnya.
Dia diduga sedang marah. Apalagi yang di screenshot tepat terlihat cincin Anies di jari manis, tanda dia sudah kawin, dan dekat tulisan “Anggaran”. di bawahnya bertuliskan “Aib Anggaran Anies”.
Kemudian ada tulisan di bawahnya bertuliskan kalimat tajam yang menusuk ke ulu hati sanubari Anies dan pendukungnya, bahkan dituliskan bahwa dia ditengarai bakal bagi-bagi dana hibah buat pendukungnya.
Awalnya penulis ngakak dan merasa Tempo ini independent, sebelum melihat cuitan di bawah ini…
Ada respons dari seorang netizen yang diduga bekerja di Tempo. Dia membalas cuitan Anies ini dengan tanggapan yang aneh. Gembira. Ada smiley emoticons di akhir cuitannya.
Setelah penulis dikirimkan screen capture itu, langsung penulis buang lagi Tempo dan Anies jauh-jauh. Mereka diduga sedang bermain tek-tok, strategi untuk membangun narasi bahwa Anies ini menerima kritik dan terbuka untuk diserang bahkan secara kasar sekalipun.
Kecerdikan mereka ini akan terus bergulir seperti bola salju yang semakin lama semakin besar jika kita ikuti cara permainan mereka. Jika kita terlarut dalam cara ini, citra yang dibangun oleh Tempo terhadap Anies adalah demikian…
Dia akan dicap sebagai pemimpin yang menerima kritik. Rakyat akan dibuat tidur pulas dan “puas” karena Anies dianggap sebagai sosok yang baik, santun, demokratis.
Citra Anies sebagai sosok yang didukung oleh para radikalis HTI akan dibuat terlarut dalam waktu. Ada kemungkinan rakyat sengaja dibuat lupa dengan setiap narasi yang dibangun untuk mengangkat tinggi Anies.
Terlihat sekali netizen @Arifz_Tempo ini gembira. Saya heran, kenapa orang bisa gembira ketika ada objek sindiran yang merasa bangga disindir seperti itu? Karena Anies mengangkat Tempo, maka dia gembira?
Bagi penulis, itu adalah sebuah tindakan aneh. Tidak masuk akal. Namun saya percaya bahwa dalam setiap drama, pasti ada celah yang bisa kita korek. Ada satu kejadian yang sudah terjadi, yang membuat para pendukung Anies itu ngamuk.
Ade Armando adalah kunci untuk melihat semua ini. Di mana suara Anies saat dirinya dicitrakan sebagai Joker? Anies diam, dan memberikan ruang besar-besar untuk Fahira Idris melaporkan ke polisi.
Akhirnya cewek bernama Fahira Idris datang ke polisi, melaporkan Ade Armando dengan UU yang dianggap “nyambung” oleh doi. Akhirnya laporan mentah, tidak ada bukti yang cukup kuat. Pembelaan Ade Armando pun beberapa hari kemudian datang.
Dia langsung datang ke studio TV duduk bersama Fahira untuk berdebat mengenai anggaran vs Joker. Ade Armando sederhana saja berargumen. Kok DPD bisa lebih mikirin wajah, ketimbang anggaran ratusan miliar yang terancam hilang di tangan gubernur?
Dan ada yang aneh. Kenapa cover tersebut disebar malam-malam? Saya curiga justru agar Anies bisa balas dulu, dan sebelum viral dan membuat para pendukung Anies kejang-kejang.
Pendukung Anies sengaja dibuat tertidur dulu di malam hari. Sehingga ketika mereka merespons, mereka malah menganggap Anies sebagai pahlawan, karena tidak terpancing emosi. Strategi yang mudah dibaca bukan?
Kembali ke karikatur Anies. Bagi penulis, karikatur Tempo ini jauh lebih kasar. Kenapa? Karena konteks dan teks pemikiran, sangat jelas mengejek Anies. Sengaja dibuat lebih buruk dari Joker.
Penulis melihat citra Anies di Tempo itu seperti Swamp Thing komik DC masa kecil penulis. Mau tahu apa itu Swamp Thing?
Article
Di dunia ini, kita tidak boleh bodoh-bodoh amat. Jangan sampai dengan rilis Tempo menggambarkan Anies seperti Swamp Thing yang menjijikkan itu, para pendukung Jokowi ramai-ramai beli majalah Tempo.
Penulis menduga ada main belakang antara Tempo dan Anies. Setelah membaca artikel ini, semoga niat pembaca urung untuk membeli majalah Tempo.
Begitulah beli-beli. (seword.com)
Tempo Rilis Cover Anies Mirip “Swamp Thing”, Pro Jokowi Waspada Tipu Muslihat!— Ary Prasetyo (@Aryprasetyo85) November 10, 2019
Hari ini Tempo merilis cover majalah yang memperlihatkan Anies sedang lengket di dalam jeratan lem Aibon dengan cincin kawinnya yang terletak di jari manis tangan kanannyahttps://t.co/0GqIiqxw4A