Beritaterheboh.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap 10 orang terkait kasus korupsi di Jiwasraya....
Beritaterheboh.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap 10 orang terkait kasus korupsi di Jiwasraya. Dari 10 orang itu, dua di antaranya adalah eks Dirut Jiwasraya Hendrisman Rahim dan eks Direktur Keuangan Hary Prasetyo.
"Kejaksaan telah terbitkan keputusan untuk mencegah 10 orang terkait perkara Jiwasraya mulai Kamis (26/12) malam untuk 6 bulan ke depan," ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin melalui Jamintel Jan S Maringka kepada detikcom, Jumat (27/12/2019).
Lantas berapa kekayaan Hendrisman dan Hary?
engutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2018, Hendrisman memiliki harta sebanyak Rp 17.354.585.093.
Bila dirinci, aset Hendrisman berupa 4 properti yang tersebar di Tangerang, Bekasi, dan Jakarta Pusat. Total aset propertinya senilai Rp 3.863.079.000.
Lalu, Hendrisman punya 8 kendaraan mewah, terdiri dari 5 mobil mewah dari bermacam pabrikan dan 3 motor gede. Total kendaraan mewah miliknya senilai Rp 2.850.000.000.
Harta Hendrisman lainnya berupa aset bergerak senilai Rp 700.000.000, surat berharga sebanyak Rp 3.319.635.000. Lalu ada simpanan senilai Rp 5.971.871.093, dan harta lainnya sejumlah Rp 650.000.000.
Sementara itu, Hary tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 37.907.422.262. Dia memiliki satu aset properti dengan nilai Rp 1.000.000.000, lokasinya di Tangerang Selatan.
Hary juga memiliki 9 kendaraan mewah, 3 di antaranya adalah motor gede sisanya mobil mewah dari berbagai pabrikan. Jumlah aset kendaraan mewah ini senilai Rp 7.155.000.000.
Selain itu Hary juga memiliki aset bergerak senilai Rp 1.159.000.000, ada juga surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920. Hary juga punya simpanan senilai Rp 5.547.752.377 dan harta lainnya sejumlah Rp. 8.095.000.000. Hary juga punya utang sebesar Rp 323.062.035.
Ini Saham-saham Gorengan yang Bikin Jiwasraya Amsyong
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menerima kerugian besar dari penempatan investasi saham kualitas rendah alias 'gorengan'. Karena penempatan itu, nilai investasi saham Jiwasraya turun drastis.
Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, nilai investasi saham Jiwasraya per 26 Desember 2019 sekitar Rp 1,4 triliun. Kemudian, investasi reksa dana saham sebesar Rp 4 triliun.
Padahal, saham dan reksa dana saham yang diperoleh pada kisaran tahun 2014 hingga 2017 masing-masing Rp 5,6 triliun dan Rp 12,7 triliun.
"Ini sahamnya Rp 1,4 triliun, reksa dana saham tinggal Rp 4 triliun," katanya di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).
Hexana mengatakan, untuk mengatasi masalah ini ialah menyiapkan sejumlah kebijakan ke depan. Salah satunya membuat panduan (guideline) portofolio investasi.
Baca juga: Jiwasraya Belum Rilis Laporan Keuangan 2018, OJK Harus Tindak Tegas
Dalam panduan investasi itu yakni investasi cash dan deposito dipatok minimum 10%, obligasi pemerintah 30%, obligasi BUMN dan korporat investment grade minimum 30%. Selanjutnya, untuk saham kategori blue chip dan reksa dana 20%.
"Saya nggak mau gorengan, reksadana juga underlying sama dan maksimum 20%," katanya.
"Itu saya butuh waktu 5 tahun karena saya nggak bisa ubah warna merah (saham kualitas rendah/gorengan). Untuk menggeser 5 tahun sudah top markotop," sambung dia.
Sementara itu, berdasarkan sumber detikcom, ada sejumlah saham gorengan yang membuat Jiwasraya merugi. Saham-saham gorengan yang dimiliki Jiwasraya kini telah menjadi aset dasar (underlying) investasi reksa dana alias tidak investasi saham langsung.
Beberapa saham itu di antaranya PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
"Ada 107 saham dalam underlying," jelas sumber detikcom.
(detik.com)