Beritaterheboh.com - Pemerintah ProvinsiDKI Jakarta menerima 40 ribu alat pelindung diri (APD), untuk penanganan virus corona dari Badan ...
Beritaterheboh.com - Pemerintah ProvinsiDKI Jakarta menerima 40 ribu alat pelindung diri (APD), untuk penanganan virus corona dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Puluhan ribu APD itu pun disebar ke berbagai rumah sakit umum daerah, rumah sakit umum kecamatan dan puskesmas yang berdomisili di DKI Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar mendistribusikan bantuan APD dari BNPB ke rumah sakit secara tepat sasaran dan transparan.
"Saya meminta Gubernur Anies agar bisa mengawal pendistribusian APD ke seluruh rumah sakit hingga puskesmas, karena yang dibutuhkan oleh para dokter dan perawat adalah APD dan alat-alat kesehatan," kata Kenneth dalam keterangannya, Rabu (25/3/2020).
Pria yang kerap disapa Kent itu menegaskan, bagi pelaku korupsi yang berhubungan dengan bencana dapat diancam dengan pidana hukuman mati, sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Pasal 2 ayat 2 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Jika memang ada penyelewangan APD, pelakunya akan di hukum mati sesuai dengan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Pasal 2 ayat 2 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jadi jangan macam-macam, harus selalu dikawal terus pendistribusian APD ini. Jangan mengambil hak orang," tegas Kent.
Ia pun meminta kepada Gubernur Anies dan jajarannya wajib mendokumentasikan perihal pendistribusian APD, dan alat-alat kesehatan ke seluruh rumah sakit hingga puskesmas, agar transparan dan bisa diketahui oleh publik.
"Pendistribusian tersebut harus benar-benar transparan agar tidak ada pertanyaan dari publik, intinya jangan sampai memicu keresahan dan rasa ketidakpercayaan dari masyarakat gara- gara adanya ketidak transparanan dari Pemprov DKI," sambungnya.
Kent pun meminta kepada Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Kejaksaan harus selalu memantau jalannya pendistribusian APD di seluruh Indonesia yang rawan sekali dengan penyelewangan.
"Polri, KPK, dan Kejaksaan harus turun untuk mengawasi pendistribusian tersebut, agar sampai ke tangan yang tepat. Karena pendistribusian tersebut sangat lah rawan penyelewengan," tuturnya.
Selain pendistribusian APD, Kent pun menyikapi anggota dewan baik di DPR maupun DPRD di seluruh Indonesia yang ingin Rapid Tes Covid-19.
Ia menyayangkan oknum anggota dewan yang ingin memaksakan untuk melaksanakan Rapid Tes Covid-19 secara massal, termasuk keluarganya.
"Seharusnya tidak boleh seperti itu, kita anggota dewan harus mempunyai rasa empati dong. Masih banyak warga masyarakat yang memerlukan alat tersebut, jika kita ingin melakukan tes tersebut kita dan keluarga bisa bayar di rumah sakit, jangan memaksa untuk memprioritaskan kita beserta keluarga besar, kita ini kan pada prinsip dasarnya adalah pelayan masyarakat, jadi masyarakat harus yang lebih di utamakan," tuturnya.
Kata Kent, saat ini Rapid Tes Covid-19 banyak dibutuhkan oleh pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan petugas medis sebagai garda terdepan dalam kasus Covid-19.
"Banyak yang memerlukan alat tersebut, tapi yang paling utama dahulukan ODP, PDP, dan tenaga medis. Dokter dan suster merupakan orang yang berada di depan dalam kasus wabah ini, mereka yang harus didahulukan," sambung Kent.
Atas nama pribadi dan Partai PDI Perjuangan, Kent mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada seluruh Dokter dan Perawat yang tak kenal lelah, dalam menangani pasien Covid-19 di rumah sakit, yang berani meninggalkan keluarga tercintanya.
"Terimakasih Dokter dan Perawat yang tak kenal lelah merawat dan menangani seluruh pasien Covid-19, Anda pahlawan kami. Anda rela mengorbankan seluruhnya untuk kepentingan masyarakat, kami akan selalu terus mendukung dan mendoakan kalian untuk melawan virus corona," pungkasnya.
Sebelumnya, jumlah kasus virus corona di Indonesia terus bertambah.
Hingga hari ini tercatat pasien positif terinfeksi Covid-19 di Tanah Air sudah mencapai 686 orang dan 55 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang sudah sembuh 30 orang.
“Positif sebanyak 686,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Selasa 24 Maret 2020.
Dibandingkan data sebelumnya, tercatat kini ada penambahan 107 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Pasien meninggal dunia juga bertambah enam orang dibandingkan data Senin 23 Maret 2020 jadi 55 orang. Sementara pasien yang sembuh belum ada penambahan yakni masih 30 orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Gubernur Anies Kawal Distribusi APD ke Seluruh RS Hingga Puskesmas,