Beritaterheboh.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menganjurkan warganya untuk minum jamu untuk menangkal virus Corona. Jamu yang di...
Beritaterheboh.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menganjurkan warganya untuk minum jamu untuk menangkal virus Corona. Jamu yang dimaksudkan Risma merupakan hasil penemuan dari profesor dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Adalah Chaerul Anwar Nidom, seorang guru besar biologi molekuler dari Unair, yang memaparkan soal jamu penangkal virus COVID-2019 ini. Menurutnya, wabah Corona ini bisa dicegah dengan mengkonsumsi jahe hingga temulawak.
"Jadi sebetulnya untuk menghadapi saat ini (virus Corona) yang sederhana untuk menekan badai sitokin ada yang namanya kurkumin itu terdapat pada jahe, kunyit, temulawak yang buat bumbu masak dan minuman segar itu yang bisa menghambat badai sitokin," kata Chaerul saat berkunjung ke kantor Transmedia di Surabaya, Kamis (6/2/2020).
Tentang badai sitokin adalah sebuah proses biologis di dalam paru. Hal ini terjadi karena ada infeksi virus Corona yang menempel pada paru. "Itu yang menyebabkan seseorang jadi fatal karena paru-parunya diserang begitu hebatnya bersama sitokin," ujar Nidom.
Nidom pun menyarankan agar masyarakat tak khawatir. Ia mengusulkan pemerintah melalui holding perusahaan BUMN farmasi bisa mulai mempersiapkan penangkal Corona dalam skala yang lebih besar.
"Bisa dipikirkan vaksin general yang bisa menangkal awal dari satu penyakit, ini bisa diberikan kepada tentara dan masyarakat yang di daerah tidak terjangkau, itu kita percayakan kepada Biofarma yang sudah jadi holding company. Jadi dirancang untuk seluruh komponen intelektual di seluruh Indonesia, rancangan vaksin apa, blocker apa," papar Nidom.(detik.com)
Adalah Chaerul Anwar Nidom, seorang guru besar biologi molekuler dari Unair, yang memaparkan soal jamu penangkal virus COVID-2019 ini. Menurutnya, wabah Corona ini bisa dicegah dengan mengkonsumsi jahe hingga temulawak.
"Jadi sebetulnya untuk menghadapi saat ini (virus Corona) yang sederhana untuk menekan badai sitokin ada yang namanya kurkumin itu terdapat pada jahe, kunyit, temulawak yang buat bumbu masak dan minuman segar itu yang bisa menghambat badai sitokin," kata Chaerul saat berkunjung ke kantor Transmedia di Surabaya, Kamis (6/2/2020).
Tentang badai sitokin adalah sebuah proses biologis di dalam paru. Hal ini terjadi karena ada infeksi virus Corona yang menempel pada paru. "Itu yang menyebabkan seseorang jadi fatal karena paru-parunya diserang begitu hebatnya bersama sitokin," ujar Nidom.
Nidom pun menyarankan agar masyarakat tak khawatir. Ia mengusulkan pemerintah melalui holding perusahaan BUMN farmasi bisa mulai mempersiapkan penangkal Corona dalam skala yang lebih besar.
"Bisa dipikirkan vaksin general yang bisa menangkal awal dari satu penyakit, ini bisa diberikan kepada tentara dan masyarakat yang di daerah tidak terjangkau, itu kita percayakan kepada Biofarma yang sudah jadi holding company. Jadi dirancang untuk seluruh komponen intelektual di seluruh Indonesia, rancangan vaksin apa, blocker apa," papar Nidom.(detik.com)