Beritaterheboh.com - Aktris Luna Maya tengah ramai dibicarakan di media sosial setelah mengunggah video perbincangannya dengan drh. M. In...
Beritaterheboh.com - Aktris Luna Maya tengah ramai dibicarakan di media sosial setelah mengunggah video perbincangannya dengan drh. M. Indro Cahyono mengenai pandemi Covid-19. Banyak warganet menilai bahwa informasi yang disampaikan oleh Indro bernada meremehkan virus korona baru Covid-19, salah satunya adalah @berlianidris melalui tweet yang kini telah disukai ribuan orang.
Dr. Berlian Idris yang menurut profilnya adalah dokter spesialis jantung & pembuluh darah, merasa bahwa informasi yang disampaikan dalam video tersebut perlu diklarifikasi agar tidak membingungkan publik. Berlian dalam tweetnya menyampaikan beberapa poin dari penjelasan drh. Indro yang kurang ia setujui.
"Dari sebagian besar yg meninggal, belum pernah ada satupun yg meninggal hanya karena Covid," kata Indro dalam video itu. Menurut Indro, beberapa korban meninggal akibat menderita penyakit penyakit jantung, gangguan pernafasan dan stroke. Luna Maya menimpali bahwa tidak pernah ada orang yang meninggal hanya karena terpapar corona. Kecuali orang tersebut sejak awal telah memiliki penyakit komplikasi.
Berlian lalu merespon bahwa virus Covid-19 menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru-paru, yang membuat gagal napas, bahkan kematian. Menurut WHO, 1 dari 6 orang yang terinfeksi Covid-19 menjadi sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Melansir The Guardian, dokter spesialis paru dan pernapasan John Wilson mengatakan bahwa paru-paru yang dipenuhi dengan bahan inflamasi tidak mampu mendapatkan oksigen yang cukup untuk aliran darah, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk mengambil oksigen dan menyingkirkan karbon dioksida. Hal ini merupakan penyebab kematian utama dengan pneumonia berat.
Hal ini juga berkaitan dengan pernyataan drh. Indro selanjutnya yang mengatakan, "Kalau saya kena, mungkin demam, pilek, batuk, atau agak-agak sesak napas selama seminggu, tetapi sesudah satu minggu antibodi kita keluar untuk melawan virus ini, maka kita akan kebal."
"Dan juga antibodi di dua minggu setelah infeksi itu paling tinggi sehingga sebagian besar orang mengalami kesembuhan," tambahnya.
Dokter Berlian menilai bahwa pernyataan itu meremehkan spektrum gejala yang mungkin dialami, karena pasien yang telah sembuh banyak yang melaporkan tersiksa karena sesak.
Indro kemudian meminta agar Covid-19 tidak dihubungkan dengan kematian. Sebab menurutnya Covid-19 tidak ganas dan tidak membunuh, seperti yang diberitakan media massa. “Covid ini tidak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media,” jelasnya.
Berlian kemudian kembali merespon, "Kalau tidak berbahaya, kenapa ada PSBB?", tulisnya di Twitter.
Menurut Berlian poin utama dari kritiknya adalah pesan seperti dimuat di video Luna Maya berpotensi membuat publik meremehkan virus korona. "Sangat berpotensi membuat masyarakat abai," ujarnya. "Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 itu menyakitkan."
Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan di video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-CoV-2 yg menyebabkan COVID-19.— bili (@berlianidris) April 16, 2020
Isinya ada yg mirip dgn di FB yg sdh diklarifikasi https://t.co/VRYYMkoCvE. pic.twitter.com/qp5SiU1maE
Itu luna & dokter harusnya bisa dituntut atas penyebaran informasi tidak tepat ditengah pandemi.— Candra (@BayuWisanggeni) April 16, 2020
Di Belgia anak umur 12 tahun jadi korban termuda Covid19 dan tidak ada riwayat penyakit lain yg diderita sebelumnya. pic.twitter.com/2DIKUcNwtD
Mbak luna gak langsung percaya juga kok. Abis wawancara sama dokter hewan itu dia coba memperdalam dan memastikan omongan Pak dokter hewan. pic.twitter.com/6HsuCKotux— txtdarigue (@saincis) April 16, 2020
