Bupati Banyumas, Achmad Husein. Beritaterheboh.com - Beredar surat pemberitahuan pembongkaran dan perobohan sebuah masjid yang ditujuk...
Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Beritaterheboh.com - Beredar surat pemberitahuan pembongkaran dan perobohan sebuah masjid yang ditujukan kepada beberapa pihak di Banyumas
Salah satunya adalah Bupati, pada Jumat (1/5/2020).
Dalam surat disebutkan, takmir dan jamaah merasa masjid tak diperlukan lagi karena kini ibadah dilakukan di rumah.
Sia-sia saja ada masjid tapi tidak dipergunakan sebagai tempat ibadah.
Salah satu akun twitter @narkosun, menuliskan keterangan atau caption:
Ini beneran ya? Sampe ngambek gitu mau bongkar masjid.
Tolong cc ke bupati Banyumas.
Mungkin perlu sosialisasi lagi bagaimana pentingnya menghindari kerumunan saat pandemik begini.
Tapi saya baca komen para netijen, kayak gini: Bodo amat.
Masjid2 mu sendiri km bongkar ga masalah.
Keterangan tersebut diposting sekitar 13 jam yang lalu.
'Lah Ngambek wkkw' dan sudah di like sebanyak 6.606 dan 562 komentar.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mencoba meluruskan dan memberikan pandangannya terkait beredarnya surat tersebut di sosial media seperti twitter dan instagram.
Bupati membenarkan adanya surat itu dan mengatakan jika hal itu hanyalah bentuk rasa kekecewaan.
"Mungkin itu rasa kekecewaan karena semua tempat ibadah bukan hanya tempat ibadah masjid
tapi seluruh agama untuk beribadah di rumah sebagaimana instruksi bapak presiden, menteri Agama, MUI," ujar Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com melalui pesan singkat Jumat (1/5/2020).
Bupati menjelaskan kurang lebih ada 13 ribu tempat ibadah di Banyumas dan sebagian besar sudah mematuhi protokol kesehatan yang diminta oleh pemerintah.
Kami hanya menjalankan tugas mengimbau dan meminta kepada masyarakat dan inikan untuk kepentingan masyarakat sendiri," ujarnya.
Bupati dengan gamblang mencontohkan kasus yang sudah terjadi di Kelurahan Kober, Purwokerto Barat dimana berawal dari satu jamaah dari Klustur ijtima Gowa.
"Akibatnya adalah ada sekitar 14 yang positif.
"Saya juga kaget tahu-tahu ada satu masjid yang mau merobohkan masjidnya dan mau membongkar masjidnya sendiri.
Apa tidak kasihan, hanya karena satu kemudian masyarakat lain terjangkit, apa tidak egois dan dipikir baik-baik," terangnya.
Bupati juga menegaskan dan mempertanyakan bahwa masjid tersebut punya salah apa sehingga harus dibongkar.
"Wong itu kan sementara sampai ini (corona) selesai, katanya Juni kan selesai.
Kalau ini selesai kan bisa dipakai lagi, kalau covid-19 ini selesai kemudian masjidnya sudah dibongkar lalu mesti membangun masjid lagi akan membuang duit lagi," tandasnya.
Oleh karena itu bupati mengajak supaya berpikir yang jernih, menggunakan logika dan nalar serta jangan emosional. (TribunBanyumas/jti)
Beritaterheboh.com - Beredar surat pemberitahuan pembongkaran dan perobohan sebuah masjid yang ditujukan kepada beberapa pihak di Banyumas
Salah satunya adalah Bupati, pada Jumat (1/5/2020).
Dalam surat disebutkan, takmir dan jamaah merasa masjid tak diperlukan lagi karena kini ibadah dilakukan di rumah.
Sia-sia saja ada masjid tapi tidak dipergunakan sebagai tempat ibadah.
Salah satu akun twitter @narkosun, menuliskan keterangan atau caption:
Ini beneran ya? Sampe ngambek gitu mau bongkar masjid.
Tolong cc ke bupati Banyumas.
Mungkin perlu sosialisasi lagi bagaimana pentingnya menghindari kerumunan saat pandemik begini.
Tapi saya baca komen para netijen, kayak gini: Bodo amat.
Masjid2 mu sendiri km bongkar ga masalah.
Keterangan tersebut diposting sekitar 13 jam yang lalu.
Surat tersebut juga muncul di postingan akun instagram @politicaljokesid dengan caption:Ini beneran ya?— IG: narkosun (@narkosun) April 30, 2020
Sampe ngambek gitu mau bongkar masjid.
Tolong cc ke bupati Banyumas. Mgkn perlu sosialisasi lagi gimana pentingnya menghindari kerumunan saar pandemik begini.
Tapi saya baca komen para netijen, kayak gini: Bodo amat. Masjid2mu sendiri km bongkar ga masalah.🤠pic.twitter.com/xehDk6ZdTN
'Lah Ngambek wkkw' dan sudah di like sebanyak 6.606 dan 562 komentar.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mencoba meluruskan dan memberikan pandangannya terkait beredarnya surat tersebut di sosial media seperti twitter dan instagram.
Bupati membenarkan adanya surat itu dan mengatakan jika hal itu hanyalah bentuk rasa kekecewaan.
"Mungkin itu rasa kekecewaan karena semua tempat ibadah bukan hanya tempat ibadah masjid
tapi seluruh agama untuk beribadah di rumah sebagaimana instruksi bapak presiden, menteri Agama, MUI," ujar Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com melalui pesan singkat Jumat (1/5/2020).
Bupati menjelaskan kurang lebih ada 13 ribu tempat ibadah di Banyumas dan sebagian besar sudah mematuhi protokol kesehatan yang diminta oleh pemerintah.
Kami hanya menjalankan tugas mengimbau dan meminta kepada masyarakat dan inikan untuk kepentingan masyarakat sendiri," ujarnya.
Bupati dengan gamblang mencontohkan kasus yang sudah terjadi di Kelurahan Kober, Purwokerto Barat dimana berawal dari satu jamaah dari Klustur ijtima Gowa.
"Akibatnya adalah ada sekitar 14 yang positif.
"Saya juga kaget tahu-tahu ada satu masjid yang mau merobohkan masjidnya dan mau membongkar masjidnya sendiri.
Apa tidak kasihan, hanya karena satu kemudian masyarakat lain terjangkit, apa tidak egois dan dipikir baik-baik," terangnya.
Bupati juga menegaskan dan mempertanyakan bahwa masjid tersebut punya salah apa sehingga harus dibongkar.
"Wong itu kan sementara sampai ini (corona) selesai, katanya Juni kan selesai.
Kalau ini selesai kan bisa dipakai lagi, kalau covid-19 ini selesai kemudian masjidnya sudah dibongkar lalu mesti membangun masjid lagi akan membuang duit lagi," tandasnya.
Oleh karena itu bupati mengajak supaya berpikir yang jernih, menggunakan logika dan nalar serta jangan emosional. (TribunBanyumas/jti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Takmir Masjid di Banyumas Ini Akan Robohkan Masjid, Kecewa Imbauan Ibadah di Rumah, Bupati kaget,Ini ada klarifikasinya.. pic.twitter.com/oAcl950Zy1— IG: narkosun (@narkosun) May 1, 2020