Beritaterheboh.com - Anggota Komisi D dan juga Anggota Bapemperda DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth a...
Beritaterheboh.com - Anggota Komisi D dan juga Anggota Bapemperda DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut kondisi Jakarta amburadul.
Menurut pria yang kerap disapa Kent itu, ucapan yang dilontarkan wanita kelahiran Yogyakarta 23 Januari 1947 itu merupakan kritik yang membangun, agar kinerja Pemprov DKI Jakarta lebih baik lagi kedepannya.
"Saya menilai apa yang diucapkan Ibu Megawati Soekarnoputri adalah kritikan yang membangun, agar Jakarta lebih baik lagi kedepannya," kata Kent dalam keterangannya, Sabtu (14/11/2020).
Menurut Kent, Megawati Soekarnoputri merupakan tokoh bangsa yang paham apa yang harus dikritik terkait kondisi bangsa saat ini, salah satunya Jakarta yang dinilainya sudah amburadul.
"Beliau lebih makrifat, dan paham betul apa yang harus dikritisi. Artinya Jakarta sudah darurat dan perlu dibenahi secara serius dan fokus," kata Kent.
Selain itu, sambung Kent, lontaran Presiden kelima Republik Indonesia ini merupakan curahan isi hati dan pikirannya, setelah merasakan permasalahan di Jakarta yang tak kunjung selesai, salah satunya Pandemi Covid-19 dan banjir.
"Yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri merupakan pikiran dan perasaan, atau majas yang ingin disampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta. Teguran-teguran semacam itu seharusnya dijadikan acuan supaya bisa berkreasi jadi jangan terlalu di tafsir secara berlebihan," tegas Kent.
Lalu terkait dengan Pemprov DKI yang menerima opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan penghargaan dari dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), merupakan hal yang bagus. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan baik.
"Jangan terlalu terlena dengan penghargaan yang sudah diberikan, dan jangan hanya meng-klaim secara sepihak. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai, dan bisa kita lihat realita di lapangan seperti apa," ketus Kent.
Salah satu yang disoroti Kent adalah proyek pengelolaan sampah terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.
ITF sendiri hingga saat ini belum selesai, padahal Pemprov DKI sebelumnya telah menganggarkan Rp750 miliar dalam APBD DKI 2019 untuk pembangunan ITF.
"Proyek ITF belum selesai hingga saat ini. Tapi sudah melakukan MoU jual beli listrik kepada PT PLN dan PT JSL. Sangat aneh, proyek belum selesai tapi sudah melakukan jual beli listrik," kata Kent.
Perlu diketahui, ITF Sunter sendiri ditargetkan mulai beroperasi pada 2022. Nantinya, fasilitas ini akan terhubung dengan Gardu Induk Kemayoran melalui jalur transmisi 150kV sepanjang 2,2 km.
Menurut Kent, masalah sampah di Jakarta sangat serius, sehingga pengerjaan ITF di Sunter harus dipercepat pekerjaannya.
"Pemprov DKI menargetkan tahun 2022 proyek tersebut baru akan selesai. Menurut saya masalah sampah ini sangat serius. TPST Bantar Gebang akan mengalami kelebihan kapasitas atau overload pada 2021, dan dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah besar di Jakarta, jika proyek ITF tidak dikebut pengerjaanya," kata Kent. (Tribunnews.com)