Beritaterheboh.com - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman berbicara keras dengan meminta Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan karena orma...
Beritaterheboh.com - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman berbicara keras dengan meminta Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan karena ormas pimpinan Habib Rizieq Syihab itu mengancam persatuan dan kesatuan. Seperti apa profil Mayjen Dudung?
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (20/11/2020), Mayjen Dudung merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri. Pria kelahiran 19 November 1965 itu mengawali karier bergengsinya sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan.
Mayjen Dudung lahir dari keluarga sederhana pasangan Nasuha dan Nasyati. Ayah Dudung merupakan seorang PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Diketahui, Dudung memang sejak kecil ingin menjadi tentara lantaran hidup dan tinggal di barak.
Pada 1981, ketika Dudung berada di bangku kelas II SMP, sang ayah meninggal dunia. Ia pun membantu sang ibu berjualan kue di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi di Bandung.
Ia pernah mengalami peristiwa yang menyedihkan saat dagangannya ditendang oleh salah seorang tentara. Hal tersebut membulatkan tekadnya menjadi seorang perwira TNI. Ia pun berhasil mewujudkan mimpinya itu.
Mayjen Dudung dua kali menjadi komandan kodim (dandim). Setelah menjabat Dandim Musi Rawas, ia diangkat menjadi Dandim 0418/Palembang.
Karier Mayjen Dudung pun mulai melesat setelah menjadi Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada 2010. Ia lalu diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya. Pria yang pernah menjadi loper koran ini lalu dipromosikan sebagai Dandenma Mabes TNI.
Lalu pada 2015, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Wagub Akmil hingga 2016. Setelahnya, jenderal bintang dua itu menjadi staf khusus KSAD dan Waaster KSAD.
Hingga pada 2018, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Gubernur Akmil. Lalu ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020 menggantikan Letjen Eko Margiyono.
Mayjen Dudung berbicara agar FPI dibubarkan saja itu saat menjawab pertanyaan terkait pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq. Mayjen Dudung mengatakan pencopotan baliho tersebut adalah perintahnya.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," ujar Mayjen Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
Mayjen Dudung mengatakan semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam hal pemasangan baliho. Pada saat inilah dia mengucapkan agar FPI dibubarkan.
"Begini, kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya.(detik.com)