tag:blogger.com,1999:blog-52765014118072283242024-03-29T14:07:32.286+07:00Berita HebohBerita Heboh IndonesiaUnknownnoreply@blogger.comBlogger28612125tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-41745744332050849262024-03-29T14:06:00.001+07:002024-03-29T14:06:30.726+07:00MK Gelar Sidang Sengketa Pilpres, Begini Tahapannya<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdI4TUcVP0rqC3TQkXqfCn0j3XegI4YYWCqKstHf093bckQl1OLPriwipTEuC2C1-NbgbshklF_z9bjUNDS7ln1ddxFCqbBR4MTAm4vWSImiYWgeyAlM26ZLy-qxQm7hgXBTwLsH2oC2oCglW6qx8jyAuoWNPTwkgkLSviF1uIVSnBsU-8ssIt7t4bTqNg/s715/10.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="402" data-original-width="715" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdI4TUcVP0rqC3TQkXqfCn0j3XegI4YYWCqKstHf093bckQl1OLPriwipTEuC2C1-NbgbshklF_z9bjUNDS7ln1ddxFCqbBR4MTAm4vWSImiYWgeyAlM26ZLy-qxQm7hgXBTwLsH2oC2oCglW6qx8jyAuoWNPTwkgkLSviF1uIVSnBsU-8ssIt7t4bTqNg/w581-h308/10.jpeg" width="581" /></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mahkamah Konstitusi (MK) mulai menggelar sidang perdana sengketa atau perselisihan hasil pemilu (PHPU) 2024 pada hari ini, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Agenda sidang sudah dituangkan dalam Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tahapan, Kegiatan, dan Jadwal PHPU 2024. Beleid itu diteken Ketua MK Suhartoyo tertanggal 18 Maret 2023.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Pemeriksaan pendahuluan, memeriksa kelengkapan, dan kejelasan materi permohonan serta memeriksa dan mengesahkan alat bukti pemohon," bunyi beleid tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ada dua sidang PHPU terkait pilpres yang digelar pada hari ini. Sidang pertama adalah pemeriksaan pendahuluan untuk tim pasangan calon (paslon) nomor urut 1 presiden-wakil presiden (wapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sidang kedua untuk tim paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dijelaskan, MK mempunyai waktu maksimum 14 hari kerja untuk memeriksa sengketa Pemilu 2024 sebelum membacakan putusan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meskipun sidang perdana digelar pada 27 Maret, tetapi argo 14 hari kerja itu sudah terhitung sejak 25 Maret. Sebab, tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal registrasi perkara.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sejumlah pihak telah datang ke MK dan mengajukan permohonan PHPU sejak beberapa hari lalu. Timnas capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendaftarkan gugatan sengketa pada Kamis (21/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga mendaftarkan gugatan pada Sabtu (23/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Baik paslon nomor urut 01 atau 03, sama-sama meminta dilakukannya pemungutan suara ulang dengan mendiskualifikasi paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka beralasan, pencalonan Gibran diwarnai pelanggaran etika berat. Paman Gibran yang saat itu menjadi Ketua MK Anwar Usman terbukti melanggar etik dalam memutus perkara syarat usia minimal cawapres. Putusan itu dianggap memuluskan Gibran maju sebagai cawapres.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka juga menilai adanya pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meski begitu, dalam sidang sengketa Pilpres 2024 nanti, Anwar sendiri sudah dinyatakan tidak boleh terlibat. Hal itu sesuai dengan bunyi Putusan Majelis Kehormatan MK yang menjatuhkan sanksi pencopotan atas Anwar Usman sebagai Ketua MK pada 7 November 2023.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran secara resmi mendaftar menjadi pihak terkait gugatan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang diajukan oleh kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Sabtu lalu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran yang diketuai Yusril Ihza Mahendra siap menghadapi gugatan yang diajukan Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sidang MK diharapkan sudah ketok palu pada 22 April mendatang. Selengkapnya mengenai tahapan sengketa pilpres di MK bisa dilihat di bawah:</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">CNBC INDONESIA RESEARCH</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">research@cnbcindonesia.com</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-59863821260381821282024-03-29T13:45:00.004+07:002024-03-29T13:45:30.263+07:00Sandra Dewi Mau Jenguk Harvey Moeis yang Ditahan, Ini Kata Kejagung <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyW-dyp_fojT_1qi0mkFIGO9ub4I-pMsB6WrCedmDvcytyaXzqcwn-VnocT2rY4hsiNWlhSkavKOPoz8KyI2_7qCskvEXGfe1D4FYFMQtooqG7D0J-ZLHrQ7NBcu0UFNRNewXPiDvIy4l4TX2Hxs3-XjyN5i2BO7SmV68cPBTRJ_NjDwTHZ6zD2rf-9xKi/s700/11.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="375" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyW-dyp_fojT_1qi0mkFIGO9ub4I-pMsB6WrCedmDvcytyaXzqcwn-VnocT2rY4hsiNWlhSkavKOPoz8KyI2_7qCskvEXGfe1D4FYFMQtooqG7D0J-ZLHrQ7NBcu0UFNRNewXPiDvIy4l4TX2Hxs3-XjyN5i2BO7SmV68cPBTRJ_NjDwTHZ6zD2rf-9xKi/w632-h375/11.jpeg" width="632" /></a></div><br /><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, menjadi tersangka ke-16 kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022. Harvey Moeis belum bisa dijenguk keluarganya karena masih dalam proses asimilasi di rutan.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Belum (bisa dijenguk), karena masih dalam asimilasi di rutan," ujar Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Proses asimilasi adalah proses penyesuaian di rutan. Keluarga baru bisa menjenguk Harvey beberapa hari kemudian.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Biasanya 3-7 hari," lanjutnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diberitakan sebelumnya, Kejagung menyebut Harvey menerima uang-uang dari perusahaan swasta yang terlibat pengakomodasian kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah Tbk.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Uang dari perusahaan-perusahaan swasta tersebut diterima Harvey melalui PT QSE. Pihak dari PT QSE yang memfasilitasi aliran dana tersebut adalah Helena Lim, sang manajer. Helena Lim sendiri adalah crazy rich PIK.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejagung menyebut Harvey memberi instruksi agar perusahaan-perusahaan pemilik smelter menyisihkan keuntungan dari penjualan bijih timah yang dibeli PT Timah Tbk. Dana yang terkumpul, sebut Kejagung, lalu dinikmati Harvey dan para tersangka lainnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tersangka HM menginstruksikan kepada para pemilik smelter tersebut untuk mengeluarkan keuntungan bagi tersangka sendiri, maupun para tersangka lain yang telah ditahan sebelumnya, dengan dalih dana corporate social responsibility (CSR) kepada tersangka HM melalui PT QSE yang difasilitasi oleh Tersangka HLN," ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi, dalam jumpa pers di Gedung Kartika Jampidmil Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024) malam.(detiknews.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-50801337471522756262024-03-29T13:45:00.001+07:002024-03-29T13:45:05.119+07:00Asal Muasal Rugi Korupsi Timah yang Seret Suami Sandra Dewi Tembus Rp271 T<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOecZisrqvhLFBtj33DLcAXbQJ7BHxRK1djKLXobGQYzZIv9W_Z8sdZlGVGbvhwvhaGQFnBjmBQxrb1XNCXE1kLyu-QdinWcf5gGn5IYtlAzYGdZQhC0JN6yxO6ZartaXrEYuXKk3bVX50jU52g5V_thu-cZfc_nYzVUURDagE7O_gb6ubTdYVYN__kkff/s650/12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="353" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOecZisrqvhLFBtj33DLcAXbQJ7BHxRK1djKLXobGQYzZIv9W_Z8sdZlGVGbvhwvhaGQFnBjmBQxrb1XNCXE1kLyu-QdinWcf5gGn5IYtlAzYGdZQhC0JN6yxO6ZartaXrEYuXKk3bVX50jU52g5V_thu-cZfc_nYzVUURDagE7O_gb6ubTdYVYN__kkff/w638-h353/12.png" width="638" /></span></a></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejaksaan Agung menetapkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis menjadi tersangka korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Penetapan mereka lakukan setelah memeriksa Harvey secara intensif beberapa waktu belakangan ini. Dari hasil pemeriksaan itu, mereka menemukan bukti cukup terkait keterlibatan Harvey dalam dugaan kasus korupsi itu.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, tim penyidik telah memandang cukup alat bukti sehingga yang bersangkutan kita tingkatkan statusnya tersangka," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Kuntadi kepada wartawan, Rabu (27/3).</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Usut punya usut, kasus dugaan korupsi yang menyeret suami Sandra Dewi itu ternyata menimbulkan kerugian yang cukup besar.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejaksaan Agung (Kejagung) RI mencatat kerugian ekologis yang disebabkan atas korupsi itu mencapai Rp271 triliun.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Angka itu berasal dari hasil perhitungan ahli lingkungan IPB Bambang Hero Saharjo.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Berdasarkan keterangan ahli lingkungan sekaligus akademisi dari IPB Bambang Hero Saharjo, nilai kerugian ekologis atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dalam perkara ini yaitu senilai Rp271.069.688.018.700," ujar Kuntadi dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2) lalu.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lalu bagaimana kerugian bisa sebesar itu?</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kuntadi menjelaskan perhitungan kerugian tersebut dilakukan sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 7/2014 tentang kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam kasus ini, kata dia nilai kerusakan lingkungan terdiri dari tiga jenis. Pertama, kerugian ekologis sebesar Rp183,7 triliun.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kedua, kerugian ekonomi lingkungan sebesar Rp74,4 triliun. Ketiga, kerugian biaya pemulihan lingkungan mencapai Rp12,1 triliun.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kendati demikian, Kuntadi menegaskan bahwa nilai kerugian tersebut masih belum bersifat final. Ia menyebut saat ini penyidik masih menghitung potensi kerugian keuangan negara akibat aksi korupsi itu.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bagaimana modusnya?</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kuntadi mengatakan suami Sandra Dewi itu menjadi perpanjangan tangan dari PT RBT.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebagai perpanjangan tangan, Harvey tercatat pernah menghubungi Direktur Utama PT Timah yakni MRPT pada 2018 hingga 2019.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah," kata Kuntadi kepada wartawan, Rabu (27/3).</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Setelah dilakukan beberapa kali pertemuan, akhirnya disepakati bahwa kegiatan akomodir pertambangan liar tersebut adanya dicover dengan sewa menyewa peralatan processing peleburan timah, yang selanjutnya tersangka HM ini menghubungi beberapa smelter, yaitu PT SIP, CV VIP, PT SPS, dan PT TIN, untuk ikut serta dalam kegiatan dimaksud," imbuhnya.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dari kegiatan itu, kata Kuntadi, Harvey kemudian meminta pihak smelter untuk menyisihkan sebagian keuntungannya. Lalu, keuntungan itu diserahkan kepada Harvey dengan dalih pembayaran dana CSR.(cnnindonesia.com)</span></div><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-44280025431505067522024-03-29T11:49:00.000+07:002024-03-29T11:49:42.400+07:00Arab Saudi Larang Jemaah Umrah Bawa 4 Barang Ini, Catat Ya! <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjUaIM7CmUyXG72ANFiutsQePJuxoIkUHmfAXJMK0M1nOvyMG4qjWcsq1r2PX6hvOyqB4GpMDZuUb75LwEwN0CIKKeJ4jNWHvTbBYBC9Ey_0Hbv0XvNOWRdjhK06q7yPLL1Yw-8W0ub2RoPTMR1jH16bsqAQHiMXOjczXl7BPYFIleCFogm1LfmRq5yK50/s700/9.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjUaIM7CmUyXG72ANFiutsQePJuxoIkUHmfAXJMK0M1nOvyMG4qjWcsq1r2PX6hvOyqB4GpMDZuUb75LwEwN0CIKKeJ4jNWHvTbBYBC9Ey_0Hbv0XvNOWRdjhK06q7yPLL1Yw-8W0ub2RoPTMR1jH16bsqAQHiMXOjczXl7BPYFIleCFogm1LfmRq5yK50/w592-h356/9.jpeg" width="592" /></a></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pihak berwenang Arab Saudi mengeluarkan daftar barang bawaan yang dilarang untuk dibawa oleh jemaah umrah. Peringatan ini menyusul kepadatan jemaah di Masjidil Haram pada puncak musim umrah di bulan Ramadan.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tamu yang dimuliakan Allah, sebelum tiba di titik masuk (Arab Saudi), pastikan Anda tidak membawa barang-barang ini," demikian keterangan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dikutip Gulf News, Kamis (28/3/2024).</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adapun barang terlarang untuk dibawa jemaah umrah tersebut di antaranya laser, kembang api, uang palsu, dan obat-obatan yang tidak terdaftar.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adapun alasan pelarangan membawa barang tersebut saat umrah dijelaskan melalui akun X Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Disebutkan, larangan membawa kembang api dan laser atas dasar keselamatan. Sementara itu, membawa uang palsu dianggap sebagai tindakan ilegal dengan pengawasan otoritas yang ketat.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Untuk obat-obatan yang diizinkan dibawa oleh jemaah umrah adalah obat-obatan dengan izin resmi dari otoritas masing-masing dilengkapi dengan resep dari dokter.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain itu, Arab Saudi juga merilis panduan untuk mengambil gambar di area Masjidil Haram selama ibadah umrah.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jemaah diimbau untuk tidak saling dorong ketika dalam keramaian saat mengambil gambar harus. Selain itu, proses pengambilan gambar atau dokumentasi diminta tidak mengganggu aktivitas saat beribadah serta menghormati privasi jemaah lain.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelumnya diberitakan, sebagai antisipasi kepadatan jemaah di Masjidil Haram, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga tidak mengizinkan jemaah untuk melakukan umrah lebih dari sekali di bulan Ramadan. Hal ini sekaligus memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan umrah.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pemerintah Saudi juga telah mengantisipasi kepadatan musim puncak umrah dengan mengalokasikan lantai dasar di sekitar Ka'bah khusus untuk jemaah umrah. Selain itu, ada gerbang tertentu yang dialokasikan sebagai tempat keluar-masuknya jemaah demi kelancaran beribadah.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">(detik.com)</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-37123487085590041762024-03-29T08:01:00.003+07:002024-03-29T08:01:40.752+07:00Giliran Sandra Dewi Dipanggil Terkait Kasus Harvey Moeis? Ini Penjelasan Kejagung<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BmH2274opz7sQg0SRYcU0RsxtrV-EXtDy4NGPT1cHhxE5ZIwT3-LYA3oiRoBOJcAMbqY9Zq2R4TbsULcXQobjDGQmZ0v3DhPCdB-vfLWGAtIG7cDYuDpT3ev8OL-Xyu_7Ne0V43WXXiNJUS0DxRnRvjjAIRmJtWCkpRqScZOKZCeZ5NUB0uT8lnGa7ZY/s700/san.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="403" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BmH2274opz7sQg0SRYcU0RsxtrV-EXtDy4NGPT1cHhxE5ZIwT3-LYA3oiRoBOJcAMbqY9Zq2R4TbsULcXQobjDGQmZ0v3DhPCdB-vfLWGAtIG7cDYuDpT3ev8OL-Xyu_7Ne0V43WXXiNJUS0DxRnRvjjAIRmJtWCkpRqScZOKZCeZ5NUB0uT8lnGa7ZY/w544-h403/san.png" width="544" /></span></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br />Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022. Apakah Sandra Dewi juga akan dipanggil Kejagung untuk dimintai keterangan?</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Semua yang terlibat pasti akan dipanggil, yang lebih tahu penyidik," kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejagung sebelumnya menyebut Harvey menerima uang-uang dari perusahaan swasta yang terlibat pengakomodiran kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah Tbk. Uang dari perusahaan-perusahaan swasta tersebut diterima Harvey, melalui PT QSE.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pihak dari PT QSE yang memfasilitasi aliran dana tersebut adalah Helena Lim, sang manager. Helena Lim sendiri adalah crazy rich PIK.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejagung menyebut Harvey memberi instruksi agar perusahaan-perusahaan pemilik smelter menyisihkan keuntungan dari penjualan bijih timah yang dibeli PT Timah Tbk. Dana yang terkumpul, sebut Kejagung, lalu dinikmati Harvey dan para tersangka lainnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tersangka HM menginstruksikan kepada para pemilik smelter tersebut untuk mengeluarkan keuntungan bagi tersangka sendiri, maupun para tersangka lain yang telah ditahan sebelumnya, dengan dalih dana corporate social responsibility (CSR) kepada tersangka HM melalui PT QSE yang difasilitasi oleh Tersangka HLN," ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi, dalam jumpa pers di Gedung Kartika Jampidmil Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024) malam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Baca artikel detiknews, "Sandra Dewi Dipanggil Terkait Kasus Harvey Moeis? Ini Kata Kejagung" selengkapnya https://news.detik.com</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-64878740193996369432024-03-29T05:24:00.004+07:002024-03-29T05:24:26.368+07:00Giliran 02 Balas Telak Usai Ganjar Anggap Suara Prabowo 0 di Gugatan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMqwE3gmn76Up021lRQ5esb435miWWUcrtkVHiNa_xBTB_rEugG-bx3505WlwI9XZNVQ_yzWNhcRBpml5gMV_SGGLZfMJnvLFCGvbUZ5GRc3e_rn4EFtnIQunTS_5SN3eZXE630j9b67n11gKOW62yLmtyRiDr38Bpxiw8WUov2_ZB3T52PumuOL6dhxkp/s700/gb.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="415" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMqwE3gmn76Up021lRQ5esb435miWWUcrtkVHiNa_xBTB_rEugG-bx3505WlwI9XZNVQ_yzWNhcRBpml5gMV_SGGLZfMJnvLFCGvbUZ5GRc3e_rn4EFtnIQunTS_5SN3eZXE630j9b67n11gKOW62yLmtyRiDr38Bpxiw8WUov2_ZB3T52PumuOL6dhxkp/w575-h415/gb.jpeg" width="575" /></span></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /> Pihak capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kali ini menjawab permohonan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo terkait tudingan perolehan suara pasangan 02 nol semua. Pihak 02 menegaskan itu hanya tudingan sebab tidak ada bukti mendukung.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawaban pihak 02 itu disampaikan dalam sidang lanjutan di Mahkamah Konstitusi, Kamis (28/3/2024). Terkait suara Prabowo-Gibran nol 0 itu tertera dalam berkas permohonan yang telah diregistrasi oleh MK dengan nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024. Dalam bagian pokok perkara, Ganjar-Mahfud memaparkan hasil penghitungan suara oleh KPU sebagai termohon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Pemohon dalam permohonannya sama sekali tidak membuktikan dasar-dasar perhitungan yang didalilkan, alih-alih pemohon malah mendalilkan hal-hal yang bersifat kualitatif mengenai dugaan berbagai kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa pihak yang tersajikan dalam bentuk narasi," kata salah satu pengacara Prabowo-Gibran, Yuri Kemal Fadlullah dalam sidang sengketa Pilpres.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurutnya, pemohon lebih banyak menyampaikan narasi dari pada bukti-bukti. Menurutnya, narasi itu bukanlah bagian dari alat bukti yang secara sah dalam hukum.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Pemohon wajib menguraikan secara jelas, spesifik, dan gamblang baik siapa yang melakukan, apa yang dilakukan, di mana dilakukannya, bagaimana melakukannya, mengapa dilakukan, dan inisiatif siapa yang melakukan dugaan kecurangan dan pelanggaran itu terjadi?" ujarnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pihak Prabowo-Gibran juga menyebut dalil-dalil yang disampaikan oleh pemohon tidak sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh MK. Yuri mengatakan pemohon justru hanya mendalilkan kesalahan hitung yang mengakibatkan selisih suara itu terjadi lantaran adanya pelanggaran TSM.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Namun pemohon gagal dalam membuktikan baik secara kuantitatif dan juga bagaimana narasi-narasi yang dibentuknya terkait dengan tatanan ideal konsepsi dan pengaturan sistem pemilu dapat secara serta merta," ujarnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Bahwa sejatinya dalam membuktikan dalil argumentasi kuantitatif mengenai angka-angka perolehan dalam hal perkara PHPU presiden dan wakil presdien, pemohon wajib membuktikan secara by data apakah terjadi kecurangan, penggelembungan, atau pengurangan suara dari pemohon itu sendiri," imbuh dia.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Namun, kata dia, pemohon tidak dapat membuktikan dalil-dalil argumentasinya. Sebaliknya, menurutnya, pemohon justru setuju terhadap perolehan suara pemohon yang didasarkan pada rekapitulasi final KPU RI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Bahwa sesungguhnya pemohon sendiri tidak mampu untuk membuktikan adanya kesalahan hitung, penggelembungan, ataupun pembuktian kuantitatif terhadap hasil perolehan suara yang telah ditetapkan oleh termohon, justru kemudian dengan tidak kemampuannya membuktikan adanya perbedaan perolehan suara secara serta merta dan menganulir suara total pihak terkait," tuturnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawaban KPU</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam kesempatan ini, KPU juga turut menanggapi permohonan Ganjar-Mahfud mengenai suara Prabowo-Gibran. KPU menegaskan gugatan itu tak sesuai dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun 2023.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Bahwa penghitungan suara hasil Pemilu Presiden dan Wapres 2024 untuk paslon presiden dan wapres nomor urut 2 versi pemohon adalah 0 atau nihil sebagaimana termuat dalam tabel tiga tersebut dikarenakan adanya pelanggaran TSM pelanggaran prosedur pemilihan menurut pemohon," ujar pengacara KPU, Hifdzil Alim dalam persidangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Pemohon dalam tabel 03 tersebut bukan lagi hasil dari proses menghitung dan mempertandingkan hasil penghitungan hingga akhirnya dapat diketahui selisihnya, tetapi tentang klaim pemohon yang tidak menghitung suara paslon presiden dan wapres nomor urut 2," imbuhnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ganjar Gugat Suara Prabowo-Gibran Jadi 0</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelumnya, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam permohonannya, Ganjar-Mahfud menganggap suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 0 di semua daerah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal tersebut tertera dalam berkas permohonan yang bisa diunduh dari situs resmi MK seperti dilihat detikcom, Selasa (26/3). Permohonan Ganjar-Mahfud telah diregistrasi oleh MK dengan nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam bagian pokok perkara, Ganjar-Mahfud memaparkan hasil penghitungan suara oleh KPU sebagai termohon. Ganjar-Mahfud juga menampilkan persandingan perhitungan suara antara versi KPU dengan versi Ganjar-Mahfud selaku pemohon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Termohon telah melakukan kesalahan dalam perhitungan perolehan suara masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden. Terdapat selisih suara antara penghitungan yang dilakukan oleh termohon dengan perhitungan yang dilakukan oleh Pemohon," demikian tertulis dalam permohonan Ganjar-Mahfud.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka kemudian menampilkan tiga tabel yang menunjukkan persandingan perolehan suara Pilpres 2024 setiap paslon versi KPU dan versi pemohon. Pada tabel 1, Ganjar-Mahfud menampilkan 'Persandingan Perolehan Suara Pemohon Menurut Termohon dan Pemohon'.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tabel ini terdiri dari 5 kolom. Kolom pertama untuk nomor, kolom kedua untuk provinsi, kolom ketiga untuk perolehan suara versi termohon (KPU), kolom keempat untuk perolehan suara versi pemohon (Ganjar-Mahfud) dan kolom kelima berisi selisih.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasilnya, tak ada selisih antara penghitungan KPU dan Ganjar-Mahfud. Mereka menulis 0 di setiap sel pada kolom selisih tabel 1 tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berikut, Ganjar Mahfud juga menampilkan tabel 2 yang mereka namai 'Persandingan Perolehan Suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 Menurut Termohon dan Pemohon'. Dalam tabel ini, Ganjar-Mahfud juga mengisi seluruh sel pada kolom selisih dengan angka 0 alias tak ada selisih perhitungan suara paslon 1 antara KPU dengan pemohon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ganjar-Mahfud juga menampilkan tabel 3 'Persandingan Perolehan Suara Pasangan Calon Nomor Urut 2 Menurut Termohon dan Pemohon'. Dalam tabel ini, Ganjar-Mahfud selaku pemohon menulis 0 di seluruh sel pada kolom Perolehan Suara Pasangan Calon Nomor Urut 2 versi Pemohon. Sehingga, perolehan suara paslon nomor 2 di setiap provinsi versi KPU dianggap menjadi selisih.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Kesalahan perhitungan yang menimbulkan selisih suara di atas terjadi karena adanya: (i) pelanggaran yang bersifat TSM; dan (ii) pelanggaran prosedur pemilihan umum, yang merusak integritas Pilpres 2024 dan merupakan pelanggaran terhadap asas-asas dalam pelaksanaan pemilihan umum, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sebagaimana diatur dan dijamin dalam Pasal 22E ayat (1) UUD NRI 1945," demikian tertulis dalam gugatan itu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Baca artikel detiknews, "Giliran 02 Membalas Usai Ganjar Anggap Suara Prabowo 0 di Gugatan" selengkapnya https://news.detik.com</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-31361621833872034072024-03-28T20:15:00.003+07:002024-03-28T20:15:39.256+07:00Ketua DPD PSI Jakbar Diduga Rudapaksa Wanita, Baru Sehari Kerja Jadi Buzzer hingga Korban Diancam<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7cKNNODnp4HiJ9C3hHj4sYPLUDX-cOJNiuP9ZO4dFMWwpbJCPWzLOKbVpUnldXyYdQYaMeCg-zrkwrCXecGFsyYTtM_TI1w-dCudDIZCZPidQhjLj6WR-r-z5v6K-NwrsKZ69VyRQqUerG8DLW5VgzDhGb8Wm5EyYwWj-j_spBtEuq6a-yKGp72hKU5Hm/s650/psis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="404" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7cKNNODnp4HiJ9C3hHj4sYPLUDX-cOJNiuP9ZO4dFMWwpbJCPWzLOKbVpUnldXyYdQYaMeCg-zrkwrCXecGFsyYTtM_TI1w-dCudDIZCZPidQhjLj6WR-r-z5v6K-NwrsKZ69VyRQqUerG8DLW5VgzDhGb8Wm5EyYwWj-j_spBtEuq6a-yKGp72hKU5Hm/w592-h404/psis.jpg" width="592" /></a></span></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /> Seorang wanita berinisial W (29) mengaku menjadi korban rudapaksa yang diduga dilakukan oleh Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mengenakan masker dan memakai kacamata hitam, W menceritakan kronologi dirinya yang diperkosa oleh pelaku Anthony Norman.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Korban W mengatakan peristiwa rudapaksa yang dialaminya terjadi ketika diriny baru sehari bekerja sebagai buzzer PSI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Awalnya, kata korban W, dirinya mengetahui ada lowongan kerja untuk menjadi bagian dari PSI melalui informasi di laman resmi partai berlogo bunga mawar putih itu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wanita asal Solo, Jawa Tengah, itu tertarik bergabung dengan PSI. Terlebih, ketika itu dirinya membutuhkan pekerjaan untuk membiayai kehidupannya di perantauan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Apalagi, PSI mempunyai branding sebagai partai anak muda, sehingga membuatnya mantap menjadi bagian dari PSI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pada 29 November 2023, korban W diminta datang ke sebuah acara Kopi Darat Wilayah atau Kopdarwil yang diselenggarakan PSI. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Lalu di tanggal 4 Desember 2023 saya ditawari jadi buzzer atau prajurit media sosial untuk meningkatkan elektabilitas," kata korban W dikutip dari TribunJakarta, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selang sehari kemudian atau pada tanggal 5 Desember 2023 malam, korban W mengaku diminta datang oleh Anthony Norman ke kantor DPD PSI Jakarta Barat.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tapi pada saat saya datang ke sana sepi enggak ada orang enggak ada siapa-siapa," ucap korban W.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Di saat kebingungan karena mendapati kantor PSI yang sepi, tiba-tiba korban W dihubungi oleh Norman yang mengajaknya untuk makan malam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain saya didrop di Indomaret dengan alasan suruh cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu,” ujar W.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selanjutnya, korban W dijemput oleh pelaku Anthony Norman. Alih-alih balik ke kantor DPD PSI untuk mengurus soal pekerjaan, korban W malah dibawa ke rumah pelaku.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Tapi pas sampai sana saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," ujar W.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Di rumah pelaku itulah, korban W mengaku dirudapaksa oleh Norman. Meskipun saat itu, korban W dalam kondisi menstruasi, pelaku Norman tak peduli.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku Norman kemudian menyekap W di dalam kamarnya hingga pagi harinya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Korban W mengatakan pada saat terjadi rudapaksa, dirinya sempat melihat seperti ada kamera yang terpasang di dalam kamar tersebut. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia pun menduga pelaku Norman sengaja memasang kamera itu untuk mengancamnya agar tidak melaporkan kasus rudapaksa yang dilakukannya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya," kata korban W.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menanggapi kejadian tersebut, Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qalbina mengatakan Norman telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Jakarta Barat sejak Selasa (26/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Elva pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan peerkosaan yang dilakukan oleh kadernya tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai,” ujar Elva.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun.”</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Karena sebab itu, lanjut Elva, PSI pun menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat Norman tersebut ke jalur hukum.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat,” tutur Elva.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Termasuk memberikan dukungan penuh kepada pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan dan penegakan hukum yang adil.”kompas/com</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-83340144473184193792024-03-28T18:28:00.003+07:002024-03-28T18:28:26.338+07:00Senjata Makan Tuan? Viral Lagi Curhat Sandra Dewi Takut Ditegur Allah saat Ditanya Harta dan Jet Pribadi<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgt6hfAMR7wfbiqj_gDG5eXx94Iz52BWLbfgbwCfnUpBubExcwdpyDBg_xOCt0AdGe4qOzD_0vfud4ARSpAUAhLqoDlYZhDTg_h1lbgylHipYIczgS3I63u6Oi3ugmu05GzscAvCJshDWFXPGFonlgMt5lF0Anots29CK6im6GGTnzc7d_Xg5N76nBY57W/s700/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgt6hfAMR7wfbiqj_gDG5eXx94Iz52BWLbfgbwCfnUpBubExcwdpyDBg_xOCt0AdGe4qOzD_0vfud4ARSpAUAhLqoDlYZhDTg_h1lbgylHipYIczgS3I63u6Oi3ugmu05GzscAvCJshDWFXPGFonlgMt5lF0Anots29CK6im6GGTnzc7d_Xg5N76nBY57W/w604-h328/7.jpg" width="604" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Suami artis Sandra Dewi yang dikenal sebagai bos tambang kini jadi tersangka</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam kasus korupsi timah ini, Harvey Moeis adalah pemegang saham PT Refined Bangka Tin (RBT)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pasangan Sandra Dewi dan Harvey Moeis memang dikenal tajir.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tapi Sandra Dewi pernah curhat takut ditegur Tuhan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sandra Dewidan keluarganya</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sandra Dewidan keluarganya (Kolase Instagram/Sandra Dewi)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal itu sempat terungkap saat ditanya Melany Ricardo soal harta dan pesawat jet pribadi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey Moeis ditetapkan menjadi tersangka dan langsung digiring ke tahanan oleh penyidik Kejaksaan Agung setelah menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim penyidik langsung membawa Harvey keluar dari Gedung Kartika Kejaksaan Agung ke mobil tahanan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tampak dia digiring petugas Kejaksaan Agung dengan tangan terborgol dan menggunakan rompi tahanan berwarna pink.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey Moeis ditahan di Rutan Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan, sesuai ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Untuk kepentingan penyidkan kita lakukan penahanan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung untuk 20 hari ke depan," kata Dirdik Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi dalam konferensi pers, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey Moeis yang merupakan pemegang saham PT Refined Bangka Tin (RBT) ini sebagai tersangka dilakukan setelah memperoleh alat bukti yang cukup.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Termasuk di antaranya, dari pemeriksaan dia sebagai saksi pada hari yang sama.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tim penyidik telah menemukan kecukupan alat bukti sehingga ditingkatkan statusnya menjadi tersangka untuk tersangka HM selaku pemegang saham PT RBT," ujarnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey Moeis menjadi tersangka ke-16 setelah sebelumnya Kejaksaan Agung menetapkan Crazy Rich Pantai Indah Kampuk (PIK) Helena Lim sebagai tersangka dan dilakukan penahanan, Selasa (27/3/2024) malam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lalu siapa sosok Harvey Moeis?</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Profil Harvey Moeis</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey Moeis, suami artis Sandra Dewi merupakan pengusaha kaya di Indonesia berdarah keturunan Papua, Ambon, dan Makassar.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey Moeis merupakan pria yang lahir dari pasangan Hayong Moeis dan Irma Silviani pada 20 November 1985.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hayong Moeis diketahui meninggal dunia karena penyakit kanker sebelum Harvey Moeis resmi menikahi Sandra Dewi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dilansir dari tribunkaltim.com, semenjak menikah dengan Harvey Moeis, kehidupan keluarga Sandra Dewi menjadi sorotan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bahkan sempat ada omongan rumah Sandra Dewi tak mengenal mati listrik.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPn0zg1JfoZczOmW5NaS7aUxcJvdTUPKXhZEY9xXaoTpZkp_MToiYSIMvyHevKe7tBgxnlW3oVPNzNOg_begBNL17_HaBm0I5vgZJoI2b2hAakQv4Yxc8ZVjvRfIuSsyvs7mYzbKEOcnJEPKC8J69JghduKjrpkAQ4U3idBdfo-xXnIicCEo-MiSfsS8xb/s700/7a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="331" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPn0zg1JfoZczOmW5NaS7aUxcJvdTUPKXhZEY9xXaoTpZkp_MToiYSIMvyHevKe7tBgxnlW3oVPNzNOg_begBNL17_HaBm0I5vgZJoI2b2hAakQv4Yxc8ZVjvRfIuSsyvs7mYzbKEOcnJEPKC8J69JghduKjrpkAQ4U3idBdfo-xXnIicCEo-MiSfsS8xb/w575-h331/7a.jpg" width="575" /></span></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br />Sebab, Harvey Moeis adalah seorang pengusaha batubara.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia disebut-sebut menguasai tambang batubara di Bangka Belitung.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Salah satu perusahaan yang dijalankan Harvey Moeis adalah PT Multi Harapan Utama.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Di perusahaan batubara tersebut, Harvey Moeis menjabat sebagai Presiden Komisaris.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ogah Pamer Kekayaan Takut Ditegur Tuhan</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut kabar yang beredar, Harvey Moeis juga disebut-sebut memiliki saham di 5 perusahaan batubara lainnya, yakni PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, PT Tinindo Inter Nusa, PT Sariwiguna Bina Sentosa dan PT Stanindo Inti Perkasa .</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tak heran jika saat kelahiran anak pertamanya, Harvey Moeis membelikan jet pribadi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meski hidup bergelimang harta, Sandra Dewi ogah untuk memamerkan kekayaannya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia menyebut di atas langit masih ada langit.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saat mengadakan kuis True or False di Instagram, Sandra Dewi pun membeberkan alasannya ogah pamer harta suami.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Benar atau salah, nggak suka pamer dan sombong," tanya netizen .</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"False (salah). Bukan nggak suka pamer, masalahnya nggak ada yang bisa dipamerin juga. Cantik? Banyak yang lebih cantik. Kaya? Banyak yang lebih kaya, pintar atau hebat? Banyak yang lebih kaya atau hebat," jawab Sandra Dewi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sandra Dewi merasa, sikap pamer harta bukanlah hal yang menakjubkan bagi dirinya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Justru, ia menganggap orang-orang yang pamer harta sedang mempermalukan dirinya sendiri.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Di atas langit masih ada langit, kalau pamer malah kita mempemalukan diri sendiri. Jangan pernah menganggap diri kita paling, paling, paling karena anda anda salah" lanjut Sandra Dewi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sandra Dewi sendiri pernah mengatakan bahwa semenjak ia memiliki pergaulan yang luas, ia jadi tahu ada banyak orang yang kaya raya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Karena kan aku bertemu dengan banyak orang. Dan mereka ini banyak sekali yang jauh di atas aku. Jadi kalau bangga-Bangga in kekayaan diketawain mereka," terangnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Di kanal Youtube Melaney Ricardo pada November 2019 lalu, Sandra Dewi juga ogah membicarakan soal jet pribadi suami.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tapi bener enggak kalau Harvey Moeis punya jet pribadi?" tanya Melaney Ricardo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Waduh, saya enggak mau ikut campur urusan suami," komentar singkat Sandra Dewi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tapi kenapa kamu enggak pernah foto-foto deh San, gue aja sekedar naik pasti foto-foto San," tutur Melaney Ricardo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ya itu bukan karakter aku sih. Ini jujur ya, aku tuh paling takut ditegur Tuhan. Tuhan memberi kita sesuatu karena Ia percaya kita bisa menghandle kan. Kalau Tuhan sudah kasih sebanyak ini tapi kita bertingkah macam-macam yang tidak baik, semudah itu juga Tuhan akan mengambil," jelas Sandra Dewi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Melaney Ricardo sendiri mengagumi keimanan Sandra Dewi. Saat pernah satu proyek dengan Sandra Dewi, ajakan Melaney Ricardo untuk party pernah ditolak.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sansra Dewi lebih memilih membaca Al Kitab.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Jadi kita ajakin Sandra Dewi party, dianya enggak mau dan lebih pilih baca Al Kitab," beber Melaney Ricardo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harta Kekayaan Harvey Moeis</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> Harvey suami dari Sandra Dewi terkenal dengan sosok konglomerat. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yang paling bikin kaget, Harvey diketahui membeli sebuah jet pribadi sebagai hadiah kelahiran sang putra pertama, Raphael Moeis.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lalu sebenarnya seberapa kayakah Harvey Moeis?</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menjawab rasa penasaran, asisten pribadi Sandra Dewi memberikan pernyataan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia membuat daftar yang membuat Harvey Moeis pantas disebut orang kaya.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS9-oi7GuEKIF_Xcg8kf1gwz4psm2nVbhx9hfhn01qd9bz43MieyU-R6ri76765I7g-pb0OccQ4UA8ntSfKAX37928MjmRPegNC7gHOcD-K68C6cKXas8HTYfGNZED-BJuwmYnIalYdwXcIPYa0eVbxoTuluLpg8pr5X8Vp2YPHmg6V84wOGE-yXvnOEi6/s700/7b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS9-oi7GuEKIF_Xcg8kf1gwz4psm2nVbhx9hfhn01qd9bz43MieyU-R6ri76765I7g-pb0OccQ4UA8ntSfKAX37928MjmRPegNC7gHOcD-K68C6cKXas8HTYfGNZED-BJuwmYnIalYdwXcIPYa0eVbxoTuluLpg8pr5X8Vp2YPHmg6V84wOGE-yXvnOEi6/w511-h320/7b.jpg" width="511" /></span></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br />Namun daftar kekayaan Harvey Moeis yang dibuat oleh asisten Sandra Dewi ini justru di luar dugaan.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Seperti diketahui, Harvey Moeis memang bukan orang sembarangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelumnya, TabloidNova.com sempat mencatat kalau sebenarnya Harvey Moeis adalah salah satu pengusaha tambang batu bara kelas kakap.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal itu sempat disampaikan Sandra Dewi ketika dijumpai, Mei 2016 sebelum menikah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Dia kerja sendiri, bisnis di bidang tambang," kata Sandra Dewi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Walau terkesan misterius, akhirnya kekayaan Harvey dibocorkan oleh sang asisten yang bernama Ratih.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ratih diketahui merupakan asisten Sandra Dewi yang sudah bekerja sejak lama.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfWuAocQjOR-UjGDu5L5DB_xPkUHFQpccsVHVQJJ1bWQg8rQ9fYPvU4U_NLUcBr1XEX8b0WIMPRLJPtUUZKRyLRdYB1p0El5jC2p445LYnwu3ea7qyV9v35RGWR5E2DuU0BcB39upj9TVHD2cXnVMhQKouOsN8BUINQob4itxRFNaafdSdwlTwmobKOGCH/s700/7c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfWuAocQjOR-UjGDu5L5DB_xPkUHFQpccsVHVQJJ1bWQg8rQ9fYPvU4U_NLUcBr1XEX8b0WIMPRLJPtUUZKRyLRdYB1p0El5jC2p445LYnwu3ea7qyV9v35RGWR5E2DuU0BcB39upj9TVHD2cXnVMhQKouOsN8BUINQob4itxRFNaafdSdwlTwmobKOGCH/w494-h313/7c.jpg" width="494" /></span></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br />Nah, 1 Desember 2019 lalu diketahui merupakan hari ulang tahun Harvey Moeis.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pemilik akun instagram @nduthspears ini pun mengunggah ucapan untuk Harvey yang isinya justru membeberkan kekayaan sang bos.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Begini bunyi ucapannya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Dear Pak Boss, I know u are a very rich person.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">This is not because of the status of your bank account, or the quantity of your properties.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">You are rich coz everyone around u owes a lot to your kindness and guidance.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Kepada Pak Boss, Aku tahu kalau Anda adalah orang yang sangat kaya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bukan karena status di bank, atau jumlah propertimu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anda kaya raya karena orang-orang berhutang banyak kebaikan dan bimbingan darimu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selamat ulang tahun pak bos. Teruslah menjadi orang yang luar biasa. Amin. Foto oleh ibu boss".(medan.tribunnews.com)</span></p><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-91236635190933301152024-03-28T18:27:00.000+07:002024-03-28T18:27:36.527+07:00Gibran Dinasihati Usai Sindir Pemilu Diulang hingga Menang Diungkap Gus Miftah<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiA2kxckKgSwxJ0knwEPc-E6boH_0RXn-2SYVd0aNHzRzTAFB-iRT6FDwABslhYi4GvSCKXgBmRbV4TJDxcn0yvzLKFCKU6o88ZLwHyJ_t-f4CX3O4jtxZwZq54pnTZHSw1U5InnzX-C3AtJaWvzi1jmRqaiRJ6wx3-jpaW_ZL95NxZs8Kx62mzepZlHrM/s700/6.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiA2kxckKgSwxJ0knwEPc-E6boH_0RXn-2SYVd0aNHzRzTAFB-iRT6FDwABslhYi4GvSCKXgBmRbV4TJDxcn0yvzLKFCKU6o88ZLwHyJ_t-f4CX3O4jtxZwZq54pnTZHSw1U5InnzX-C3AtJaWvzi1jmRqaiRJ6wx3-jpaW_ZL95NxZs8Kx62mzepZlHrM/w553-h348/6.jpeg" width="553" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka disebut mendapat nasihat dari sejumlah tokoh buntut pernyataannya apakah Pemilu diulang sampai paslon jagoan masing-masing menang. Hal itu diungkap oleh pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal itu disampaikan Gus Miftah kepada wartawan usai pertemuan dengan Gibran di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Cuma tadi dia bilang yang komentar beliau soal 'ya nanti kalau calonnya kalah minta diulang lagi' beliau banyak dinasihati sama beberapa tokoh jangan ada kesan gimana gitu, dan beliau menerima itu," ucap Gus Miftah usai pertemuan dengan Gibran di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, Selasa (26/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meski demikian, Gus Miftah menilai sikap Gibran yang bisa menerima masukan itu sebagai langkah yang baik. Apalagi, menurutnya Gibran merupakan anak muda yang mau menerima masukan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ini kan berarti anak muda yang memang mau belajar. Ketika ada yang memberi nasihat 'Mas Gibran</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ini menunjukkan bahwa Mas Gibran ini sosok yang nggak pernah berhenti untuk belajar," sambungnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Untuk diketahui, sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal gugatan yang dilayangkan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar Pemilu diulang tanpa Prabowo-Gibran. Gibran mempertanyakan apakah Pemilu diminta terus diulang sampai pihak penggugat menang.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Misalnya nanti diulang, terus jagoan kalah apa minta diulang lagi? Apakah minta diulang sampai menang?" kata Gibran dilansir detikJateng, Senin (25/3).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meski demikian, putra sulung Presiden Joko Widodo itu tidak mempersoalkan adanya gugatan yang dilayangkan pihak Anies dan Ganjar ke MK(detik.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-5069258172086958422024-03-28T15:55:00.002+07:002024-03-28T15:55:57.909+07:00UPDET: 21 Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo dan Gibran, Ada Jenderal Bugis Hingga Titipan Jokowi<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvWETVlPgQoKp3-juuuZQFJZi104cxwC7yZbS3koYVeUsSx391NSwkmNJBjhnSil3dry2L3hIY2lsfiu6QkGgGCNhoVpYN6BgRYYtKpS5kV8QY0w8vaokeKsYgCw1AKQF-fG-K08gp-txIVquQO-LqsE18InKZFiVtmMNWHA6Vxn0aKQKeRS-Jgr9m7ZCs/s700/pd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="427" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvWETVlPgQoKp3-juuuZQFJZi104cxwC7yZbS3koYVeUsSx391NSwkmNJBjhnSil3dry2L3hIY2lsfiu6QkGgGCNhoVpYN6BgRYYtKpS5kV8QY0w8vaokeKsYgCw1AKQF-fG-K08gp-txIVquQO-LqsE18InKZFiVtmMNWHA6Vxn0aKQKeRS-Jgr9m7ZCs/w549-h427/pd.jpg" width="549" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Presiden terpilih, Prabowo Subianto dikabarkan tengah menggodok susunan kabinet yang akan dipimpinnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saat ini pun beredar luas poster berisi susunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sejumlah nama dari partai politik Koalisi Indonesia Maju pun masuk dalam bursa menteri.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tokoh Bugis dan mantan Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menkopolhukam sekaligus mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka kandidat Menkopolhukam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selanjutnya kandidat Menko Perekonomian adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wishnu Wardhana.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kandidat Menpora Budisatrio Djiwandono, anggota DPR RI sekaligus putra Surya Paloh Prananda Surya Paloh, dan Menpora Dito Ariotedjo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Politisi berdarah Bugis Soppeng Meutya Hafid, mantan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, dan Imam Sufaat jadi kandidat Menteri Luar Negeri.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Politisi PAN, Eddy Soeparno masuk dalam kandidat Menteri Perdagangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri; Wamenkeu Suahasil Nazara; Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu; Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari; Direktur Bank Central Asia (BCA) Santoso; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga masuk dalam daftar nama calon Menteri Keuangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Terkait dengan beredarnya nama tersebut, pihak Prabowo - Gibran mengaku tak tahu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya tak tahu soal ini," kata Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani yang juga masuk dalam bursa menteri, Selasa (26/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jokowi titip nama?</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Presiden Joko Widodo disebut-sebut menitipkan sejumlah nama untuk ditempatkan sebagai menteri dalam kabinet ke depan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut kabar yang beredar, beberapa nama tersebut merupakan tokoh yang dikenal loyal dengan Jokowi, salah satunya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Memang, sebelum penghitungan suara Pemilu 2024 selesai, kubu Prabowo-Gibran pernah menyebutkan bahwa Jokowi bakal dilibatkan dalam menyusun kabinet, terutama pada bidang ekonomi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pelibatan Jokowi dinilai penting lantaran pemerintahan mendatang dianggap memerlukan sosok dengan kompetensi dan kemampuan berpikir strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, sempat mengatakan, selain terlibat dalam penyusunan kabinet, Jokowi juga akan diberikan peran dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan mendatang.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dradjad menyebut faktor popularitas menjadi alasan mengapa peran Jokowi begitu signifikan di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Jadi dengan peranan yang sebegitu besar, apalagi Mas Gibran juga menjadi wapresnya, saya rasa wajar kalau Beliau mempunyai peranan yang signifikan nanti di dalam pembentukan pemerintahan maupun kebijakan yang akan datang," ujar Dradjad dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (23/2/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Belakangan, pihak Istana buka suara soal isu Jokowi menitipkan sejumlah nama untuk ditempatkan sebagai menteri kabinet Prabowo-Gibran.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwi Payana, menyebutkan, pengangkatan menteri dalam kabinet selanjutnya merupakan hak prerogatif Presiden selanjutnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Terkait narasi yang dikembangkan beberapa pihak termasuk media yang menyebutkan keterlibatan Presiden Jokowi dalam pembentukan kabinet mendatang, perlu ditegaskan, bahwa pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," ujar Ari dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (25/3/2023).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Ari, Jokowi saat ini fokus untuk menentukan agenda pemerintahan hingga akhir masa jabatannya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Presiden fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabatan 20 Oktober 2024," ujarnya.(makassar.tribunnews.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-38336288333934367232024-03-28T15:53:00.004+07:002024-03-28T15:53:43.465+07:00ini Daftar 580 Anggota DPR RI Terpilih Periode 2024 - 2029, Banyak Mantan Menteri dan Artis<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIrU7hphrCPbKpUeKAn_4X08QrWfoPuAOP9ybk3iJAwTubmRQP4jfLcX2R9NjrqwvKXHwjkXTHjaWri3ZFKb6CwkawbnouUmrkv5dqOged5W_7U80AdnVNxyk_ETYGfzyW5SFAA5FiC5tejy2U2EDiRv1p7h1p1d9Ruhrm5rqUKejWKe9rz-pqWdF3sGzY/s700/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIrU7hphrCPbKpUeKAn_4X08QrWfoPuAOP9ybk3iJAwTubmRQP4jfLcX2R9NjrqwvKXHwjkXTHjaWri3ZFKb6CwkawbnouUmrkv5dqOged5W_7U80AdnVNxyk_ETYGfzyW5SFAA5FiC5tejy2U2EDiRv1p7h1p1d9Ruhrm5rqUKejWKe9rz-pqWdF3sGzY/w648-h319/8.jpg" width="648" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Inilah daftar anggota DPR RI terpilih periode 2024 - 2029 dari hasil Pemilu 2024 per daerah pemilihan atau dapil.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Daftar ini masih bersifat sementara dan bisa berubah jika ada keputusan dari hasil sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sejumlah nama mantan menteri dan petahan menteri masuk dalam daftar 580 anggota DPR RI terpilih.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka adalah mantan Menkominfo Tifatul Sembiring (PKS, Sumut I), Menkumham Yasonna Laoly (PDIP, Sumut I), Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (PKB, DKI Jakarta II), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri (PDIP, Jawa Barat VIII), mantan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar (PKB, Jateng III).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berikut daftar lengkapnya:</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Aceh I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Irmawan (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">T. Zulkarnaini Ampon Bang (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nazaruddin Dek Gam (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muslim Ayub (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ghufran Zainal Abidin (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jamaluddin Idham (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Teuku Riefky Harsya (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Aceh II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ilham Pangestu (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ruslan M. Daud (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Irsan Sosiawan (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">TA Khalid (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Samsul Bahri Tiyong (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nasir Djamil (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Utara I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sofyan Tan (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yasonna Laoly (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Musa Rajekshah (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meutya Hafid (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ashari Tambunan (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ade Jona Prasetyo (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Prananda Surya Paloh (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tifatul Sembiring (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lokot Nasution (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Husni (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Utara II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lamhot Sinaga (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andar Amin Harahap (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Trinovi Khairani (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rapidin Simbolon (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Martin Manurung (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gus Irawan Pasaribu (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sabam Sinaga (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Marwan Dasopang (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saleh Partaonan Daulay (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Utara III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mangihut Sinaga (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bob Andika Mamana Sitepu (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rudi Hartono Bangun (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sugiat Santoso (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ansory Siregar (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Delia Pratiwi Br Sitepu (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bane Raja Manalu (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hinca I P Pandjaitan XIII (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nasril Bahar (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Doli Kurnia Tanjung (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Barat I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lisda Hendrajoni (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Shadiq Pasadigoe (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andre Rosiade (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Zigo Rolanda (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Athari Gauthi Ardi (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rahmat Saleh (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Alex Indra Lukman (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rico Alviano (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Barat II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nevi Zuairina (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Arisal Aziz (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mulyadi (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cindy Monica Salsabila Setiawan (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Benny Utama (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ade Rezki Pratama (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Riau I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syamsuar (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dewi Juliani (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hendry Munief (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Iyeth Bustami (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Achmad (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Rahul (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Karmila Sari (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Riau II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yulisman (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul Wahid (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Siti Aisyah (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syahrul Aidi Maazat (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Rohid (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sahidin (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kepulauan Riau</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rizki Faisal (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Endipat Wijaya (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Randi Zulmariadi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sturman Panjaitan (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jambi</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cek Endra (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Edi Purwanto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rocky Candra (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Elpisina (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Zulfikar Achmad (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syarif Fasha (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A. Bakri H. M. (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasan Basri Agus (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Selatan I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kahar Muzakir (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fauzi H. Amro (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kartika Sandra Desi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yulian Gunhar (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">S. N. Prana Putra Sohe (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yudha Novanza Utama (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Iqbal Romzi (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ishak Mekki (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumatera Selatan II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Wazir Noviadi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Irma Suryani (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dewi Yustisiana (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wahyu Sanjaya (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Giri Ramanda N. Kiemas (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bertu Merlas (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Iskandar (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sri Meliyana (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Askweni (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kepulauan Bangka Belitung</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Melati (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rudianto Tjen (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang Patijaya (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bengkulu</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Derta Rohidin (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dewi Coryati (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eko Kurnia Ningsih (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Erna Sari Dewi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lampung I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Muzani (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mukhlis Basri (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Kadafi (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rycko Menoza (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rahmawati Herdian (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Putri Zulkifli Hasan (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Zulkifli Anwar (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Al Muzzammil Yusuf (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ruby Chairani Syiffadia (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sudin (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lampung II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hanan A. Rozak (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dwita Ria Gunadi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Ketut Suwendra (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Chusnunia Chalim (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Marwan Cik Asan (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tamanuri (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Irham Jafar Lan Putra (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A. Junaidi Auly (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Aprozi Alam (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bob Hasan (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">DKI/DK Jakarta I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mardani Ali Sera (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Putra Nababan (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Habiburokhman (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eko Hendro Purnomo (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasbiallah Ilyas (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anis Byarwati (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">DKI Jakarta II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hidayat Nur Wahid (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Once Mekel (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abraham Sridjaja (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Himmatul Aliyah (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ida Fauziyah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Uya Kuya (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kurniasih Mufidayati (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">DKI/DK Jakarta III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Charles Honoris (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adang Daradjatun (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Erwin Aksa (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Sahroni (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nurwayah (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sigit Purnomo Said (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Darmadi Durianto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Atalia Praratya (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ledia Hanifa Amaliah (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Melly Goeslaw (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Junico B. P. Siahaan (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Habib Syarief Muhammad (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fathi (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nurul Arifin (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cucun Syamsurijal (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">AHasan Syadzily (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Heryawan (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rachel Maryam (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dede Yusuf (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Denny Cagur (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Qodratullah (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rajiv (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Asep Romy (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dadang M. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Budhy Setiawan (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kamrussamad (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhamad Abdul Azis Sefudin (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ecky Awal Mucharam (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ananda Tohpati N. R. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eddy Soeparno (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ilham Permana (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Endang T. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat IV</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Heri Gunawan (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dewi Asmara (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Slamet (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Zainal Munasichin (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Iman A (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Desy Ratnasari (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat V</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fadli Zon (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ravindra A. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Achmad Ru'yat (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tommy Kurniawan (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adian Napitupulu (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Primus Yustisio (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Asep Wahyu (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Marlyn M (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anton S (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat VI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mahfudz Abdur (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ranny FArafiq (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nuroji (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sukur H. Nababan (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sudjatmiko (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Kholid (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat VII</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dedi Mulyadi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Puteri Komarudin (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Syaikhu (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rieke D.Pitaloka (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cellica N. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Putih Sari (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syaiful Huda (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saan Mustopa (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Verrell Bramasta (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Obon Tabroni (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat VIII</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Daniel Syafiudin (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rokhmin Dahuri (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kardaya W. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dedi Wahidi (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Satori (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Netty Prasetiyani (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Herman K (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dave Firkarno (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selly Gantina (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat IX</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Galih Kartasasm (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jefry R. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">TB.Hasanuddin (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ateng Sutisna (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Farah Puteri (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Maman Haq (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Elita Budiati (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ujang Bey (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat X</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ida N.Wiradinata (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rokhmat Ardi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Agun G.Sudarsa (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rina Sa'adah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Surahman Hidayat (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Herry Dermawan (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Shohibul I. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Barat XI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad F (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ade Ginanjar (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Imas Aan Ubudiah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mohamad S.Iman (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dony M.Oekon (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Amin (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mulan Jamela (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ferdiansyah (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Oleh Soleh (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lola N.Oktavia (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Banten I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Fauzi (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rizki Nataku (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ali Zamroni (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tia Rahmania (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Arif Rahman (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adde Rosi K (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Banten II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Edison Sitorus (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Furtasan Ali (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anisa Mahesa (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">TH.Jaman (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jazuli Juwaini (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sarifah A. Jariyah (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Banten III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Airin R. Diany (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rano Karno (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Habib I.S.Al-Jufri (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sufmi Dasco (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rano Alfath (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Okta Kumala Dewi (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Zulfikar H. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wahidin Halim (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi Achmad (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Marinus Gea (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M. Herviano(PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Firnando H.G (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muh. Haris (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sam Wattimena (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Alamuddin D.Rois (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sugiono (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A.Sukawijaya (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fadholi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nusron Wahid (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Musthofa (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fathan Subchi (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lestari Moerdi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jamaludin Malik (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul Wachid (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gilang D. (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Haryanto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Marwan Jafar (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sudewo (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harmusa O. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Evita Nursanty (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Firman S. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sri Wulan (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Edy Wuryanto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eva Monalisa (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah IV</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang Pacul (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dolfie OFP (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Juliyatmono (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hamid Noor Yasin (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rinto Subekti (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sriyanto S. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diah Pikatan O. Putri Haprani (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah V</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Puan Maharani (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Singgih Janura (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adik Sasongko (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Aria Bima (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul Kharis (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Didik Haryadi (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Hatta (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mohamad Toha (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah VI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sudjadi (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdullah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Vita Ervina (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Prasetyo Hadi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Panggah S (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bramantyo S. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nafa Urbach (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sofwan Ardyanto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah VII</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Utut Adianto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Taufiq R. Abdullah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Aqib Ardiansyah (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Darori W. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rofik Hananto (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Amelia A (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang Soes (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah VIII</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kaisar KK. Said. (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Novita W. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Siti Mukaromah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Teti R. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adisatrya S.S. (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wastam (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sugeng S. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yanuar Wibowo (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah IX</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Shanty A Nathalia (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eka Widodo (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harris Turino (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mohamad H. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Agung W. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul Fikri Faqih (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Shintya S.Kusuma (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wahyudin Goyud (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Tengah X</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ashraff Abu (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hanif Dhakiri (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dede IP.Soediro (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ramson S. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Doni Akbar (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yoyok Sudibyo (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rizal Bawazier (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Daerah Istimewa Yogyakarta</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">MY Esti Wijayati (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gandung P. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Siti Soeharto (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sukamta (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kaisar A.Hanifah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Totok Daryanto (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">G. M. Totok H.S (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Subardi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang S. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Puti Guntur Soekarno (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Arzeti Bilbina (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Arizal Tom Liwafa (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adies Kadir (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lita Arifin (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dhani Ahmad (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Reni Astuti (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Indah Kurnia (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lucy K. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Faisol Riza (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anwar Sadad (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Haerul Amri (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M. Irsyad Yusuf (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Misbakhun (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mufti A.N.Anam (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syaiful Nuri (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nihayatul Wafiroh (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sonny Tri D. (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Zulfikar Sadikin (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sumail A. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M. Nasim Khan (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dina Lorenza (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ina Ammania (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur IV</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rivqy Abdul Halim (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang H. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Arif Wibowo (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Purnamasidi (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Charles M. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Amin AK (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A Ghufron Sirodj (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kawendra L. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur V</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasanuddin Wahid (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Basarah (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Moreno S. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Irawan (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gamal (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ali Ahmad (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andreas Susetyo (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ma'ruf M. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur VI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pulung Agustanto (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anggia Ermarini (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Sarmuji (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Endro H. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sri Rahayu (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nurhadi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Riski Sadig (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">An’im FM (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Heru Tjahjono (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur VII</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Novita Hardini (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A. Iman Sukri (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Supriyanto (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ali Mufthi (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sartono H. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Budi S.Kanang (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Riyono (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur VIII</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rusdi Kirana (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sadarestuwati (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhammad Habibur Rochman (Nasdem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Yahya Zaini (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Irfan Yusuf (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meitri C.Wardani (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Guntur S. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul H.Bafagih (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul H.Iskandar (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Banyu Biru Djarot (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur IX</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Haeny W. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anna Mu'awanah (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wihadi W. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abidin Fikri (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eko Wahyudi (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ratna Juwita Sari (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur X</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nasyirul Falah A. (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jazilul Fawaid (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Labib (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jiddan (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Khilmi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nila Y.Hardiyanti (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jawa Timur XI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M. Said Abdullah (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eric Hermawan (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syafiuddin (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Slamet Ariyadi (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Willy Aditya (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasani Bin Zuber (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Imron Amin (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ansari (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">BALI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Nyoman Parta (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Gusti N. Kelakan (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gde S.Linggih (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Dewa W. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Wayan Sudirta (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Nyoman AW (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tutik K W (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Nengah S (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I Ketut KAdnyana (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nusa Tenggara Barat I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mahdalena (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mori Hanafi (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Johan Rosihan (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nusa Tenggara Barat II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lale Syifaun N (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Abdul Hadi (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sari Yuliati (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rachmat Hidayat (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muazzim Akbar (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nanang S (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lalu Hadrian Irfani (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fauzan Khalid (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nusa Tenggara Timur I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andreas H Pareira (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Yohan (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dipo Nusantara (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Benny KH (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Julie S Laiskodat (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Melchias MM (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nusa Tenggara Timur II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">E M Laka Lena (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Viktor B Laiskodat (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Esthon fonay (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anita Gah (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yohanis F. Lema (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Usman Husin (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">G P. Novanto (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Barat I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Cornelis (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M. Abdurrahman (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yuliansyah (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syarief A (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Daniel Johan (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Maria Lestari (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Alifudin (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Boyman Harun (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Barat II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Lasarus (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gulam Sharon (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adrianus AS (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Paolus Hadi (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Tengah</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Agustiar S. A. (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mukhtarudin (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Iwan K. (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nadalsyah (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Syauqie (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A.T.Narang (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Selatan I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang H.P. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Rifqinizamy (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">A. Bakar Al-Habsyi (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Rofiqi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sandi F. Noor (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Khairul Saleh (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Selatan II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Endang Agustina (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">H.Sulaiman (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mariana (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rahmat T. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sudian Noor (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Utara</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rahmawati (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Deddy Y. Sitorus (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasan Saleh (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kalimantan Timur</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Safaruddin (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rudy Mas'ud (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hetifah S. (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nabil H. Amin (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Aus Hidayat Nur (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Edi Oloan Pasaribu (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syafruddin (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">B Djiwandono (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Utara</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">C.Liempepas (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rio A. J. Dondokambey (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yasti Mokoagow (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">C E. Paruntu (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">F.E Runtuwene (Nasdem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hillary B Lasut (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gorontalo</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">R. Gobel (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rusli Habibie (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">E Husein Mohi (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Tengah</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">L. Djanggola (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M. J. Rumambi (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muhidin M. Said (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Beniyanto (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">N. Sari Lawira (Nasdem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sarifuddin Sudding (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anwar Hafid (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Tenggara</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jaelani (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bahtra Banong (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ahmad Safei (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ridwan Bae (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tina Nur Alam (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rusda M. (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Selatan I</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Syamsu Rizal (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Azikin Solthan (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi R.Wittiri (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">H. Baco Kady (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Fatmawati R. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rudianto Lallo (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meity Rahmatia (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ashabul Kahfi (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Selatan II</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi M. Ramly (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi Amar Maruf Sulaiman (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi Iwan Darmawan Aras (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nurdin Halid (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Taufan Pawe (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Teguh Iswara (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ismail Bachtiar (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi Yuliani Paris (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi M Aqil (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Selatan III</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Unru Baso (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tinro Tunrung (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">M.Fauzi (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rusdi M. (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Eva Rataba (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Muslimin Bando (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">F.Kalalemb (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sulawesi Barat</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Agus Ambo Djiwa (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ratih M.S (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ajbar (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Suhardi Duka (Demokrat)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Maluku</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">H. Lewerissa (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mercy C.Barends (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saadiah Uluputty (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Widya M. Ismail (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Maluku Utara</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Irine Y. Roba Putri (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Alien Mus (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">I.A.Kasuba (PKS)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Papua</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">YP Mandenas (Gerindra)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">B Tommy Mano (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tonny Tesar (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Papua Barat</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Obet Rumbruren (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Alfons Manibui (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">C.C.Makalew (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Papua Selatan</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">K Y.Agawemu (PKB)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Edoardus Kaize (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">S L. Hamzah (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Papua Tengah</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">K. Watubun (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">S. Tandra (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Natalis Tabuni (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Papua Pegunungan</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">John W. Wetipo (PDIP)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Roberth Rouw (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Paulus Ubruangge (PAN)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Papua Barat Daya</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Robert Kardinal (Golkar)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rico Sia (NasDem)</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">F.H Tampubolon (Demokrat).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">(makassar.tribunnews.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-76878433616084208432024-03-28T14:03:00.001+07:002024-03-28T14:03:09.669+07:00Gibran Rakabuming Skakmat Ganjar Soal Tawaran Jadi Menteri <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOI2wOr-8fGJM_ANxZV7qw2ry7x4RYH2Zo9oYfuRLKVj1ubiUi_pV4stHFjuPAJyTWnWis3jB4V0wSwgqqosuGFBX43mz0qwTiqp-ZsT8MbkI3pvZQ9BFbgNOlJnAO_Sn9txkbR9MVglopjFac3YnRkN4kcPNa1dlBZFWUOF3T9sLSyfJ0_oDdKLRwL5p_/s700/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOI2wOr-8fGJM_ANxZV7qw2ry7x4RYH2Zo9oYfuRLKVj1ubiUi_pV4stHFjuPAJyTWnWis3jB4V0wSwgqqosuGFBX43mz0qwTiqp-ZsT8MbkI3pvZQ9BFbgNOlJnAO_Sn9txkbR9MVglopjFac3YnRkN4kcPNa1dlBZFWUOF3T9sLSyfJ0_oDdKLRwL5p_/w501-h278/4.jpg" width="501" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sindiran dilontarkan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka kepada Ganjar Pranowo terkait tawaran menteri.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming mengaku tidak mengetahui siapa yang menawarkan Ganjar Pranowo untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo nanti.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal ini disampaikannya sebagai tanggapan terhadap penolakan mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk mengisi jabatan menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Yang menawari siapa?, siapa yang menawarkan” kata Gibran, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ketika ditanya apakah itu indikasi Ganjar enggan merapat ke kubu Prabowo, Gibran mengaku tidak mengetahui hal tersebut secara pasti.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Gibran, sebelumnya dia sempat ingin merangkul paslon lainnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ya tidak tahu. Mau atau tidak tergantung orangnya," ujarnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Terkait tawaran menteri untuk Ganjar, Gibran menegaskan bahwa dia tidak mengetahui apakah ada yang menawari hal tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Jika soal penawaran saya gak tahu. Setahu saya gak ada penawaran seperti itu,” katanya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelumnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa ia menolak tawaran untuk mengisi jabatan menteri di era pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Ganjar, lebih baik tawaran posisi menteri ditujukan kepada partai politik yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran, karena itu akan lebih adil.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing,apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ganjar mengungkapkan bahwa ia memberi keleluasaan kepada pasangan pemenang Pilpres 2024 untuk menentukan susunan kabinet.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, ia juga tetap menjaga komunikasi dengan para relawan Ganjar-Mahfud di dalam dan di luar negeri untuk melaksanakan berbagai kegiatan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Salah satunya adalah mewujudkan ide atau gagasan dengan memperhatikan realitas yang tengah berlangsung di tengah masyarakat.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Saya bilang kepada relawan, ayo politik bisa agung kalau kita punya integritas yang tinggi, punya niat baik yang sama. Politik menjadi hancur kalau kita hanya bicara kekuasaan,” katanya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Setelah MK nanti mengumumkan hasil putusan, Ganjar mengaku akan kembali menjadi rakyat biasa.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gerindra Bantah Tawarkan Anies dan Ganjar Kursi di Kabinet</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelumnya, Gerindra lewat Ketua Harian Partai Sufmi Dasco Ahmad juga membantah ada tawarkan kursi menteri ke Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Untuk itu (tawaran kursi) konfirm kami tidak pernah, atau belum pernah menawarkan kepada Pak Ganjar ataupun Pak Anies soal kursi di kabinet," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Oleh karena itu, Wakil Ketua DPR RI ini membantah kabar beredar mengenai pihaknya menawarkan kursi menteri ke Ganjar-Anies.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Bahwa kemudian berita-berita kemudian disampaikan itu disampaikan tidak benar," ujar Dasco.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">21 Nama Calon Menteri Prabowo-Gibran</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Inilah nama-nama 21 Calon Menteri Prabowo-Gibran yang beredar, ada nama anak Surya Paloh hingga Jenderal TNI berdarah bugis.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dari 21 nama Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran ini yang mengejutkan terselip satu nama yang merupakan pengurus teras Partai Nasdem.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sosok tersebut yakni Prananda Surya Paloh yang merupakan Putra Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain itu ada pula nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diketahui, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin merupakan jenderal berdarah bugis.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan tengah merancang susunan kabinet yang akan dipimpinnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Beredar poster yang memperlihatkan susunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Beberapa nama dari partai politik Koalisi Indonesia Maju masuk dalam daftar kandidat menteri.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka antara lain Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tokoh Bugis dan mantan Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Serta Menkopolhukam sekaligus mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, yang semuanya masuk dalam bursa kandidat Menkopolhukam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adapun untuk kandidat Menko Perekonomian, terdapat Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wishnu Wardhana.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, kandidat Menpora meliputi Budisatrio Djiwandono, anggota DPR RI Prananda Surya Paloh (putra Surya Paloh), dan Dito Ariotedjo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Untuk posisi Menteri Luar Negeri, beberapa kandidatnya termasuk politisi Meutya Hafid, mantan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, dan Imam Sufaat.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Politisi PAN, Eddy Soeparno, masuk dalam daftar kandidat Menteri Perdagangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri; Wamenkeu Suahasil Nazara; Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu; Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari; Direktur Bank Central Asia (BCA) Santoso; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga masuk dalam daftar nama calon Menteri Keuangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Terkait dengan beredarnya nama tersebut, pihak Prabowo - Gibran mengaku tak tahu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya tak tahu soal ini," kata Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani yang juga masuk dalam bursa menteri, Selasa (26/3/2024).(makassar.tribunnews.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-6967868406427382942024-03-28T14:02:00.000+07:002024-03-28T14:02:57.629+07:00Kata Ganjar 'Pembuktian di Sidang MK' Usai Gibran Bilang 'Ngelawak Kali Ya' <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic0Iz-v42DEYadLGA3ouXt3asgHVlov1ayc1gQei5-61DtxPjJE_HR0o-BPEyGXqHwTgvEs7VIYtJ1c9Pgj3uSq1kqIKVcFCDDzHK_Yjalj7TE2SRHDGvL9y23Q0mbM7q1eKfr_XluneG3DTc9TDo4ydptWqkjh9xkOi1__6xtM2VGruBWPfPYfAAgv6HG/s700/2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic0Iz-v42DEYadLGA3ouXt3asgHVlov1ayc1gQei5-61DtxPjJE_HR0o-BPEyGXqHwTgvEs7VIYtJ1c9Pgj3uSq1kqIKVcFCDDzHK_Yjalj7TE2SRHDGvL9y23Q0mbM7q1eKfr_XluneG3DTc9TDo4ydptWqkjh9xkOi1__6xtM2VGruBWPfPYfAAgv6HG/w523-h268/2.jpeg" width="523" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo ngelawak karena menganggap suara Prabowo-Gibran seharusnya nol di semua daerah. Ganjar lantas membalas dengan menyebut pembuktiannya di sidang Mahkamah Konstitusi (MK).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diketahui, anggapan suara Prabowo-Gibran nol di semua daerah itu tercantum dalam berkas permohonan Ganjar-Mahfud dengan registrasi nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam bagian pokok perkara, Ganjar-Mahfud memaparkan hasil penghitungan suara oleh KPU sebagai termohon. Ganjar-Mahfud juga menampilkan persandingan perhitungan suara antara versi KPU dengan versi Ganjar-Mahfud selaku pemohon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Termohon telah melakukan kesalahan dalam perhitungan perolehan suara masing-masing pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Terdapat selisih suara antara perhitungan yang dilakukan oleh termohon dengan perhitungan yang dilakukan oleh Pemohon," demikian tertulis dalam permohonan Ganjar-Mahfud.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka kemudian menampilkan tiga tabel yang menunjukkan persandingan perolehan suara Pilpres 2024 setiap paslon versi KPU dan versi pemohon. Pada tabel 1, Ganjar-Mahfud menampilkan 'Persandingan Perolehan Suara Pemohon Menurut Termohon dan Pemohon'.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tabel ini terdiri dari 5 kolom. Kolom pertama untuk nomor, kolom kedua untuk provinsi, kolom ketiga untuk perolehan suara versi termohon (KPU), kolom keempat untuk perolehan suara versi pemohon (Ganjar-Mahfud) dan kolom kelima berisi selisih.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasilnya, tak ada selisih antara perhitungan KPU dan Ganjar-Mahfud. Mereka menulis 0 di setiap sel pada kolom selisih tabel 1 tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berikut, Ganjar Mahfud juga menampilkan tabel 2 yang mereka namai 'Persandingan Perolehan Suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 Menurut Termohon dan Pemohon'. Dalam tabel ini, Ganjar-Mahfud juga mengisi seluruh sel pada kolom selisih dengan angka 0 alias tak ada selisih perhitungan suara paslon 1 antara KPU dengan pemohon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ganjar-Mahfud juga menampilkan tabel 3 'Persandingan Perolehan Suara Pasangan Calon Nomor Urut 2 Menurut Termohon dan Pemohon'. Dalam tabel ini, Ganjar-Mahfud selaku pemohon menulis 0 di seluruh sel pada kolom Perolehan Suara Pasangan Calon Nomor Urut 2 versi Pemohon. Sehingga, perolehan suara paslon nomor 2 di setiap provinsi versi KPU dianggap menjadi selisih.(news.detik.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-47986932953374450512024-03-28T12:16:00.001+07:002024-03-28T12:16:16.571+07:005 Fakta Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Komoditas Timah <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0704XmpRuUbcy-FS__K3qBQd9TJBTQNYyoaOqXuimjTuvv7vguAGYfeLi29ADXo8b3ZFnzLEKCvhX9XoGyLsSg_KZzThF_x00I7Ik_MH2RBLEewD2NWkd01pEOq4aVJhFd7i1mjuZTAlNSMtQEjBGgZ69sJQ7p87qiAmDORNRpOaWREFyoQdUBfHqadJB/s650/1.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0704XmpRuUbcy-FS__K3qBQd9TJBTQNYyoaOqXuimjTuvv7vguAGYfeLi29ADXo8b3ZFnzLEKCvhX9XoGyLsSg_KZzThF_x00I7Ik_MH2RBLEewD2NWkd01pEOq4aVJhFd7i1mjuZTAlNSMtQEjBGgZ69sJQ7p87qiAmDORNRpOaWREFyoQdUBfHqadJB/w546-h296/1.jpeg" width="546" /></a></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menetapkan tersangka kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. Terbaru, suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, yang menjadi tersangka kasus ini.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dirangkum detikcom, Kamis (28/3/2024), kasus korupsi komoditas timah ini sudah menjerat 16 tersangka termasuk Harvey dan 'crazy rich' Helena Lim. Perkara ini diduga terjadi dalam kurun periode 2015-2022.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berikut fakta-fakta soal Harvey Moeis jadi tersangka:</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">1. Pakai rompi pink dan langsung ditahan</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pantauan detikcom di Gedung Kartika Jampidmil Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (27/3), Harvey keluar mengenakan rompi tahanan berwarna merah jambu (pink). Dia tampak memakai masker putih.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dikawal oleh petugas keamanan Kejagung, Harvey kemudian langsung digiring petugas Kejagung ke mobil tahanan. Setelah Harvey dibawa oleh mobil tahanan, pihak Kejagung menggelar konferensi pers terkait penetapan tersangka ini.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kejagung mengatakan Harvey langsung ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel).</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Untuk kepentingan penyidikan yang bersangkutan dilakukan tindakan penahanan di Rutan Salemba Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk 20 hari ke depan," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Kuntadi, di Kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (27/3) malam.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">2. Kasus yang Jerat Harvey Moeis</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kasus yang menjerat Harvey Moeis sebagai tersangka sama dengan kasus yang menjerat 'crazy rich' Helena Lim. Dia diduga terlibat kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015 sampai dengan 2022.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, tim penyidik memandang telah cukup alat bukti, sehingga yang bersangkutan kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka, yaitu saudara HM, selaku perpanjangan tangan dari PT RBT," ujar Kuntadi.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">3. Tersangka ke-16 dan dugaan perannya</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kuntadi mengatakan Harvey jadi tersangka dalam perannya sebagai selaku perpanjangan tangan dari PT RBT. Harvey disebut pernah menghubungi mantan Direktur Utama PT Timah Tbk tahun 2016-2021, MRPT alias RZ.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Adapun kasus posisi pada perkara ini, bahwa sekira tahun 2018 sampai dengan 2019. Saudara HM ini menghubungi Direktur Utama PT Timah yaitu saudara MRPT atau Saudara RZ dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah," ucap Kuntadi.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">video <a href="https://whatsapp.com/channel/0029VaGbSDbDZ4LWucIo4M1d">DISINI</a></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Yang bersangkutan dalam kapasitas mewakili PT RBT, namun bukan sebagai pengurus PT RBT," tambahnya.(detik.com)</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-35098483324995679112024-03-28T12:15:00.000+07:002024-03-28T12:15:19.624+07:00Ketua Hakim MK Tiba-tiba Minta Hentikan Video Jokowi Diduga Cawe-cawe Putar di Sidang, Ini Alasannya<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhws3-8pftAqbdqWebLB9Je-x2otgz4EkjpUQykbVQx6rHXIi33UzO_Rsl5Cv6qI-edVOIJgy0h3MlmV8-MKgQijXA3pI7hLkxuCRogTTRb3DGG0rDliDgfFIVRcbWtyU_hqj74Ys2oSdMLyglXYd25I3v73VATlUR1cnrGWs8ouoe0xtqaE_i4whSl4Q_r/s700/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhws3-8pftAqbdqWebLB9Je-x2otgz4EkjpUQykbVQx6rHXIi33UzO_Rsl5Cv6qI-edVOIJgy0h3MlmV8-MKgQijXA3pI7hLkxuCRogTTRb3DGG0rDliDgfFIVRcbWtyU_hqj74Ys2oSdMLyglXYd25I3v73VATlUR1cnrGWs8ouoe0xtqaE_i4whSl4Q_r/w468-h278/3.jpg" width="468" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim Hukum calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (01) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), memutar sebuah video yang berisikan berita pernyataan Presiden Joko Widodo ihwal Pemilu 2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam video yang diputar itu, tiba-tiba Ketua Hakim MK Suhartoyo mendadak untuk dihentikan saat sidang perdana di di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia pun mempertanyakan, apakah video tersebut lebih baik untuk dijadikan sebagai alat bukti dalam persidangan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sebentar-sebentar kuasa hukum, stop dulu stop dulu, kuasa hukum pemohon ini apa tidak dijadikan bagian dari bukti aja?" kata Suhartoyo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim Hukum Anies-Cak Imin, Bambang Widjojanto video itu merupakan bagian dari posita. Dia mengatakan video tersebut salah satu bukti yang memperlihatkan narasi cawe-cawe Jokowi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Iya tapi di dalam narasi-narasi tidak muncul video kan? Hanya pokok-pokok permohonan, dalam keadaan tertulis ya," ujar Suhartoyo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Iya dan konfirmasi nya ada di video ini dan kami ingin jadikan ini sebagai bagian dari posita, tapi saya serahkan," jawab Bambang.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sebagian dari bukti bukan?" tanya Suhartoyo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bambang mengatakan video itu bagian dari bukti juga meski tidak secara penuh. Dia lantas meminta majelis hakim untuk mempersilakan pemohon melanjutkan pemutaran video.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sebagiannya sebagian dari bukti, tapi tidak seluruhnya bukan dari bukti. Ini cuma 3 menit saja majelis, mohon dilanjutkan," ujar Bambang.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Silakan," kata Suhartoyo.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pemutaran video pun kemudian dilanjutkan. Kemudian, Bambang lalu membacakan petitum pemohon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">(kalteng.tribunnews.com)</span></p><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-79529070841446903982024-03-28T05:43:00.005+07:002024-03-28T05:44:57.481+07:00Tak Terbantahkan! Ini Peran Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir7fOt3_QAmQOOtDyltm2Qe9e1EnsAPmW0x7XxBYwTVKIC1-IsLPSjDgQPsKTQHSIsaZG7pC9wAu72H_EnTLJqENDU2PrnRCsB-6zEBDaMln2hpldlbObDDsvhjlhXyyz7bg29CGEVgrB_qj_Kc7xJM5yAl90iRb4BF2UGiHzh4VnGuCTZvFGjgJx5vfvw/s700/hr.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir7fOt3_QAmQOOtDyltm2Qe9e1EnsAPmW0x7XxBYwTVKIC1-IsLPSjDgQPsKTQHSIsaZG7pC9wAu72H_EnTLJqENDU2PrnRCsB-6zEBDaMln2hpldlbObDDsvhjlhXyyz7bg29CGEVgrB_qj_Kc7xJM5yAl90iRb4BF2UGiHzh4VnGuCTZvFGjgJx5vfvw/w560-h368/hr.jpeg" width="560" /></a></span></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br />Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, tersangka dalam kasus korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. Harvey ditetapkan sebagai tersangka usai penyidik menemukan alat bukti yang cukup.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi, mengatakan Harvey jadi tersangka dalam perannya sebagai selaku perpanjangan tangan dari PT RBT. Harvey disebut pernah menghubungi mantan Direktur Utama PT Timah Tbk tahun 2016-2021, MRPT alias RZ.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Adapun kasus posisi pada perkara ini, bahwa sekira tahun 2018 sampai dengan 2019. Saudara HM ini menghubungi Direktur Utama PT Timah yaitu saudara MRPT atau Saudara RZ dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah," kata Kuntadi dalam jumpa pers di Gedung Kartika Jampidmil Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Yang bersangkutan dalam kapasitas mewakili PT RBT, namun bukan sebagai pengurus PT RBT," tambahnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebagaimana diketahui, MRPT juga telah ditetapkan tersangka lebih dahulu oleh Kejagung di kasus yang sama.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kuntadi menyebut, usai komunikasi itu, Harvey melakukan pertemuan dengan RZ. Hasil pertemuan itu disepakati kegiatan akomodir pertambangan liar tersebut adanya dibalut dengan sewa menyewa peralatan processing peleburan timah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Yang selanjutnya tersangka HM ini menghubungi beberapa smelter, yaitu PT SIP, CV VIP, PT SPS, dan PT TIN, untuk ikut serta dalam kegiatan dimaksud," tambah dia.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selanjutnya, tersangka Harvey meminta para pihak smelter untuk menyisihkan sebagian dari keuntungan yang dihasilkan. Keuntungan itu, kata Kuntadi kemudian diserahkan ke Harvey seolah-olah sebagai dana corporate social responsibility (CSR) yang difasilitasi oleh Manager PT QSE, Helena Lim (HLN), yang sudah menjadi tersangka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"(Keuntungan yang disisihkan) diserahkan kepada yang bersangkutan dengan cover pembayaran dana CSR yang dikirim para pengusaha smelter ini kepada HM melalui QSE yang difasilitasi oleh tersangka HLN," ujar dia.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ada pun Harvey merupakan tersangka ke-16 dalam kasus ini. Atas perbuatannya, Harvey diduga melanggar ketentuan Pasal 2 Ayat 1, Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Tipikor Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Baca artikel detiknews, "Peran Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Komoditas Timah" selengkapnya https://news.detik.com</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-36305345061917336062024-03-28T05:41:00.002+07:002024-03-28T05:41:34.880+07:00Kejagung Tetapkan Suami Sandra Dewi Sebagai Tersangka Korupsi Timah<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkJBfJCu1iGS3A-0peKkqk0kTOih-Pi7IsrlPubQy5S1knmGtj069fm7npIgfyGa_WPmzV2NTj3E_Qen58C8qkWU6oN_I6ovrhF6NNCfbVd77AISYEgkbj6EupxTrBcdqvR5jnqaaICXp_l3gouNJDetwvKwhj6hSO6l_2EuCk0A8xhi-xH7Vxrrt4njl/s715/hm.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="402" data-original-width="715" height="364" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkJBfJCu1iGS3A-0peKkqk0kTOih-Pi7IsrlPubQy5S1knmGtj069fm7npIgfyGa_WPmzV2NTj3E_Qen58C8qkWU6oN_I6ovrhF6NNCfbVd77AISYEgkbj6EupxTrBcdqvR5jnqaaICXp_l3gouNJDetwvKwhj6hSO6l_2EuCk0A8xhi-xH7Vxrrt4njl/w488-h364/hm.jpeg" width="488" /></a></span></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /> Kejaksaan Agung menetapkan satu orang tersangka baru dalam dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan dikaitkan dengan alat bukti yang cukup, tim penyidik (Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus) telah menaikkan status satu orang saksi menjadi tersangka yakni HM selaku perwakilan PT RBT," tulis Kejagung dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (27/3/2024) malam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">HM merupakan Harvey Moeis. Ia ketahui merupakan suami dari artis Sandra Dewi.</span></p><div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pasal yang disangkakan kepada Harvey adalah Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selanjutnya, Harvey ditahan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai tanggal 27 Maret 2024 sampai dengan 15 April 2024.</span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-66468346760630062012024-03-28T05:36:00.001+07:002024-03-28T05:36:04.001+07:00Langsung Ditahan, Begini Kronologi Kejagung Tetapkan Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHF2racLyGOk9sWAJLYFdVySddpeUk-DDO1eZuGa9NqcrewJvwaaDY9SwI9kE0olOcZOnjYf71J-Kp_rsn-kEZVj4WHDtE9x2Kw8hxWFNoESBNceCNeSvDy4HEaUEY5Os_EEKbsJHq5onUEbF39gM-No4JpyS7-l_sVSRq8ge1GANHQBop_uWlYdbXVi0O/s640/har.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="389" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHF2racLyGOk9sWAJLYFdVySddpeUk-DDO1eZuGa9NqcrewJvwaaDY9SwI9kE0olOcZOnjYf71J-Kp_rsn-kEZVj4WHDtE9x2Kw8hxWFNoESBNceCNeSvDy4HEaUEY5Os_EEKbsJHq5onUEbF39gM-No4JpyS7-l_sVSRq8ge1GANHQBop_uWlYdbXVi0O/w530-h389/har.png" width="530" /></span></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /> Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan suami dari artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tahun 2015-2023.</span><p></p><div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pantauan kumparan, Harvey keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 21.30 WIB. Ia terlihat mengenakan rompi tahanan Kejagung.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Harvey langsung digiring masuk ke mobil tahanan untuk diantarkan ke rutan. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut Harvey.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, tim penyidik telah memandang cukup alat bukti sehingga yang bersangkutan kita tingkatkan statusnya tersangka," kata Dirdik Jampidsus Kejagung Kuntadi dalam jumpa pers, Rabu (27/3).</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Untuk kepentingan penyidikan, yang bersangkutan dilakukan tindakan penahanan untuk 20 hari ke depan," tambahnya.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kasus dugaan korupsi yang sedang diusut Kejaksaan Agung ini terkait tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tahun 2015-2023. Diduga, ada kerja sama pengelolaan lahan PT Timah dengan pihak swasta secara ilegal.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diduga pihak swasta tersebut kemudian membentuk beberapa perusahaan boneka untuk mengumpulkan bijih timah tersebut berdasarkan IUP PT Timah.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diduga, untuk melegalkan kegiatan perusahaan boneka itu, PT Timah menerbitkan Surat Perintah Kerja seolah-olah terdapat kegiatan borongan pengangkutan sisa hasil mineral timah.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ada oknum Direksi PT Timah yang diduga menyetujui untuk membuat perjanjian seolah-olah terdapat kerja sama sewa-menyewa peralatan processing peleburan timah dengan para smelter.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hasil pengelolaan dari perusahaan boneka itu pun diduga kemudian dijual kembali kepada PT Timah. Sehingga berpotensi menimbulkan kerugian negara.</span></div><div><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Diduga, kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp 271 triliun sebagaimana perhitungan ahli dari IPB, berdasarkan kerugian akibat kerusakan lingkungan. Kejagung pun masih akan menghitung kerugian keuangan negara.</span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-67694627992561887992024-03-27T20:08:00.001+07:002024-03-27T20:08:51.424+07:00Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim Baru 18 Tahun. Begini Nasibnya<p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOJtIB_ax9D0r6bDCapy9Ql_UCI6AHS5zWiO59IiaYO42cdXu-8URITaHo-OV7_AHATH04Lkzoq0KiiNolTHRgCq19tgFefDEzeA5-cAM2NLSGayezdQRzZ5c9DnXmnDbjIssaNUCSj7x2UzKtHW_hEsXx88g0F4fSDaEayX580W_Y39CjElwwWULRhHzr/s700/halim.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="467" data-original-width="700" height="437" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOJtIB_ax9D0r6bDCapy9Ql_UCI6AHS5zWiO59IiaYO42cdXu-8URITaHo-OV7_AHATH04Lkzoq0KiiNolTHRgCq19tgFefDEzeA5-cAM2NLSGayezdQRzZ5c9DnXmnDbjIssaNUCSj7x2UzKtHW_hEsXx88g0F4fSDaEayX580W_Y39CjElwwWULRhHzr/w558-h437/halim.jpeg" width="558" /></a></span></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /> Sopir truk yang ugal-ugalan dan menyebabkan kecelakaan di gerbang tol Halim rupanya baru berusia 18 tahun dan tak punya SIM. Usia segitu belum layak nyetir truk.</span><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sopir truk berlaku ugal-ugalan berulah lagi. Kali ini sopir truk tersebut menjadi penyebab kecelakaan di gerbang tol Halim. Adapun sebelum menghantam gerbang tol, sopir truk tersebut sudah lebih dulu menabrak Brio dan Xpander Cross dari belakang. Tampak dalam foto kaca belakang Brio maupun Xpander pecah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sopir kemudian tancap gas dan berakhir menyeruduk beberapa kendaraan yang tengah antre di gerbang tol. Diketahui juga sopir masih berusia 18 tahun. Ditambah lagi pengemudi tidak memiliki SIM.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sangat disayangkan pengemudi truk masih umur 18 tahun dan tidak punya SIM, agar para pemilik truk harus concern terhadap para pengemudinya jangan sampai menyebabkan hilang jiwa di jalan raya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman dikutip detikNews.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menelusuri laman Bapenda Sumsel, truk dengan pelat nomor BG-8420-VB terdaftar atas model Isuzu dengan tipe NMR 71T HD 5.8 lansiran tahun 2018. Berat kosong kendaraan 2.350 kg dan berat total kendaraan 8.250 kg. Merujuk pada berat total kendaraan, pengemudi sejatinya memegang SIM B I.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, SIM B I berlaku untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg. Pun untuk memiliki SIM BI ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya usia. SIM B I bisa dimiliki dengan usia minimal 20 tahun.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelum mengajukan SIM B I, pemohon harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya 12 bulan. Usia memang sangat menentukan dalam berkendara. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan usia 18 tahun belum laik mengemudikan truk.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Usia memang menjadi tolok ukur seseorang pengemudi sudah kompeten atau belum. Tidak semua tapi rata-rata seperti itu. 18 tahun belum layak sebagai pengemudi truk, mengingat banyak sekali yang harus dipelajari terutama kemampuan mengontrol diri," jelas Sony saat dihubungi detikOto, Rabu (27/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sony juga mengingatkan saat berkendara, harus selalu ditanamkan agar senantiasa menahan emosi. Hal ini juga mempengaruhi kemampuan pengendara mengontrol kendaraan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Baca artikel detikoto, "Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim Baru 18 Tahun, Belum Layak Nyetir Truk" selengkapnya https://oto.detik.com</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-72148977450199748932024-03-27T20:01:00.005+07:002024-03-27T20:01:49.954+07:00Deretan Kasus Horor Tak Terpecahkan di Indonesia, Salah Satunya Akseyna yang Sudah 9 Tahun<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidQPsKYamn7_3jVm9cGJOIlK4HHtSJqa5_r_-cFhm5zQMmQY4nbAi_VU2c68eYQSTXwkpIyQReptaDTOB-x2aLui6IGrM0elwgF6Q7ObTrSE0JT1XouKYsO-y9DfOdv5rf6yTZ_QbEn9FFLaprFc6ppU15nD7_CI2iObIdXKmn_uwEAZmeZTjcUGHR1Tzg/s1000/32.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1000" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidQPsKYamn7_3jVm9cGJOIlK4HHtSJqa5_r_-cFhm5zQMmQY4nbAi_VU2c68eYQSTXwkpIyQReptaDTOB-x2aLui6IGrM0elwgF6Q7ObTrSE0JT1XouKYsO-y9DfOdv5rf6yTZ_QbEn9FFLaprFc6ppU15nD7_CI2iObIdXKmn_uwEAZmeZTjcUGHR1Tzg/w476-h301/32.webp" width="476" /></a></div><p></p><p>Tepat 9 tahun lalu, sebuah kasus pembunuhan tak terpecahkan terjadi di Indonesia. Sebuah kasus pembunuhan mahasiswa UI bernama Akseyna Ahad Dori (Ace) yang sampai saat ini tak terpecahkan.</p><p>Ternyata, kasus pembunuhan tak terpecahkan tidak hanya terjadi pada Akseyna. Ada beberapa kasus lain yang tidak terungkapkan, bahkan lebih dari empat dekade.</p><p>Mulai dari kasus mutilasi, pembunuhan aktivis, hingga pembunuhan seorang waria. </p><p>Berikut ini adalah beberapa kasus pembunuhan dan kematian di Indonesia yang bertahun-tahun tak terpecahkan hingga saat ini. </p><p><br /></p><p>1. Kasus Setiabudi 13</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhma3zxhdXSiUQS8YfmOupfPRQQ9zJA5XkoTPg8ONv9kalp1rIA3kOB999vLvmuRiGMOxRRfwVfJfHP3F_mZ8nKYKol_1RjHJ5Lwt946qYZnwbxPnp5-sAe0x01rw0Q_gKIpM3uuef-b2FxOTvTU4c62CNS5X-FXwqejN7YW5TLyBEqQxlwqNtrbph18OC/s700/32a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="438" data-original-width="700" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhma3zxhdXSiUQS8YfmOupfPRQQ9zJA5XkoTPg8ONv9kalp1rIA3kOB999vLvmuRiGMOxRRfwVfJfHP3F_mZ8nKYKol_1RjHJ5Lwt946qYZnwbxPnp5-sAe0x01rw0Q_gKIpM3uuef-b2FxOTvTU4c62CNS5X-FXwqejN7YW5TLyBEqQxlwqNtrbph18OC/w442-h276/32a.jpg" width="442" /></a></div><br />Kasus 'Setiabudi 13', sebuah kasus mutilasi brutal yang terjadi pada 23 November 1981, tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan selama 42 tahun. Ahli forensik terkemuka, Mun'im Idries, yang memeriksa mayat tersebut, menggambarkan bahwa pelaku memutilasi dengan keahlian yang tinggi dan sadis.<p></p><p>Mayat korban ditemukan dengan 13 potong tulang dan 180 sayatan daging, dengan bekas gergaji besi pada tulang dan perut korban yang disayat dengan cermat tanpa merusak organ di dalamnya.</p><p>Mun'im Idries meyakini bahwa lebih dari satu orang terlibat dalam kejahatan ini, mengingat tingkat keahlian yang diperlukan untuk melakukan mutilasi sedemikian rupa.</p><p>Meskipun pihak kepolisian telah menyebarkan sketsa wajah dan sidik jari korban untuk identifikasi publik, tak ada yang berhasil mengidentifikasi korban tersebut, menjadikan kasus ini tetap terbengkalai dan menjadi salah satu misteri kriminal terbesar dalam sejarah Indonesia.</p><p>2. Kasus Marsinah</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZiGZLDgplhvclUtoqLJyXUX6jsTXCG2kaptIB-DrdmG3-FLUMKNJJvnoBEMdqWh8pz0RxmJzxUgmyeqKhF8NJWXehmz8tImzoo1VYE0MB_9Hhh_aJH4hCNA3aXCJRsSFz2WIzsuOoCZbCOieLD43hzf_yTAiSSIopsy07J8VzMUpqv5mLWgO2zhOC2oHi/s750/32b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZiGZLDgplhvclUtoqLJyXUX6jsTXCG2kaptIB-DrdmG3-FLUMKNJJvnoBEMdqWh8pz0RxmJzxUgmyeqKhF8NJWXehmz8tImzoo1VYE0MB_9Hhh_aJH4hCNA3aXCJRsSFz2WIzsuOoCZbCOieLD43hzf_yTAiSSIopsy07J8VzMUpqv5mLWgO2zhOC2oHi/w427-h313/32b.jpg" width="427" /></a></div><br />Pada 8 Mei 1993, jasad seorang wanita ditemukan di hutan Nganjuk, Jawa Timur, yang kemudian diidentifikasi sebagai Marsinah, seorang aktivis buruh pada era Orde Baru yang dikenal sebagai pahlawan pekerja.<p></p><p>Setelah bekerja di beberapa pabrik, Marsinah bergabung dengan PT Catur Putra Surya (CPS) di Surabaya, di mana ia dan rekan-rekannya menuntut pembentukan serikat pekerja. Karena keterlibatannya dalam aksi tersebut, ia dipindahkan ke pabrik CPS di Porong, Sidoarjo pada 1992.</p><p>Di Sidoarjo, Marsinah terus memperjuangkan hak-hak buruh dan memimpin demo pada 3-4 Mei 1993 dengan 150 buruh untuk menuntut kenaikan gaji. Namun, setelah demo, mereka dipanggil ke Kodim Sidoarjo dan diminta untuk menandatangani surat pengunduran diri.</p><p>Sehari setelah kejadian itu, Marsinah diculik dan jasadnya ditemukan dengan tanda-tanda penganiayaan berat, termasuk luka parah di seluruh tubuhnya, robeknya usus, tulang hancur, memar pada kandung kemih, dan pendarahan rongga perut.</p><p>Meskipun kasus ini masih menjadi misteri dan pelakunya belum teridentifikasi, Marsinah diakui oleh Yayasan Pusat HAM dengan Yap Thiam Hien Award pada tahun yang sama.</p><p>3. Kasus Pembunuhan Munir</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgezFiPO9CLf2WeIL2iVkLWog-eEwTUNB6-ZWayUh4bTka4XbXNCrq7HQdCQ1KpJ2m8oMPlZBnSF3WKhLx3uvAtMuBXcCwwT1btEbRTMTBJrK1MIA9ti2wqZKEnh3CIRO7WjWHDhcArKfzH39j03iVUJXgoD6_vjUG3ss0lkg_3KYQuws_li9HY_uPpGQNC/s1024/32c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgezFiPO9CLf2WeIL2iVkLWog-eEwTUNB6-ZWayUh4bTka4XbXNCrq7HQdCQ1KpJ2m8oMPlZBnSF3WKhLx3uvAtMuBXcCwwT1btEbRTMTBJrK1MIA9ti2wqZKEnh3CIRO7WjWHDhcArKfzH39j03iVUJXgoD6_vjUG3ss0lkg_3KYQuws_li9HY_uPpGQNC/w455-h330/32c.jpg" width="455" /></a></div><br />Kasus pembunuhan Munir Said Thalib telah menjadi misteri yang menggemparkan Indonesia. Munir, seorang aktivis HAM terkemuka dan pendiri serta Ketua Kontras, pernah menangani kasus pembunuhan Marsinah yang mencuat pada tahun 1992.<p></p><p>Pada tanggal 7 September 2003, Munir sedang dalam perjalanan dari Indonesia ke Amsterdam.</p><p>Saat pesawat lepas landas, Munir dilaporkan sakit oleh seorang awak kabin dan kemudian dipindahkan ke kursi sebelah seorang dokter. Namun, dua jam sebelum pesawat mendarat di Amsterdam, Munir meninggal dunia.</p><p>Awalnya, diduga Munir meninggal karena serangan jantung, namun penyelidikan oleh kepolisian Belanda mengungkap adanya senyawa arsenik dalam tubuhnya. Temuan ini memicu kontroversi besar di dalam dan luar negeri mengingat Munir adalah kritikus tajam terhadap pelanggaran HAM oleh pemerintah Indonesia.</p><p>Meskipun ada beberapa nama tersangka, identitas pembunuh dan dalang di balik pembunuhan Munir masih belum terungkap hingga kini.</p><p>4. Kasus Pembunuhan Waria Shella</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB9jkQ-RWCMzK7qC-qcppO_OLQtsNcgo6gpknkHBW82iv4VeBi5_8XvIti1RWRUCGzezHvSmlMLvXHS9tVUpB_6rUTFTqf5tBPOT1NWOo7VxBqAygKqEApr7pRRpN4t5WTpDDZ8A9th7BxTKkFuiAHybdA_vhjIx7vvuQlfEqE-imHLn9Myam-op7ArGm7/s1280/32d.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB9jkQ-RWCMzK7qC-qcppO_OLQtsNcgo6gpknkHBW82iv4VeBi5_8XvIti1RWRUCGzezHvSmlMLvXHS9tVUpB_6rUTFTqf5tBPOT1NWOo7VxBqAygKqEApr7pRRpN4t5WTpDDZ8A9th7BxTKkFuiAHybdA_vhjIx7vvuQlfEqE-imHLn9Myam-op7ArGm7/w449-h280/32d.jpeg" width="449" /></a></div><br />Salah satu kasus yang belum terpecahkan saat ini adalah kasus pembunuhan seorang waria. Pada November 2015, terjadi kasus pembunuhan terhadap seorang waria bernama Safrizal atau Shella di Cipayung, Jakarta Timur. Shella, yang berusia 27 tahun, bekerja di sebuah salon di Pasar Rebo.<p></p><p>Ketika ditemukan, Shella mengalami luka tusuk di paha kiri dan rusuk kiri. Warga sekitar mendengar teriakan korban sebelum kejadian penusukan.</p><p>Menurut penyelidikan polisi, Shella tidak menjadi korban begal karena sepeda motor yang dia gunakan tidak hilang. Jenazah Shella kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan visum.</p><p>Polisi telah mengumpulkan beberapa barang bukti, termasuk motor korban, tas hitam yang berisikan uang tunai sebesar Rp29 ribu dan tisu, serta satu unit tablet. Meski telah memeriksa 15 saksi, polisi belum berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan tersebut.</p><p>5. Kasus Pembunuhan Akseyna</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguX12pZKu5oLVr9oRnqH4yiPmsLKyJL1Sc-7zhM0s1k-k-iV2UpOhHkuyScpIHlRw57jT_3fTO_tk3JD8Kpeevr_tV0q8RYgqHDdEgfDIyh0IcXk9mBwhSDXnRLGVLtAZyLctodZHVE5KOYOG8egPNSP65Og67smSAj4zBbCFewSMkTSHJy1ftcRAMYBnW/s1024/32e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguX12pZKu5oLVr9oRnqH4yiPmsLKyJL1Sc-7zhM0s1k-k-iV2UpOhHkuyScpIHlRw57jT_3fTO_tk3JD8Kpeevr_tV0q8RYgqHDdEgfDIyh0IcXk9mBwhSDXnRLGVLtAZyLctodZHVE5KOYOG8egPNSP65Og67smSAj4zBbCFewSMkTSHJy1ftcRAMYBnW/w445-h310/32e.jpg" width="445" /></a></div><br />Pada 26 Maret 2015, Indonesia dihebohkan dengan kasus misterius kematian Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.<p></p><p>Akseyna, mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI, awalnya dicurigai melakukan bunuh diri. Namun, investigasi lebih lanjut mengarah pada dugaan bahwa Akseyna sebenarnya merupakan korban pembunuhan.</p><p>Salah satu hal yang mencurigakan bagi pihak kepolisian adalah surat wasiat yang mereka anggap bukan ditulis oleh Akseyna sendiri. Banyak orang mungkin sudah mengetahui tentang dugaan keterlibatan pihak lain dalam surat wasiat Ace. Seorang ahli grafologi mengungkap di Twitter bahwa ada penambahan kata-kata di tulisan Ace oleh orang lain. Bahkan, tanda tangan yang ada bukanlah tanda tangan asli milik Ace.</p><p>Meskipun kepolisian yakin bahwa Akseyna dibunuh, hingga kini pelaku yang bertanggung jawab atas kematiannya masih belum berhasil diidentifikasi dan ditangkap.(fadami.indozone.id)</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-42477790454365148132024-03-27T20:01:00.002+07:002024-03-27T20:01:28.473+07:00Sampai Buka Baju, Keanehan Penyakit Stevie Agnecya Kambuh Saat Ashar & Subuh Dikuak: tak Tertahankan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiASDsBmfynzKp957FeN6VfixcbxrA_JXf5YXHhrKxsQha47EFQFPfJlSITWAFDU_jrssg_cG9T0pvVN-C8ncAqOllHu27lpu3MnsAxkWAlZG1ly3-D2Q0XLbn61U_LKJPY_bPyq8sW645eUrKEFA2QkferKF6Om78njYUKgTOB1CBKIlwWX0qJq0lVyDGz/s700/39.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiASDsBmfynzKp957FeN6VfixcbxrA_JXf5YXHhrKxsQha47EFQFPfJlSITWAFDU_jrssg_cG9T0pvVN-C8ncAqOllHu27lpu3MnsAxkWAlZG1ly3-D2Q0XLbn61U_LKJPY_bPyq8sW645eUrKEFA2QkferKF6Om78njYUKgTOB1CBKIlwWX0qJq0lVyDGz/w577-h308/39.jpg" width="577" /></a></div><p></p><p>Teka-teki penyakit yang diderita mendiang Stevie Agnecya belum juga terungkap hingga sekarang.</p><p>Sebelumnya, Stevie Agnecya menduga dirinya sakit akibat santet yang dikirim seseorang.</p><p>Hingga kini keluarga Stevie Agnecya juga masih bungkam terkait penyakit yang dideritanya.</p><p>Kerabat dekat Stevie Agnecya menyebut mendiang tak merasa kesakitan saat menjalankan ibadah umrah.</p><p>Hal ini semakin membuat netizen bertanya-tanya penyakit misterius yang diderita Stevie Agnecya.</p><p>Stevie Agnecya sempat membagikan potret hasil rontgen yang menunjukkan adanya benda asing seperti paku di tubuhnya.</p><p>Terkait kabar tersebut, belum ada klarifikasi dari pihak keluarga.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSBjGZVP02I8vWAEZSy8fg9gi1nTdsGvIn0OqgsjO6rOQZFI-EQX52xD-ihTmY1OYqeHsDkG22GJ2zBtLOz8zzCQsrgbZKc57-WRnyVHSsgrKzBOqTD2iU7BPxzti7K48CPhdWCcSTqkjtpTWxDhC5YahB5NoRZNdOS947DWR-FZL2O0XVHpfohodfjuRQ/s700/39a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSBjGZVP02I8vWAEZSy8fg9gi1nTdsGvIn0OqgsjO6rOQZFI-EQX52xD-ihTmY1OYqeHsDkG22GJ2zBtLOz8zzCQsrgbZKc57-WRnyVHSsgrKzBOqTD2iU7BPxzti7K48CPhdWCcSTqkjtpTWxDhC5YahB5NoRZNdOS947DWR-FZL2O0XVHpfohodfjuRQ/w505-h277/39a.jpg" width="505" /></a></div><br />Sementara itu, kerabat dekat Stevie, Feby Elruby dan Tities Sapoetra mengungkap informasi yang mereka ketahui seputar sakit yang diderita Stevie.<p></p><p>“Dia bilang nggak enaklah badannya, tapi kalau ditanya dia nggak tau sakit apa.”</p><p>“Dia itu sering kayak abis zuhur abis subuh tulang ekornya sakit banget pundak berat, sesakit itu sampe ga tertahankan,” cerita Febby Elruby dikutip dari tayangan Rumpi No Secret episode Senin (25/3/2024).</p><p>Stevie menderita rasa sakit selama bertahun-tahun tanpa diketahui penyebabnya.</p><p>Mantan istri Samuel Rizal itu sudah memeriksakan diri ke beberapa dokter dan rumah sakit, namun tubuhnya dinyatakan sehat.</p><p>Anehnya, Stevie masih mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa.</p><p>Febby Elruby mengaku menyaksikan langsung bagaimana kondisi Stevie ketika kambuh.</p><p>Sahabatnya itu masih terus mengeluhkan sakit padahal sudah mengonsumsi sejumlah obat pereda sakit</p><p>“Dia ga pernah minta tolong ya, waktu itu di apartemen dia tiba-tiba sakit, sampe nyari pain killer itu dia makan pain killer sampe 2, sampe yang udah lewat, maaf dubur ya, sama diinfus juga itu kan yang masuk pain killer udah berapa masih ngeluh sakit juga.”</p><p>“Sampe dia buka baju minta aku pijet punggung sama bagian tulang ekornya,” tutur Feby sembari menahan tangis mengenang Stevie.</p><p>“Sampe dokter udah berapa aja bilang tidak terdeteksi apa-apa, sampe berbulan-bulan di rumah sakit dia itu sehat,” kata Tities.</p><p>Lebih lanjut, Feby juga menceritakan keanehan yang dialami almarhumah temannya itu.</p><p>Tubuh Stevie terlihat sehat namun penyakitnya bisa mendadak kambuh terutama di waktu-waktu subuh.</p><p>“Dia nggak tentu kan ya, kadang setelah Ashar kadang abis subuh. Dia minum pain killer apa kebas,” kata Feby.</p><p>Selama berjuang melawan sakitnya yang misterius, Stevie pun tak pernah luput dari ibadah.</p><p>Stevie pun merasakan keajaiban bak penyakitnya diangkat selama dia menjalani ibadah umrah ke Tanah Suci.</p><p>“Dia ga merasa kesakitan pas umroh aja, dia bener-bener ngerasain happy ceria banget itu pas umroh. Makanya dia pengen banget ke sana lagi, dia itu istri yang baik,” cerita Febby.</p><p>“Bahkan keimanan dia sebagai seorang mualaf melebihi aku yang seorang muslim,” timpal Tities Sapoetra.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpHZUmxreNRUf4tEfnBRqTNUpBFvosLbLdJuZK1CCk3T-YtwQM0UiTkU2rrEnNiZQysB18PeUHR4EumZnbmJXHiOzvW-30TaDda2_wNHWJvp1wGR-276YZzZ_qo5F-O6A8PSP6ocbVE0sWmprjywb2AOd1XyUIGBxzvxNGGnRv4L7vqwW7XTh5D2G-yCWD/s700/39b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpHZUmxreNRUf4tEfnBRqTNUpBFvosLbLdJuZK1CCk3T-YtwQM0UiTkU2rrEnNiZQysB18PeUHR4EumZnbmJXHiOzvW-30TaDda2_wNHWJvp1wGR-276YZzZ_qo5F-O6A8PSP6ocbVE0sWmprjywb2AOd1XyUIGBxzvxNGGnRv4L7vqwW7XTh5D2G-yCWD/w540-h255/39b.jpg" width="540" /></a></div><br />Hanya 2 Kali Nafas, Stevie Agnecya Meninggal Sambil Senyum<p></p><p>Adik ipar Stevie Agnecya mengaku takjub melihat detik-detik sang kakak ipar meninggal dunia sambil tersenyum.</p><p>Amanda Saraswati, adik Anggi Pratama bak menjadi saksi begitu indahnya detik-detik saat kakak iparnya, Stevie Agnecya meninggal dunia.</p><p>Bagaimana tidak, Amanda melihat Stevie Agnecya meninggal dunia sambil tersenyum.</p><p>Hal itu diungkap oleh adik ipar Stevie Agnecya, Amanda Saraswati setelah menggelar tahlilan, Minggu, (24/3/2024).</p><p>Adik dari Anggi Pratama itu berujar bahwa Stevie meninggal dalam keadaan tersenyum.</p><p>"Jadi dia hanya nafas dua kali terus langsung meninggal.</p><p>Meninggalnya tuh tersenyum gitu sampai terakhir dimandikan di sini juga semua pada bilang senyum," kata Amanda Saraswati, dilansir dari akun @rumpi_gosip.</p><p>"Senyumnya itu cantik banget, bening banget," sambungnya.</p><p>Selain itu, Stevie Agnecya juga sempat mengutarakan permintaan terakhirnya ingin dipasangkan hijab sebelum mengembuskan napas.</p><p>Hal ini diduga sebagai firasat dirinya akan berpulang.</p><p>"Karena berhijab juga dia bilang 'aku pengen berhijab', jadi kemarin bilang minta tolong dihijabin ya karena itu permintaan terakhir," kata salah satu anggota keluarga lain.</p><p>"Karena memang mungkin Stevie ada tahu karena dia drop jadi dia ada omongan gitu 'kalau bisa aku nanti dihijabin ya gini gini' jadi disampaikan juga," timpal Amanda.</p><p>Diketahui, Stevie meninggal dunia di bulan , yakni Kamis malam Jumat, (21/3/2024).</p><p>Meninggalnya Stevie Agnecya secara mendadak ini menimbulkan duka mendalam bagi banyak orang.</p><p>Diketahui, Stevie Agnecya meninggal di rumah sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) sekitar pukul 19.35 WIB, diduga akibat jatuh sakit.</p><p>Jenazah Stevie kemudian dimakamkan pada Jumat (22/3/2024) di TPU Tanah Kusir.</p><p>Ia pergi dengan meninggalkan satu putri cantik dan dua putra yang masih kecil.</p><p>Idap Penyakit Sejak Lama</p><p>Salah seorang sahabat Stevie Agnecya, Wanda Hara menyebut dugaan penyakit yang diderita sang selebgram tersebut.</p><p>Wanda Hara menyebut Stevie Agnecya menderita penyakit kanker rahim.</p><p>Sebelumnya, Wanda Hara juga terkejut mendengar sang sahabat telahmeninggal dunia.</p><p>Ia mendapat kabar Stevie Agnecya meninggal dari Violenzia Jeanette.</p><p>"Kaget banget tahunya tengah malam dari Vio juga," kata Wanda Hara, dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Sabtu (23/3/2024).</p><p>Dikatakan Wanda, dirinya memang sudah lama tidak berkomunikasi dengan Stevie.</p><p>Namun, fashion stylist ini mengaku sempat mendengar kabar Stevie Agnecya sakit.</p><p>"Emang udah lama banget nggak kontakan sama dia," ujar Wanda.</p><p>"Tapi sempat dengar dia sakit sih," sambungnya.</p><p>Disinggung soal sakit yang diderita Stevie, Wanda Hara menyebut istri Anggi Pratama itu mengalami kanker rahim.</p><p>"Aku kurang tahu sakitnya apa, tapi tadi malam diinfo sakitnya kanker rahim," ungkap Wanda Hara.</p><p>Wanda juga menilai bahwa almarhumah merupakan sosok yang baik semasa hidupnya.</p><p>"Baik banget sih dia, happy orangnya, terus selalu nolong orang," terangnya.</p><p>Anggi Pratama Bisikkan Pesan Pilu</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTyjXC7Q4NLEcXzSvh9DyhoJ7qy1yy6fN9tMWhczMBWfWwL-zq9wjeaAv6E4yyiP9GjI6Rnesfe82ogDUDxxKCbF0C59fPLuYUat9vq-OLy4-xoXgD8Amf1VzJwYkFlo5qzxlGulksO_-TQ76ov2CIarSlSSyCCkpXCGTj8Fp57zcF1-EIa2NTolJTtju4/s700/39c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="279" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTyjXC7Q4NLEcXzSvh9DyhoJ7qy1yy6fN9tMWhczMBWfWwL-zq9wjeaAv6E4yyiP9GjI6Rnesfe82ogDUDxxKCbF0C59fPLuYUat9vq-OLy4-xoXgD8Amf1VzJwYkFlo5qzxlGulksO_-TQ76ov2CIarSlSSyCCkpXCGTj8Fp57zcF1-EIa2NTolJTtju4/w502-h279/39c.jpg" width="502" /></a></div><br />Anggi Pratama mengaku membisikkan pesan untuk Stevie Agnecya.<p></p><p>Pesan itu dibisikkan Anggi Pratama ke Stevie Agnecya sebelum istrinya tersebut meninggal dunia.</p><p>"Aku bisikin 30 menit sebelum kamu berpulang," tulis Anggi Pratama dikutip dari akun Instagram @anggipratamazayn.</p><p>Di telinga Stevie Agnecya, Anggi Pratama membisikkan kata pujian.</p><p>"Sebagai seorang istri, kamu sudah menjadi istri yang sangat baik," tulis Anggi Pratama.</p><p>"Dan sebagai ibu, kamu sudah sangat sempurna tidak ada kurang satu apapun dimata aku," tulisnya melanjutkan bisikannya.</p><p>"Terima kasih untuk semuanya, aku nggak pernah minta lebih dari ini," lanjutnya.</p><p>Anggi Pratama mengaku sudah ikhlas melepaskan Stevie Agnecya untuk selamanya.</p><p>Baginya, kepergian selamanya Stevie Agnecya adalah hal yang terbaik supaya istrinya tidak merasakan sakit.</p><p>"Kalau jalan terbaik adalah pergi supaya kamu ngga kesakitan lagi, insyaallah aku ikhlas," tulis Anggi Pratama.</p><p>Setelah Stevie Agnecya dimakamkan, Anggi Pratama fokus mengurus dan merawat anak-anaknya.</p><p>"Aku sayang kamu banget," tulis Anggi Pratama.</p><p>"Kisah cinta kami adalah kisah cinta luar biasa yang akan berlanjut suatu hari nanti," tulis Anggi Pratama.</p><p>Stevie Agnecya meninggal dunia pada Kamis (21/3/2024) pukul 19.35 WIB dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024).(palembang.tribunnews.com)</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-55997983871881900292024-03-27T20:01:00.001+07:002024-03-27T20:01:14.762+07:00Poin-poin Gugatan Anies-Ganjar di Sidang Sengketa Pilpres 2024 Jadi Sorotan!<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRNnk5iKpAeOq8yQ3VMz5fgZZQYNblOAKhiWX0MhyphenhyphenNp3TRPKCSOpGaZ4SwrhmZoeRrdfD-1PYaYzLyWOFue_S3HuLmOBGqZGABG4-8yQqDinCHbf8i8RDpeIv1ezoL1g_itlfV4GqzjJtmn7USbLgg6FpMa7J97NB0GyjH78FfOl0c7v83MP2eZ4VKlCh5/s650/34.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="650" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRNnk5iKpAeOq8yQ3VMz5fgZZQYNblOAKhiWX0MhyphenhyphenNp3TRPKCSOpGaZ4SwrhmZoeRrdfD-1PYaYzLyWOFue_S3HuLmOBGqZGABG4-8yQqDinCHbf8i8RDpeIv1ezoL1g_itlfV4GqzjJtmn7USbLgg6FpMa7J97NB0GyjH78FfOl0c7v83MP2eZ4VKlCh5/w561-h328/34.jpeg" width="561" /></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana sengketa Pilpres 2024 atau perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada hari ini, Rabu (27/3).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sidang gugatan Anies-Muhaimin digelar mulai pukul 08.00 WIB. Kemudian dilanjut sidang gugatan Ganjar-Mahfud pada pukul 13.00 WIB.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam gugatan tersebut, mereka sama-sama tidak terima dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berdasarkan keputusan KPU, Prabowo-Gibran menang dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,6 persen suara sah nasional.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">X</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, Anies-Muhaimin meraih 40.971.906 suara atau 24,9 persen suara sah nasional. Adapun Ganjar-Mahfud mendapatkan 27.040.878 suara atau 16,5 persen suara sah nasional.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berikut poin-poin gugatan Anies-Ganjar yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">1. Gugatan Anies</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin meminta MK memerintahkan KPU menggelar pemungutan suara ulang untuk Pilpres 2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Salah satu syaratnya, mereka meminta Prabowo mengganti Gibran sebagai calon wakil presiden. Permintaan itu tertuang di bagian petitum berkas permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan ke MK.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Memerintahkan termohon untuk melaksanakan pemungutan suara ulang dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2024 dengan diikuti oleh calon presiden nomor urut 2 atas nama H. Prabowo Subianto dengan terlebih dahulu mengganti calon wakil presiden," tulis mereka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim Hukum Anies-Muhaimin meminta Gibran didiskualifikasi sebagai calon wakil presiden. Sebab, Gibran dianggap tidak memenuhi syarat usia sebagai pasangan calon peserta Pilpres 2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Minta Jokowi netral</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain itu, Tim Hukum Anies-Muhaimin memerintahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral dalam pemungutan suara ulang Pilpres 2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jokowi diminta tidak memobilisasi aparatur negara (ASN) serta tidak menggunakan APBN untuk menguntungkan salah satu paslon.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sebagai alat untuk menguntungkan salah satu pasangan calon dalam pemungutan suara ulang," kata dia.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Persoalkan Mayor Teddy</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tim Hukum Anies-Muhaimin juga mengungkit Mayor Teddy Indra Wijaya lakukan pelanggaran lantaran hadir dalam debat capres di barisan pendukung Prabowo-Gibran dengan atribut kampanye.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Media sosial juga diramaikan dengan narasi kehadiran Mayor Teddy yang hadir dalam acara debat Capres dalam barisan pendukung Prabowo. Pelanggaran tersebut didukung fakta pengenaan atribut kampanye yang digunakan oleh Mayor Teddy," dalam halaman 71 gugatan PHPU nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Setelah kejadian tersebut, Bawaslu mengeluarkan pernyataan Mayor Teddy melaksanakan tugasnya sebagai ajudan Menteri Pertahanan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dugaan pelanggaran Prabowo</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tak hanya itu, Tim Hukum Anies-Muhaimin juga menyoroti dugaan pelanggaran terhadap Prabowo sebagai Menhan menggunakan fasilitas helikopter untuk berkampanye.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden Nomor Urut 2 menggunakan Fasilitas Kementerian Pertahanan Negara berupa Helikopter untuk melakukan kampanye," kata mereka.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berkurangnya 15 suara di 2 TPS</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka turut mempermasalahkan berkurangnya 15 suara Anies-Muhaimin di dua TPS di Kebumen dan Kudus, Jawa Tengah pada Pilpres 2024 lalu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pasangan Anies-Muhaimin merasa dikurangi lima suara di TPS 006, Soco, Kudus.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Bahwa telah terjadi pengurangan suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 terjadi di TPS 006 Kelurahan Soco Kecamatan Dewe, Kabupaten Kudus. Suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam C1 Plano tertulis 9 suara sah, namun dalam penulisan di dalam perhitungan KPU terinput 4 suara," dalam halaman 95 gugatan PHPU nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kemudian, pasangan Anies-Muhaimin juga merasa dikurangi 10 suara di TPS 001 Kalirejo, Kebumen. Tim Anies-Muhaimin mencatat pasangan ini semestinya mendapatkan 38 suara. Namun, dalam form C hasil ditulis 28.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Persoalkan surat suara sudah tercoblos</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anies-Muhaimin juga mempersoalkan surat suara yang sudah tercoblos pada pasangan Prabowo-Gibran. Beberapa di antaranya terdapat di TPS 01 Desa Lemah Duwur, Kabupaten Tegal, dan TPS 18 Kecamatan Brebes.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kemudian mereka menyebut Bawaslu menemukan data dugaan pelanggaran Pemilu di Kuala Lumpur, Malaysia lantaran terdapat 23 ribu surat yang dikirim via pos sudah tercoblos. Selain itu terdapat 82 ribu alamat yang tidak jelas untuk pengiriman surat suara.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Terdapat pula kejadian penyelundupan 2 (dua) surat suara yang telah tercoblos pada foto Pasangan Calon Nomor Urut 2 tanpa identitas dan tanda tangan Ketua KPPS ke dalam kotak suara di TPS 41 Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kejadian dimaksud telah dilaporkan kepada Bawaslu setempat namun tidak diperintahkan untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU)," kata mereka.(cnnindonesia.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-85489606009988400562024-03-27T13:45:00.004+07:002024-03-27T13:45:52.406+07:00Prabowo Jangan Senang Dulu, Ini Bukti Gugatan Anies-Ganjar Berpeluang Membalikkan Hasil Pilpres<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zXjEyVHRYHv2QdIyO9WC1m0D2c6zKdf2uyoadQV3nIEUQ2P4Q7KWbP5K9IB79nCMl3DLB3mRsdk-XLUmOhygVniITeX46ttScSu7AwsbEtA_8f5L68LE_sgIBeNaQ91TE6ZZ7KWNkuJqfI5S2CNEo3LerIJThpc88K2mQQ5Mepn1zpMzTsA1rFpwgapb/s750/40.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="355" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4zXjEyVHRYHv2QdIyO9WC1m0D2c6zKdf2uyoadQV3nIEUQ2P4Q7KWbP5K9IB79nCMl3DLB3mRsdk-XLUmOhygVniITeX46ttScSu7AwsbEtA_8f5L68LE_sgIBeNaQ91TE6ZZ7KWNkuJqfI5S2CNEo3LerIJThpc88K2mQQ5Mepn1zpMzTsA1rFpwgapb/w599-h355/40.jpg" width="599" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Gugatan sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan calon presiden (Capres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Mahkamah Konstitusi (MK) dianggap berpeluang membalikkan hasil kontestasi jika mampu membuktikan dugaan kecurangan seperti dituduhkan selama ini. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Program Manager di Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil, meskipun terdapat selisih perolehan suara yang jauh di antara peserta Pilpres, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan MK bakal mengabulkan permohonan. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Akan tetapi, kata Fadli, kedua kubu harus membuktikan dan meyakinkan para hakim konstitusi dengan bukti-bukti dan saksi-saksi yang dihadirkan dalam sidang terkait dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Karena kalau suara Prabowo dihanguskan misalnya karena didapatkan dari proses yang tidak benar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur ya bisa saja MK membatalkan hasil pemilu lalu kemudian memerintahkan pemungutan suara ulang. Sangat mungkin itu terjadi," kata Fadli dalam program Obrolan Newsroom di Kompas.com, Selasa (26/3/2024). </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Fadli, jika kubu Anies dan Ganjar mendalilkan tedapat penyalahgunaan bantuan sosial (Bansos) yang dilakukan penjabat negara dalam permohonan gugatannya, maka mereka mesti membuktikan di mana saja praktik itu terjadi. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Setelah itu, lanjut Fadli, pemohon juga mesti mengaitkan dengan berapa pemilih yang terpapar praktik itu, modus operandi dari penyalahgunaan itu, siapa saja pihak-pihak yang terlibat. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Misalnya dia dalilkan itu di permohonan, lalu kemudian itu dibuktikan dengan petunjuk-petunjuk yang mampu meyakinkan Mahkamah, diperkuat lagi dengan saksi, saya kira itu akan signifikan mempengaruhi hasil Pemilu," ujar Fadli. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">MK bakal menggelar sidang perdana perselisihan sengketa hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 hari ini, Rabu (27/3/2024). </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal itu termuat dalam Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tahapan, Kegiatan, dan Jadwal PHPU 2024. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Pemeriksaan pendahuluan, memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan serta memeriksa dan mengesahkan alat bukti pemohon," bunyi beleid yang diteken Ketua MK Suhartoyo tersebut. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebagai informasi, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, MK mempunyai waktu maksimum 14 hari kerja untuk memeriksa sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sebelum membacakan putusan. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meskipun sidang perdana digelar pada 27 Maret 2024, tetapi waktu 14 hari kerja itu sudah mulai berjalan per 25 Maret 2024 yang ditetapkan sebagai tanggal registrasi perkara. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam sidang sengketa Pilpres 2024, Anwar Usman sudah dinyatakan tidak boleh terlibat. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal ini merupakan bunyi Putusan Majelis Kehormatan MK (MKMK) yang menjatuhkan sanksi pencopotan atas dirinya sebagai Ketua MK pada 7 November 2023. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 360 Tahun 2024, pasangan Prabowo-Gibran yang memborong 96.214.691 suara atau sekitar 58,58 persen dari seluruh suara sah nasional. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sementara itu, Anies-Muhaimin mengantongi 40.971.906 suara atau sekitar 24,95 persen dari seluruh suara sah nasional.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kemudian, Ganjar-Mahfud hanya sanggup mengoleksi 27.040.878 suara atau sekitar 16,47 persen dari seluruh suara sah nasional.(kompas.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-19726090734324287442024-03-27T13:44:00.000+07:002024-03-27T13:44:46.001+07:005 Weton Pemalas dengan Masa Depan Suram, Ada yang Punya Sifat Lakune Setan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMsXndKo58-aVRURf9m0LI5NBJQAM9YG1r7pbFm5D0JUfTSCaPwDj6B4TIwrgsCoEeG5-A8-YMGiHNP_KAB9UyyFukj7BnJbVLpBd8mbdjFy5-i47Zkc7GxuKK5ttExnRierTfWt9vyfaYcnJhKouqcxvfSDuPdhro2v8bGLwwSgpjiU3GjhAEnEaK6EFs/s700/37.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="465" data-original-width="700" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMsXndKo58-aVRURf9m0LI5NBJQAM9YG1r7pbFm5D0JUfTSCaPwDj6B4TIwrgsCoEeG5-A8-YMGiHNP_KAB9UyyFukj7BnJbVLpBd8mbdjFy5-i47Zkc7GxuKK5ttExnRierTfWt9vyfaYcnJhKouqcxvfSDuPdhro2v8bGLwwSgpjiU3GjhAEnEaK6EFs/w506-h319/37.jpg" width="506" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Weton bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Jawa.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Weton kerap digunakan untuk mengetahui berbagai hal, salah satunya untuk mengetahui karakter seseorang.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut ramalan Primbon Jawa, konon ada 5 weton yang diramal punya karakter pemalas sehingga bermasa depan suram.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Berikut daftar 5 weton malas dengan masa depan suram yang dilansir dari Sonora.id.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Senin Pon</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Primbon Jawa, weton Senin Pon memiliki sifat Lakune Setan dengan jumlah neptu 11.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Orang yang memiliki weton Senin Pon konon mempunyai watak buruk yakni pemalas.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka tidak punya pendirian, cenderung plin-plan, dan tidak bisa mengambil keputusan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut ramalan, sifat buruk weton Senin Pon terbangun dari mereka bayi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selasa Wage</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Weton Selasa Wage memiliki sifat Pendito Kang Lelaku dengan jumlah neptu 7.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Primbon Jawa, orang dengan weton Selasa Wage cenderung pemalas.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka juga suka berpergian jauh atau senang berpetualang. Namun tujuan perjalanan mereka hanya untuk menghabiskan uang dan liburan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mereka malas bekerja dan suka bolos kerja.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selasa Kliwon</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Serupa dengan weton Senin Pon, weton Selasa Kliwon juga memiliki jumlah neptu 11 yang cenderung memiliki sifat Lakune Setan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Orang yang lahir dengan weton Selasa Kliwon memiliki sifat pemalas. Mereka tak suka disuruh mengerjakan pekerjaan rumah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rabu Kliwon</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Weton Rabu Kliwon memiliki neptu 15 dan memiliki sifat Lakune Geni yang diartikan seperti api.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Tak hanya dikenal sebagai sosok pemalas, orang yang lahir dengan weton Rabu Kliwon jugga mudah marah dan emosian. Selayaknya api, mereka mudah diadu domba.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Jumat Pahing</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Weton Jumat Pahing memiliki jumlah neptu 15 dan sifat Lakune Geni.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Orang yang terlahir dengan weton Jumat Pahing dianggap sangat malas dan sulit diberikan perintah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Selain pemalas, mereka juga mudah marah dan sangat emosian.(hot.grid.id)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5276501411807228324.post-87917749528343985682024-03-27T12:53:00.000+07:002024-03-27T12:53:15.814+07:00Kabar Terbaru Terawan Dokter Pecatan IDI Gabung PDSI, Kini Sibuk Urus DBD, Calon Menkes Prabowo?<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisd5RqsNCrUlvrp2CGeVW_l7oRkBZmLZMx10nj3iAiyccEuPKABsIw0KmSsBPkezS77wrHrx_4g-0fMYcvVnhiSQenWFvwL_yiCmSAR9ShCUctE-zunScwgxLUrupZ1SUIeqe5YOPS8d9qgJ_afNj2Eym_TOsg7iqdMO5WBZg_mhPxC89g2aVqX42vrty7/s700/35.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisd5RqsNCrUlvrp2CGeVW_l7oRkBZmLZMx10nj3iAiyccEuPKABsIw0KmSsBPkezS77wrHrx_4g-0fMYcvVnhiSQenWFvwL_yiCmSAR9ShCUctE-zunScwgxLUrupZ1SUIeqe5YOPS8d9qgJ_afNj2Eym_TOsg7iqdMO5WBZg_mhPxC89g2aVqX42vrty7/w544-h299/35.jpg" width="544" /></span></a></div><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kabar Terawan Agus Putranto dokter pecatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lalu gabung ke Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Nama dokter Terawan Menteri Kesehatan pada 2022 jadi sorotan lantaran dituduh melanggar kode etik IDI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia pun dipecat IDI lalu bergabung ke PDSI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meski tak bergabung lagi di IDI, namun Terawan masih aktif dalam dunia kesehatan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Terbaru, Terawan muncul saat calon Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakilnya, Gibran Rakabuming sibuk bahas calon menteri.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sudah ada beberapa nama calon menteri bermunculan, terakhir Terawan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mantan Menkes RI Terawan turut merespons peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang akhir-akhir ini meningkat tajam.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ia pun bersiap melakukan uji klinik terhadap sel dendritik untuk penyakit DBD.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hal itu disampaikan Terawan dalam kegiatan peresmian Layanan Immunotherapy Nusantara by Terawan kerjasama dengan Klinik Simas Sehat Sejahtera di Jakarta, Selasa (26/3/2024).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sekarang kita sangat bersyukur sudah berkembang (sel dendrintik) kita akan masuk uji klinik untuk demam berdarah," tutur dr Terawan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pada 2022 lalu, Terawan dipecat IDI gegara disebut melanggar.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adapun rekomendasi pemberhentian yang bersangkutan diumumkan dalam Muktamar ke-31 di Banda Aceh, Aceh beberapa waktu lalu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Akibat dipecat dari IDI, Terawan pun tak bisa membuka praktik kesehatan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Namun saat Terawan dipecat IDI, muncul organisasi kedokteran yang baru.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Organisasi itu bernama Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saat PDSI muncul, ada harapan baru dokter Terawan Agus Putranto.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Kini ia diterima dan bernaung di bawah PDSI. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">PDSI memberinya keleluasaan untuk mengembangkan ilmunya dalam bidang kedokteran.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bergabung ke Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Keputusan itu diambil setelah ia menerima surat pemberhentian keanggotan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Andi, anggota tim komunikasi Terawan menuturkan, demi kepentingan kemanusiaan, Terawan akan turut membesarkan PDSI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya akan ikut membangun PDSI, karena saya sudah tidak ada tempat untuk berteduh lagi."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Talenta yang diberikan Tuhan kepada kita harus bermanfaat untuk menolong masyarakat," kata Terawan melalui Andi, Jumat (20/5/2022).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;"> Menurut Andi, Terawan tidak merespons pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar IDI Moh Adib Khumaidi, yang menyatakan IDI tak akan menolak purnawirawan Jenderal TNI bintang tiga itu kembali bergabung .</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Meski telah pindah ke rumah baru, dirinya tetap hormat pada rekan-rekan dokter yang bernaung di IDI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya mengucapkan banyak terima kasih pada rekan sejawat."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Sekian lama saya bergabung di IDI dan mendapat banyak pelajaran berharga, " ujar Andi menirukan ucapan Terawan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Terawan berharap PDSI bisa berkontribusi dalam membangun kesehatan masyarakat. Ia pun mengajak rekan sejawat ikut bergabung untuk membesarkan PDSI.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">“Agar kita dapat mengembangkan ilmu kesehatan yang lebih maju."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya mengajak rekan sejawat yang bertugas di TNI, Polri, ASN, swasta, profesional, dan juga para dokter serta mahasiswa di dalam dan di luar negeri, untuk bergabung bersama PDSI."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Dengan bergabungnya saudara sejawat lainnya, maka akan semakin maju ilmu kesehatan kita, dan semakin kuat untuk berdaulat," tutur Terawan kepada Andi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pemecatan Terawan bermula dari rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI pada muktamar ke-31 IDI di Aceh, 25 Maret 2022.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Alasan munculnya rekomendasi pemecatan itu antara lain Terawan dinilai melakukan pelanggaran berat etik serta memicu kontroversi, sejak 2018 sampai 2022.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Salah satu kontroversi Terawan yakni temuannya tentang metode cuci otak atau Digital Subtraction Angiography (DSA), meski metode tersebut diakui memuaskan banyak orang yang menggunakannya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">PDSI diketuai oleh mantan staf khusus Terawan, Brigjen TNI (purn) dr Jajang Edi Priyanto. PDSI berdiri pada 27 April 2022.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">PDSI telah mendapat pengakuan dari pemerintah dengan terbitnya SK Kemenhumkam bernomor AHU 003630.AH. 01.07.2022.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebelum bergabung, Jajang meminta Terawan menjadi pelindung di kepengurusan organisasi yang dipimpinnya. </span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Perlu Inovasi tangani DBD</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dokter spesialis radiologi ini menilai, dalam menghadapi wabah DBD yang hampir tiap tahun terjadi diperlukan inovasi baru untuk mencegahnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya melihat wabah kok terus setiap tahun berat, menapa tidak kita lakukan sebuah terobosan mengenai membuat pencegahan untuk demam berdarah," terang dia.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Preclinical study sudah dilakukannya termasuk menyuntikan sel dendritik itu kepada dirinya, istri serta sejumlah dokter dan staf yang terlebih dalam penelitian tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Saya sudah disuntikkan bulan yang lalu rasanya enak ternyata bikin kinclong juga ya. Jadi membuat kita tidak mudah jetlag dan Enggak mudah lelah itu yang saya rasakan," sebut dr Terawan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Saat ini persiapan menuju uji klinik tengah dilakukan. Namun, ia memastikan kemanan terobosan baru ini sudah teruji dimulai dari diri dirinya sendiri dan keluarga serta para tim dokter yang memang mau bekerja.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Mereka yakin sebelum mengerjakan yang harus dipastikan adalag safety diperiksa pre and post, semua pemeriksaan dilakukan dengan detail," kata mantan kepala RSPAD Gatot Soebroto ini.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Jadi learning by doing jalan, training jalan riset joint-riset jalan semua harus bekerja bersama-sama," sambung Terawan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Adapun sel dendritik merupakan leukosit dari sum-sum tulang belakang dan merupakan jenis sel pembawa antigen terkuat.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sel inilah yang bertanggung jawab atas respons kekebalan tubuh yang menjadi penjaga sistem kekebalan tubuh manusia.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Konflik dengan IDI</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Windhu Purnomo, menanggapi soal penilaian masyarakat terhadap organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pasalnya, konflik antara IDI dengan mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, tak kunjung mereda.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Bahkan, konflik ini dinilai masyarakat merupakan bagian dari konspirasi IDI yang ingin mematikan karier Terawan.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Windhu, hal tersebut hanya persepsi masyarakat saja.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Yang paling penting, kata Windhu, adalah bagaimana Terawan diberikan kesempatan untuk menyempurnakan temuannya terkait terapi cuci otak atau Digital Subtraction Angiography (DSA) ini.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ini karena metode Terawan yang digunakan untuk melakukan DSA belum sempurna lantaran belum mencapai standar profesi tertinggi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ya itu kan persepsi masyarakat ya, dan saya kira tidak betul (jika) persoalannya (IDI dan Terawan dikaitkan dengan konflik) rebutan lahan praktik, itu tidak."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Meski demikian, mungkin bisa saja secara personal (ada yang) merasakan hal itu, itu saya tidak tahu."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tetapi, yang penting bahwa seorang dokter itu di dalam menjalankan praktik kedokterannya harus menggunakan standar profesi tertinggi, dimana hal itu tidak dilakukan oleh Terawan."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Standar profesi tertinggi itu menyangkut juga yang di dalamnya meyangkut standar medik, standar diagnosis, dan standar terapi."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Itu artinya ada sebuah metode yang dinyatakan standar, kapan itu dijadikan standar, ya itu dengan berbasis bukti ilmiah," jelas Windhu, dikutip dari tayangan Kompas TV dalam diskusi dengan Rosi, Sabtu (9/4/2022).</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sebenarnya, lanjut Widhu, apa yang dilakukan Terawan belum sempurna dan masih perlu adanya uji klinik lagi.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Menurut Windhu, Terawan hanya perlu melakukan studi lanjutan, yakni studi komparatif atau studi pembandingnya saja, terkait dengan temuan terapi cuci otak atau DSA tersebut.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Belum, ini hampir (hampir selesai temuan Terawan ini)," jelas Windhu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Terkait disertasi Terawan tentang metode DSA ini, Windhu mengatakan bahwa sebagai seorang Doktor, Terawan telah sah.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hanya saja metode hasil inovasinya ini belum selesai ke tahap akhir.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Disertasi itu tidak selalu menunjukkan bahwa apa yang dihasilkan itu langsung diaplikasikan."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Disertasi itu bukan sesuatu yang final, bisa saja disertasi hanya masuk di penelitian yang sifatnya praklinis."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Terawan sebenarnya sudah sah menjadi seorang doktor, disertasinya sudah diterima, tetapi metodenya belum selesai."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Jadi persoalannya karena belum selesai (hasil temuannya dapat digunakan untuk terapi standar) yang berbasis bukti tadi."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tinggal nambah grup pembanding saja, itu sebenarnya simpel," lanjut Windhu.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">IDI Janji Selesaikan Masalah dengan Cepat</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berjanji akan menyelesaikan permasalahan pemecatan mantan Terawan, secepatnya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, menegaskan penyelesaian dilakukan secara internal.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Karena kita ada dalam satu koridor aturan-aturan organisasi, dan itu memang menjadi kesepakatan kami, dan kami sampaikan tadi kepada Komisi IX. Dan kami akan usahakan ini bisa diselesaikan secepatnya," kata Adib, Senin (4/4/2022) dikutip dari Tribunnews.com.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">IDI, lanjut Adib, akan tetap memberikan ruang bagi Terawan untuk menyampaikan argumentasinya.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Hanya saja, IDI tetap mempertimbangkan aturan organisasi untuk memutuskan apakah Terawan akan tetap diberhentikan atau tidak.</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"IDI adalah rumah besar bagi seluruh dokter Indonesia, maka kita juga tetap memberikan ruang untuk kemudian ada forum-forum yang sekaligus untuk kemudian, kalau ada keinginan untuk bergabung kembali."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Tapi sekali lagi, proses itu nanti kita akan selesaikan secara internal."</span></p><p><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ada ketentuan-ketentuan organisasi, AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga), tata laksana organisasi yang juga kita harus lihat," jelas Adib.(makassar.tribunnews.com)</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0