Beritaterheboh.com - Andai saja santri-santri NU gampang murka, mudahdihasut untuk melakukan massa aksi, waktu itu seluruhnya pasti a...
Beritaterheboh.com - Andai saja santri-santri NU gampang murka, mudahdihasut untuk melakukan massa aksi, waktu itu seluruhnya pasti akan turun ke jalan untuk menggugat yang menghina Kyai Said Agil, Gus Mus, dan Mbah Maimun.
Tapi rupanya, masalah ini cukup diselesaikan dengan cara mengajak si 'penghina' sowan, bertabayyun, saling memaafkan, selesai perkara!
Kini giliran Mbah Ma'ruf Amin yang katanya diejek dan diancam, tokoh NU yang sangat dihormati. Melihat berbagai berita di media sosial, saya tak mengendus bahwa penyelesaian masalah ini akan dilakukan seperti sebelumnya: sowan, tabayyun, saling memaafkan, selesai perkara!
Bahkan yang jadi lucu, Kang Felix Shiaw saja tiba-tiba merasa terluka atas apa yang terjadi pada Mbah Ma'ruf. Bung Jonru pun demikian, Aa Gym juga demikian, Zaitun Rasmin dan kawan-kawannyapun gak kalah berlagak menangis, bicara panjang lebar tentang Mbah Ma'ruf.
Coba lihat gambar yang bertebaran, tulisan yang berserakan, ada aroma bahkan hasutan bahwa dalam kasus ini, para santri NU tak boleh lagi tinggaldiam, jangan lagi lemah lembut, jangan lagi memperlihatkan akhlak baik seperti sebelumnya. Apa karena yang mengejek itu si Ahok?
Bukan orang-orang biasa seperti yang mengejek Kyai Sepuh dulu?Dikabarkan Mbah Ma'ruf sudah memaafkan atas apa yang terjadi padanya, tapi propaganda itu tak juga reda. "Ayo bela ulama! Ayo bela Kyai Ma'ruf! Ayo turun ke jalan!
Ayo ganyang si penista agama yang melecehkan muruahnya kyai! Ayo kita siaga untuk berdemo!" kata beberapa tulisan.Seharusnya yang fair dong!!
Misal: Ayo Ganyang si penghina Gus Dur, ayo Adili Si Penista Kiai Said Aqil,gitu baru Pembela Ulama Sejati.
Oleh: Abdul Khamid, Pekalongan