Beritaterheboh.com - WAKIL Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengusulkan calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto mengg...
Beritaterheboh.com - WAKIL Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengusulkan calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto menggunakan hak boikot pemilu, dengan alasan keanehan yang tersistematis.
"Usul saya buat Pak Prabowo untuk berpidato dihadapan rakyat dan bertanya : "apakah Saya harus terus mengikuti Pilpres dengan keanehan yang tersistimatis ini?" Tulis Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief__, Minggu (6/1/2019).
Hal itu diusulkan Andi Arief, menyusul keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberitahukan daftar pertanyaan debat Pilpres 2019 kepada capres-cawapres.
"IDE debat soal dibocorkan itu harus dijalaakan dari mana datang imaginasi awalnya. KALAU dari komisioner KPU siapa orangnya. Kalau dari kekuasaan, motifnya apa.Tidak mungkin imaginasi datang dari non petahana." tulisnya.
"BERFIHAK tidak boleh keterlaluan. KALAU pertanyaan sudah dibocorkan, untuk apa rekrut panelis," sambungnya.
Andi Arief bahkan mengusulkan Ketua KPU Arief Budiman mengundurkan diri.
"UNTUK kembali mengembalikan atmosfir Jurdil dalam pemilu 2019, Saya mengusulkan Ketua KPU mengundurkan diri," usulnya.
"SAYA banyak belajar pemilu di berbagai negara, termasuk di negara tetangga Filipina. Sikap KPU yang terang2an "miring" ini mirip saat Arroyo periode kedua. Apa dampak buruknyq? 5 tahun di jabatan kedua rakyat Filipina terus mempertanyakan keabsahan Pemilu alias tidak percaya," tuturnya.
"Munculnya people power biasanya 60 persen karena kekecewaan dan ketidakadilan. Sementara 40 persen karena Pemilu. Jangan dianggap dianggap sepele anomali KPU saat ini," sambungnya.
Menurut Andi Arief, Jokowi tidak bisa menjadi Presiden untuk kedua kalinya meski nanti menang Pilpres 2019, jika Prabowo Subianto menggunakan hak bikot pemilu.
"Kalau Pak Prabowo mwnggunakan hak Boikot Pemilu demgan alasan Keanehan yang tersistematis, memangnya Pak Jokowi bisa menjadi Presiden untuk kedua kalinya?" Tulisnya.
"Kalah Pilpres karena keanehan yang sistematis cukup menyakitkan.Meski bisa muncul people power atau protes hasil dan legitimasi Pemilu, namun tidak ada celah bagi yg dicurangi untuk otomatis menjadi Presiden. Sebaiknya Pak Prabowo segera berkonsultasi dengan rakyat," paparnya.(Tribunnews.com)
Ini artikel tahun 2013, jadi Andi Arief tak perlu menggoreng2 gorengan lama.. 😉https://t.co/UlZ0XRBmc0— makLambeTurah (@makLambeTurah) January 7, 2019