Beritaterheboh.com - - Setelah hampir empat bulan tak ditemukan jejaknya, Hilda Fauziah (18) gadis cantik asal Tasikmalaya yang kabur ak...
Beritaterheboh.com - - Setelah hampir empat bulan tak ditemukan jejaknya, Hilda Fauziah (18) gadis cantik asal Tasikmalaya yang kabur akibat dijodohkan akhirnya ditemukan. Hilda selama ini ternyata mengontrak di sebuah rumah, seberang kampus Telkom University, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Kontrakan tersebut diketahui milik H. Salim. Jejak Hilda terendus pada Rabu (27/2/2019) malam. Setelah diketahui, polisi dan keluarga menjemput Hilda tadi pagi.
"Di dekat tempat atau rumah kontakan tersebut sebenarnya ada family atau saudara korban bernama H. Asep," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom, Kamis (28/2/2019).
Namun kata Truno, Asep yang merupakan saudara Hilda mengaku tak mengetahui bila Hilda mengontrak rumah di dekatnya.
"Namun H Asep tidak mengetahui korban Hilda mengontrak di dekat rumahnya," kata Truno.
Polisi juga belum mendapatkan informasi lebih lanjut berapa lama Hilda mengontrak di kontrakan tersebut. Saat ini proses pemeriksaan lanjutan dilakukan di Polres Tasikmalaya.
"Saat ini tim beserta korban dan pihak keluarganya dibawa ke kantor Polres Tasikmalaya untuk dimintai keterangan," tutur Truno.
Pengakuan Hilda
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya AKP Pribadi Atma mengatakan Hilda mengakui kabur dari rumah lantaran menolak 'kawin gantung' yang menjadi tradisi di kampungnya. Hilda pun memilih ingin bekerja di usianya yang masih muda.
"Karena Bandung kota besar, otomatis bisa bekerja di sana, untuk menghindari daripada perjodohan orang tua dan waktu perkawinannya," tutur Pribadi Pribadi via sambungan telepon, Jumat (1/3/2019).
Selain itu, Pribadi mengungkapkan, Hilda nekat pergi dari rumahnya lantaran takut oleh orangtua berkaitan 'kawin gantung'. Pengakuan Hilda ini berbeda dengan ucapan sang ibunya bahwa dia menyetujui 'kawin gantung' dengan pria satu kampung.
"Dia takut. Dia mau menyangkal (soal nikah ke) orang tuanya, enggak enak. Soalnya sudah ketemu dengan keluarga besar," ucap Pribadi.
Selama pelariannya, Hilda bekerja pada salah satu toko di kawasan Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Sebelum mencari Hilda ke Kabupaten Bandung, polisi menyisir Tasikmalaya dan Garut.
"Ada petunjuk pertama yang bersangkutan ada di Garut. Garut kita telusuri, ternyata bukan. Kami dapat info, dia (Hilda) sejak 5 November di Bandung, jadi selama ini dia di sana," kata Pribadi.
Dia berujar Hilda mengaku bekerja di konter toko jualan pulsa dan menghuni kontrakan milik H Salim di Manggahang. Kepada polisi, Hilda sempat mau melamar kerja di pabrik.
"Inginnya dia kerja di pabrik," ujar Pribadi.
Tradisi 'Kawin Gantung' di Balik Kaburnya Hilda
Berdasarkan investigasi di lapangan, KPAID menemukan terdapat tradisi turun temurun terkait pernikahan anak gadis di Kampung Cijambu, termasuk menimpa Hilda.
Anak gadis sudah dilamar pria sejak lulus dari sekolah dasar (SD). Meski tidak terjadi pernikahan dini, keluarga perempuan tidak akan lagi menerima pria lain jika disepakati kedua belah pihak.
Temuan KPAID, ada tradisi anak gadis warga Cijambu hanya menikah dengan pria keturunan warga Cijambu, tidak dengan daerah yang lain.
"Jadi temuan kami ada tradisi lokal yang terjadi di tengah masyarakat kampung Cijambu. Anak begitu lulus SD langsung ditandai oleh pria yang menyukainya. Kalau sudah disepakati, anak gadis ini tidak bisa pindah kelain hati, walau pun tidak dinikahkan saat di bawah umur," ujar Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto di kantor Desa Cikawung.
"Istilah kami ya 'kawin gantung', ini ternyata terjadi di tengah masyarakat kita," ucap Ato menambahkan.(detik.com)