Beritaterheboh.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membandingkan kasus yang menjerat Mayjen (Purn) Kivlan Zen dengan Mayjen (Purn) Soen...
Beritaterheboh.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membandingkan kasus yang menjerat Mayjen (Purn) Kivlan Zen dengan Mayjen (Purn) Soenarko. Keduanya memiliki grade atau tingkatan yang berbeda.
"Agak berbeda dengan kasus Bapak Soenarko, ini senjatanya jelas, kemudian dimiliki oleh beliau waktu beliau di Aceh, lalu dibawa ke Jakarta kemudian belum ada rencana senjata itu akan digunakan, misalnya untuk melakukan pidana tertentu, seperti dalam kasus bapak Kivlan Zen. Jadi grade-nya beda," ucap Tito kepada wartawan di Monas, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Sehingga, Tito merasa Polri masih membuka komunikasi dengan Soenarko. Tito tidak menjelaskan maksud lebih lebih detail dari 'komunikasi' yang diucapkan.
"Sehingga, saya kira masih bisa terbuka ruang komunikasi untuk masalah Bapak Soenarko ini," ucap Tito.
Berbeda dengan kasus Kivlan Zen. Kasus Kivlan Zen tak hanya soal senjata api tetapi juga permufakatan jahat. Sehingga, kasus ini harus dilanjut sampai ke pengadilan.
"Tapi untuk masalah bapak Kivlan Zen, saya kira karena sudah banyak tersangka yang sudah ditangkap, termasuk calon eksekutor, senjatanya ada 4, saya kira meskipun tidak nyaman, kita harus jelaskan kepada masyarakat, harus diproses di pengadilan," kata Tito.
Sebelumnya, dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/6), disebutkan Habil Marati memberikan uang SGD 15 ribu ke Kivlan Zen. Duit ini kemudian diserahkan kepada tersangka H Kurniawan alias Iwan untuk membeli senjata.
Polisi menyebut Habil Marati juga memberikan uang Rp 60 juta kepada tersangka H Kurniawan alias Iwan untuk dana operasional. Kivlan Zen lalu mencari eksekutor dan memberi target 4 tokoh nasional, dan satu pimpinan lembaga survei.
(aik/fjp/detik.com)
Apapun itu.......mak harus bilang SALUT untuk pak Kapolri, anda luar biasa👍https://t.co/YT7V0E4APX— makLambeTurah#AsalBukanPrabowo (@makLambeTurah) June 13, 2019
Video yg Lebih jelas penuturan Iwan pelaku yg disuruh KZ utk membunuh sejumlah Tokoh Nasional Diantaranya Bapak Wiranto dan Bapak Ruhut krn dia anggap Sudah tdk taat lg terhadap TNI dan pelaku juga merasa sakit hati Krn Capres Abadi sll Di hina🤦🏼♂️😫— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) June 12, 2019
Part 1 pic.twitter.com/AP3JQ7KHPv
Pengakuan Iwan pelaku yg disuruh KZ utk Membunuh Tokoh Nasional. Dia diberi sejumlah uang utk membeli senjata dari seorang wanita. Yg masih Dalam keluarga besar TNI juga😳🙃— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) June 12, 2019
Part 2 pic.twitter.com/dk1elNDKB0
Banget setianya disuruh apapun juga mau🤦🏼♂️😢 Sekalipun di suruh membunuh juga mereka laksanakan.— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) June 12, 2019
Part 3 pic.twitter.com/uJewG0JaDC
ASTAGA !!— Pribumi Kawe (@JajangRidwan19) June 12, 2019
Ketua Presidium IPW Neta S Pane : Keluarga Cendana Big Dalangi Rusuh 22 Meihttps://t.co/MjvdZSpvy4 pic.twitter.com/eScBd0TjCM