Beritaterheboh.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan ketidaksukaannya mengenai rencana aksi 31...
Beritaterheboh.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan ketidaksukaannya mengenai rencana aksi 313 (Jumat, 31 Maret 2017) yang akan Forum Ulama Indonesia dan 'alumni' aksi 212 lakukan.
"Gak seneng. Saya gak seneng," kata Said singkat, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Ia tidak menjelaskan alasannya. Said hanya mempersilahkan masyarakat Jakarta khususnya warga Nahdiyin, untuk memilih Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat atau Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Kalau mau pilih Ahok silahkan, gak seneng gak gak usah dipilih," ujar Said.
Ia menegaskan, bahwa dirinya sudah dari dulu melarang anggota NU untuk mengikuti aksi tersebut. Hal itu demi menyukseskan pilkada DKI Jakarta. "Sukseskan dan bebas (memilih)," katanya.
Mengenai aksi tersebut, sebelumnya, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath mengatakan akan menuntut pemerintah menegakkan undang-undang terhadap Ahok yang ia nilai telah menistakan Agama Islam.
"Tuntutannya kepada presiden Jokowi agar melaksanakan undang-undang untuk mencabut terdakwa Ahok dari Jabatan Gubernur," kata Al Khaththath saat dikonfirmasi arah.com, kemarin (27/3/2017).
Seperti kita tahu, KPU DKI Jakarta telah menetapkan hasil pilkada DKI pada putaran pertama. Penetapan itu menyebut pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh 937.955 suara atau 17,07 persen. Sedangkan Ahok-Djarot memperoleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen, dan pasangan Anies-Sandiaga memperoleh suara 2.197.333 atau 39,95 persen.
Hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan quick count Pilkada DKI yang dirilis sejumlah lembaga survei, sehingga pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang berhak maju ke Pilkada DKI putaran kedua.
Pada pilkada DKI putaran dua nanti, 19 April 2017, masyarakat Jakarta hanya punya dua pilihan untuk memilih pasangan pemimpin, pasangan calon nomor pemilihan dua Ahok-Djarot atau nomor pemilihan tiga Anies-Sandi.(arah.com)