Beritaterheboh.com - Anies ini sama seperti seorang samurai yang telah diusir oleh gurunya karena keserakahan dan penghianatan kemudi...
Beritaterheboh.com - Anies ini sama seperti seorang samurai yang telah diusir oleh gurunya karena keserakahan dan penghianatan kemudian beberapa tahun lagi datang dengan kegarangannya untuk membalaskan dendamnya.
Ia telah dipecat dari jabatannya sebagai seorang Menteri membuat dirinya
yang dulu waras menjadi tidak waras ketika bertarung dalam pesta
demokrasi di Jakarta ini.
Kampanye Provokatifnya melalui ormas-ormas radikal seperti FPI, FUI dan
yang lainnya membuat Indonesia ini rentan untuk pecah. baru-baru ini
kami melihat sebuah spanduk yang memuat program kerjanya jika ia menang
jadi Gubernur dalam kontestasi Pilkada DKI ini, yakni program 100 hari
Gubernur DKI Jakarta Wujudkan Jakarta bersyariah.
Ini merupakan spanduk provokatif dengan mudah saja dimanfaatkan orang
untuk mengadu domba agar terjadi perpecahan antar suku, agama dan ras.
Anies pura-pura lupa kalau Indonesia adalah negara majemuk bukan negara
Islam. Pesan dalam spanduk tersebut kuat sekali untuk menggantikan
Ideologi Pancasila yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika dengan
Ideologi radikalisme.
Kekhawatiran kami ternyata benar bahwa Indonesia menuju suriah jika
orang ini menjadi Gubernur dan justru bisa menyebabkan perpecahan
dikalangan masyarakat yang kental budaya Indonesia bukan budaya
radikalnya.
Pergaulannya yang sangat intim dengan ulama-ulama Radikal seperti Rizieq
Shihab, Al-Khataththath dan beberapa ulama lainnya membuat dirinya
kehilangan akal sehat. Demi ambisinya ingin menjadi Gubernur, ia
korbankan Bhineka Tunggal Ika, ia ikat Burung Garuda ditiang khilafah.
Coba kita perhatikan pada spanduk tersebut, tokoh-tokoh itu adalah tokoh
anti NKRI Bhineka Tunggal Ika. Merasa Indonesia merupakan negara
mayoritas Islam sehingga dengan seenak perut mereka ingin mengubah
negara ini.
Sangatlah berbahaya jika Anies menjadi Gubernur. Beberapa hari yang lalu
kami mengetahui bahwa Zakir Naik mengunjungi Indonesia dan berdakwah
dibeberapa kota diindonesia, bahkan Polri pun memantau kegiatan Da'i
provokator ini karena ia merupakan buronan Interpol India. Mengapa kami
mengaitkan dengan Zakir Naik?
1. Zakir Naik diundang dalam konteks Pilkada DKI sedang berlangsung dan
unsur politisnya sangat kental pada saat ia menyampaikan tentang
Almaidah 51 di gedung MPR.
2. Zakir Naik memiliki agenda dan misi terselubung yang dimana ia ingin
memastikan Indonesia merupakan ladang basah untuk menancapkan paham
radikalisme dan memberikan sinyal kepada kelompok radikal di Indonesia.
3. Penyebaran agama islam dan mengislamkan non muslim secara masif ini
merupakan sebuah bom waktu untuk terjadinya pecah belah dan ia
manfaatkan kesempatan ini untuk kepentingannya.
Jadi dengan kedatangan Zakir Naik ke Indeonesia berpeluang memberikan
kemenangan bagi Anies-sandi karena pesan Almaidah 51 yang di tafsirkan
oleh Zakir Naik di Gedung MPR merupakan pesan kepada warga DKI untuk
memilih Anies dan memecat Ahok. MPR memberikan Panggung Politik bagi
Zakir Naik.
Anies ini Rasis. Dia memanfaatkan Warga DKI Jakarata yang tidak menyukai
Ahok untuk menyampaikan pesan provokatifnya kepada warga lainnya bahwa
Indonesia Bersyariah merupakan sebuah "pesan suci" yang harus ditegakkan
dan dijalankan.
Bagi anda anak-anak muda, ada bisa membaca membaca isi pesan dalam
spanduk tersebut, hak dan kebebasan anda dalam masa penjajakan pranikah
akan dikebiri oleh Anies-Sandi jika mereka menjadi Gubernur dan Wakil
Gubernur, siap-siap anda mendapatkan hukuman cambuk. Ini peringatan!!!
Jaga NKRI.
Kami mencium aroma kehancuran di Indonesia, Kalimantan Merdeka, Papua
Merdeka, Bali Merdeka, NTT Merdeka dan Pulau-pulau lain yang Mayoritas
non Muslim akan Merdekakan diri, jika GERAKAN NKRI BERSYARIAH ini di
terapkan. Jika tidak kita hentikan dari sekarang semua akan terlambat
dan siap-siap Indonesia menjadi negara Suriah Kedua.
Salam NKRI
(markibong.com)