Ormas bubarkan dan gagalkan pembentukan Front Pembela Islam (FPI) di rumah Zainal Petir di Bulu Lor, Semarang Utara, Kamis malam (13/4/...
Ormas bubarkan dan gagalkan pembentukan Front Pembela Islam (FPI) di rumah Zainal Petir di Bulu Lor, Semarang Utara, Kamis malam (13/4/2017 |
Beritaterheboh.com - Ratusan orang adakan aksi tolak pembentukan Front Pembela Islam (FPI) Kota Semarang di jalan Pergiwati Bulu Lor Semarang Utara, Kamis (13/4/2017).
Ratusan orang tersebut berasal dari 28 ormas.
Mereka terus berorasi menyampaikan penolakan atas rencana pembentukan FPI Kota Semarang.
Mencegah hal yang tidak diinginkan, ratusan polisi diterjunkan untuk menjaga suasana.
Sempat terjadi dialog antara perwakilan ormas dan FPI yang ditengahi oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji.
Perwakilan Ormas Merah Putih, Iwan Santoso dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap FPI.
Ia khawatir jika keberadaan FPI di Semarang, justru akan merusak kondusifitas kota lunpia.
"Semarang sudah kondusif dan sangat aman, jangan sampai FPI merusak kota kami ini," ujarnya.
Ketua DPD FPI Jateng Syihabuddin tetap berkeinginan untuk mendeklarasikan FPI di Kota Semarang.
Ormas bubarkan dan gagalkan pembentukan Front Pembela Islam (FPI) di rumah Zainal Petir di Bulu Lor, Semarang Utara, Kamis malam (13/4/2017 |
"Kami bukan anti Pancasila, kami hanya mengkaji hal tersebut supaya bisa di terapkan berdampingan dengan Islam," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengaku senang bisa berdialog dengan berbagai ormas di Kota Semarang.
"Saya bersyukur bisa berdialog dengan saudara-saudara disini. Jika ada tidak keselarasan jangan dengan cara seperti ini. Mari kita bicarakan," ucap dia.
Adapun Kapolrestabes Semarang, Abyoso Seno Aji yang menengahi dialog tersebut menyampaikan jika ia menerima banyak laporan tentang penolakan FPI.
"Saya mengambil langkah adil dengan mementingkan kepentingan masyarakat. Terkait banyaknya laporan penolakan terhadap pembentukan FPI, saya mohon dengan hormat FPi tidak memaksakan diri untuk masuk ke Semarang," tegasnya.
Dialog tersebut selesai dengan keputusan dari Kapolrestabes Semarang yaitu penolakan FPI yang akan masuk ke Semarang.
Tambahan Koordinator aksi penolakan FPI dari Ormas Ganaspati, Ratya Koordinator Aksi Penolakan FPI dari Ormas Ganaspati, Ratya sangat bersyukur Kapolrestabes mendukung penolakan FPI.
"Kami sangat bersyukur FPI dilarang masuk ke Semarang oleh Kapolresabes dalam dialog tadi," ujarnya.
Ia berharap FPI tidak berusaha masuk ke kota Semarang lagi, karena Semarang sendiri sudah kondusif.
"Jangan sampai FPI masuk ke Semarang apalagi sampai berkembang, jika memang mereka masih tidak mendengarkan larangan Kapolrestabes kami tidak akan diam, akan kami adakan aksi lebih besar lagi," kata Ratya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji menegaskan sikap aparatnya membubarkan kegiatan Front Pembela Islam (FPI) di salah satu rumah pengurus FPI Jawa Tengah merupakan sikap antisipasi keamanan dan kenyamanan lingkungan.
“Iya, demi keamanan dan kenyamanan bersama, acara ini dibubarkan,” kata Abiyoso kepada wartawan, Kamis (13/4/2017).
Pembubaran tersebut disampaikan Abiyoso, karena banyak masyarakat yang menolak dengan adanya organisasi yang dipimpin oleh Habib Rizieq bin Shihab tersebut. Untuk itulah, aparat bersikap cepat dan reaktif agar tidak adanya kegaduhan dan kerusuhan.
Diketahui, di sebuah rumah milik Ketua Advokasi Hukum FPI Jawa Tengah, Zainal Abidin rencana awalnya akan digelar deklarasi pembentukan FPI Kota Semarang. Namun sayangnya, masyarakat sekitar justru menolak adanya organisasi Islam tersebut.
Mendapati adanya penolakan dari warga dan ormas di sekitar lokasi, aparat kepolisian dari Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah langsung melakukan pengamanan dari mulut jalat Pargiwati 1 Nomor 19 Lor, Semarang Utara tersebut.
Saat aparat sudah sampai di lokasi rencana deklarasi, beberapa ormas sudah berada di sana untuk melakukan penolakan, diantaranya adalah GP Ansor, Laskar Merah Putih, Garda Nusantara dan Patriot Garuda Nusantara.
Dengan sigap, polisi pun melakukan mediasi dan berujung acara deklarasi dibatalkan.