Beritaterheboh.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon bereaksi terkait dengan menyeruaknya kabar terkait dengan aksi Susilo ...
Beritaterheboh.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon bereaksi terkait dengan menyeruaknya kabar terkait dengan aksi Susilo Bambang Yudhoyono yang ikut andil dalam pemecatan Prabowo Subianto.
Menurutnya, kabar itu sengaja dikembangkan karena takut kekuatan Demokrat dan Gerindra bersatu di Pemilihan Presiden 2019.
"Khawatir
kalau ada kekuatan yang makin bersatu mengancam, maka orang-orang
speerti ini dipakai untuk memecah belah. Mau ngadu domba saja," kata
Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7).
Fadli
menegaskan, antara Prabowo dan SBY pun sering menggelar pertemuan.
Namun dia tidak menjelaskan secara detail kapan saja pertemuan itu
berlangsung.
"Ah baik-baik saja.
Beberapa kali pertemuan. Sering ketemu. Waktu Pilpres juga ikut
mendukung walaupun tidak sepenuhnya karena prosesnya sebagai
penyeimbang. Sejauh yang saya tau, baik-baik saja. Sama halnya dengan
yang lain,"
Dia menegaskan bahwa,
pemberhentian Prabowo dari Pangkostrada dilakukan oleh Presiden B.J
Habibie secara terhormat pada November 1999. Atas fakta itu, Fadli
membantah jikalau Prabowo dipecat karena rekomendasi salah satu jenderal
kala itu, yakni SBY.
"Pengamat itu gak ngerti apa yang diamatinya. Nggak pernah Pak SBY pecat Pak Prabowo," tegas Fadli.
SBY disebut ikut merekomendasikan
pemecatan Prabowo Subianto. SBY salah satu jenderal yang turut
menandatangani pemberhentian Prabowo dari Pangkostrada dilakukan oleh
Presiden B.J Habibie secara terhormat pada November 1999.
Fakta
itu diungkap Direktur Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC)
Sirojudin Abbas, Minggu (30/7). Menurutnya, sulit untuk mencari hubungan
positif antara kedua tokoh tersebut.
Direktur
Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas saat
dihubungi JawaPos.com, Minggu (30/7) mengatakan, sulit menemukan data
atau berita pertemuan SBY dan Prabowo sejak 2014. Spekulasi hubungan
mereka berdua tidak harmonis pun sempat bermunculan ketika Pilpres lalu.
Misalnya isu surat pemecatan
Prabowo oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) saat menjabat Pangkostrada
itu adalah rekomendasi SBY. Sebab, di dalam surat, ayah Agus Harimurti
Yudhoyono itu menjadi salah satu jenderal yang membubuhi tanda tangan.
Kata
Sirojudin, hingga kini kabar tersebut pun masih sekedar isu. "Justru
kita nggak tau riilnya. Hanya beliau yang tau. Jadi kita nggak bisa
menilai seberapa baik hubungan sebelumnya," sebut dia.
Namun
yang pasti dia menilai, hubungan SBY dan Prabowo cukup baik saat di
militer. "Tapi selama SBY jadi presiden kita tidak punya informasi
apakah mereka pernah ini (ketemu). Kecuali mereka pernah bersebrangan
waktu Pak Prabowo masih dengan Bu Mega," tukas Sirojudin. (jpnn)