Novel Baswedan
Beritaterheboh.com - Polda Metro Jaya masih belum menemui titik terang dari kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Padahal kasus yang berjalan lebih dari 100 hari baru membuahkan hasil sketsa foto pelaku.
Puluhan
saksi sudah diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus ini.
Bahkan, Novel sempat mengungkapkan adanya keterlibatan jenderal polisi
dalam kasusnya kepada salah satu media asing.
Mendengar informasi
tersebut, Polri dan DPR lantas meminta penyidik senior KPK itu untuk
mengungkapkannya. Bahkan komunikasi dengan lembaga antirasuah dilakukan
sebagai upaya mempercepat menguak siapa pelaku penyiraman Novel.
Usai
pertemuan dilakukan, KPK dan Polri sepakat untuk melakukan penyelidikan
bersama. Bahkan kedua lembaga penegak hukum ini sepakat untuk menemui
Novel yang tengah dirawat di Singapura demi meminta keterangan terkait
adanya jenderal dalam kasusnya.
Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), Agus Rahardjo akan mendampingi tim dari Polri untuk
menemui Novel Baswedan di Singapura. Tujuan tim ini adalah untuk
mengonfirmasi terkait pernyataan penyidik senior KPK itu terkait adanya
keterlibatan jenderal dalam kasus penyiraman air keras.
"Nanti
kalau kita ke Singapura, kita koordinasikan dokternya. Bahkan mungkin
untuk menenangkan Novel saya menawarkan diri ke sana, saya akan
mendampingi timnya berangkat ke Singapura," katanya saat konferensi pers
di kantornya KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (19/6).
Walaupun
sudah ada niatan tersebut, namun upaya untuk melakukan konfirmasi ke
Novel Baswedan tak kunjung terealisasi. Bahkan Kabid Humas Polda Metro
Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengklaim, dalam waktu dekat
polisi akan mengkonfrontasi sketsa-sketsa itu ke tiga saksi kunci yang
telah dimintai keterangan.
Nantinya juga, sketsa-sketsa wajah itu
juga akan dikonfrontasi ke Novel. Tiga sketsa dibuat berdasarkan
keterangan tiga saksi kunci yang mengaku melihat orang mencurigakan saat
kejadian.
"Makanya ini sedang kita dalami kembali sketsa itu,
karena ada saksi yang inisial E itu dia melihat ada orang di depan rumah
Novel saat itu sedang menunduk. Sedang kita cek situasi sekitar jam 5
pagi posisi menunduk ini kira-kira seperti apa," ujar Argo di Mapolda
Metro Jaya, Selasa (4/7).
Waktu berganti, tim gabungan Polri dan
KPK tak juga berangkat ke Singapura. Mereka belum dapat memintai
keterangan Novel Baswedan lantaran dokter yang menanganinya masih belum
memberikan izin.
Penyelidikan belum menambah fakta baru, beredar
video Novel Baswedan di media sosial. Dalam video tersebut, Novel
mengungkapkan, peristiwa penyiraman air keras yang ia alami tak serta
merta mengendurkan semangatnya.
"Saya ingin menyampaikan semangat
kepada rekan-rekan semuanya bahwa saya tentunya dengan kejadian ini
berharap tidak akan mengendur atau berkurang semangat," ungkap Novel
seperti dikutip merdeka.com, Selasa (25/7).
Dia juga membakar semangat penyidik KPK lainnya dan berharap peristiwa tersebut tidak mematahkan langkah pemberantasan korupsi.
"Saya
berharap dengan kejadian ini justru menambah semangat terkait dengan
pemberantasan korupsi, terkait dengan hal-hal lain yang merupakan tugas
dan tanggung jawab kita semua," tuturnya.
Dengan begitu, Novel
menilai, upaya segelintir pihak untuk menggemboskan kinerja KPK dengan
peristiwa penyiraman air keras itu akan sia-sia.
"Begitu juga
dengan harapan orang-orang yang telah berupaya menyerang saya untuk
memendam untuk menghentikan langkah-langkah pemberantasan korupsi, saya
ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu akan sia-sia, tidak ada
gunanya."
Novel saat ini masih menjalani perawatan medis di
Singapura. Novel diserang dua orang tak dikenal pada 11 April lalu. Dua
orang itu menyiramkan air keras ke wajah penyidik yang tengah menangani
perkara korupsi proyek e-KTP ini. Hingga kini, pelaku penyiraman masih
belum terungkap.
"Dan saya tegaskan bahwa itu tidak akan bisa
sebagaimana yang mereka harapkan ini juga sebagai bukti semangat kita
semua semangat anak muda pemuda Indonesia yang dengan begini kita
berharap ke depan semakin kuat, semakin perhatian dengan kepentingan
negara dan bangsa dan kepentingan orang banyak," tuturnya.
Terkait
kondisi mata Novel usai disiram air keras, ia mengungkapkan, kini
tengah dalam proses penyembuhan. Terutama mata kiri Novel yang
memerlukan waktu lebih lama dalam proses penyembuhannya.
"Mengenai
mata saya sekarang memang sedang dalam tahap proses penyembuhan,
terutama mata kiri yang prosesnya perlu waktu dan ada perlu tahapan
operasi untuk menyelesaikan agar bisa fungsi melihatnya kembali yang
jelas saya ingin menyampaikan semangat kepada rekan-rekan semuanya bahwa
saya tentunya dengan kejadian ini berharap tidak akan mengendur atau
berkurang semangat," pungkasnya.(merdeka.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Kendala Polri Ungkap Keterlibatan Jenderal di Kasus Novel Baswedan"
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.