Beritaterheboh.com - Rizieq Shihab rupanya tidak tahan juga berlama-lama di Saudi Arabia. Kabarnya dia ingin pulang. Entah apa alasan...
Beritaterheboh.com - Rizieq Shihab rupanya tidak tahan juga berlama-lama di Saudi Arabia. Kabarnya dia ingin pulang. Entah apa alasannya. Mungkin dokumen keimigrasiannya sudah kedaluwarsa; bisa jadi dia kangen berorasi di jalanan Jakarta dengan ribuan pengikut yang selalu mengelu-elukan dirinya; atau boleh jadi Rizieq tak kuat menahan rindu pada Firza. Atau bisa saja setelah melakukan pergumulan siang-malam di padang gurun Arab, mulai timbul keberanian di dadanya untuk menghadapi perkara hukum yang tak juga di-SP3 oleh pihak kepolisian. Maka tak ada jalan lain bagi Rizieq selain pulang dengan kepala tegak dan siap menghadapi segala resiko atas perbuatannya. Toh semua terjadi karena ulahnya sendiri. Tidaklah elok jika orang lain yang harus menanggung akibatnya.
Intinya, tidak ada jalan lain selain kembali ke Jakarta. Biar lebih dramatis, perjalanan pulang itu bisa diiringi lagu Koes Plus, Kembali Ke Jakarta. Ya. Jakarta sudah lama menunggu Rizieq. Begitu pun sebaliknya, sudah lama Rizieq menunggu moment pulang ke Jakarta. Mula-mula ia menunggu rezim berganti. Mungkin berharap misi pemakzulan Jokowi berhasil dieksekusi. Tapi apa daya, Jokowi justru makin kokoh. Rizie juga menunggu kasusnya di-SP3 pihak kepolisian. Faktanya, polri tetap bergeming. Surat SP3 tak kunjung terbit. Sementara itu, Rizieq sepertinya sudah kehabisan alasan untuk bertahan di Arab. Ibadah umrohnya sudah ia jalani, musim haji telah usai. Selain itu, sudah tidak ada lagi tamu negara seperti Fadli Zon yang akan datang menemuinya ke Arab Saudi.
Kecuali Rizieq memilih ganti kewarganegaraan dan menetap selamanya di Arab Saudi. Tapi kalau dipikir-pikir, sekiranya Rizieq tinggal di Arab Saudi, masihkah ia menjadi sosok yang fenomenal? Akankah status imam besar tetap melekat padanya? Rasa-rasanya tidak. Karena julukan mulia itu hanya disematkan oleh FPI, organisasi pimpinan Rizieq. Selain itu, apa yang akan dilakukannya jika tinggal di Arab? Secara manusiawi, hal-hal seperti ini pastilah masuk dalam pertimbangannya. Apalagi kalau sudah dirasuki mental megalomania, alias merasa diri besar dan suka membesar-besarkan segala sesuatu. Dan semua itu, hanya bisa didapatkan di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Rizieq memang harus pulang. Dan dikabarkan ia akan kembali ke Jakarta pada Jumat, 22 September. Walaupun rencana kepulangan Rizieq ini belum bisa dipastikan oleh pihak kepolisian. Ketidakpastian ini pun bukan hal yang aneh lagi. Karena sejak meninggalkan Indonesia pada April 2017, isu kepulangan Rizieq sudah beberapa kali dihembuskan. Sempat beredar kabar kalau Rizieq akan kembali sebelum tanggal 17 Agustus untuk mengikuti perayaan milad FPI yang ke 19. Tapi hingga milad itu berlangung, sang imam besar tak kelihatan batang hidungnya.
Jika kini Rizieq benar-benar pulang, kekuatan apakah yang ada di belakangnya? Apakah lobi untuk menghentikan kasus chat porno di situs baladacintarizieq berhasil dilakukan para pendukung Rizieq? Entahlah. Yang pasti lobi untuk itu memang pernah dilakukan. Fadli Zon bahkan sempat menyerukan agar kasus Rizieq di peti es kan saja. Menurut Fadli kasus itu terkesan mengada-ada. Fadli seolah menutup mata bahwa Rizieq tidak hanya terjerat perkara chat porno. Setidaknya ada 11 perkara yang menyeret nama imam besar FPI itu. Tapi harap maklum saja kalau Fadli Zon terkesan membela sang Habib. Mereka sama-sama alumni 212.
Lepas dari kepastian kabar bahwa Rizieq akan pulang besok, sebenarnya seluruh rakyat negeri ini penasaran dengan kepulangan Rizieq. Pendukung Rizieq tentu mendambakan seorang pempimpin yang garang saat memimpin aksi. Bisa jadi mereka juga ingin melihat seberapa besar sebenarnya nyali pimpinan mereka ini. Dan ujian nyali yang paling sahih dan bermartabat adalah keberanian mempertanggungjawabkan perbuatan di hadapan hukum. Kalau sekedar berani sweeping, ya banyak orang bisa melakukan itu. Apalagi kalau didukung massa fanatik seperti FPI yang rela melakukan apa saja yang diperintahkan sang imam besar.
Sementara bagi khalayak di luar kaumnya Rizieq, menunggu kembalinya pimpinan FPI itu ke tanah air akan dijadikan barometer penegakan hukum yang adil dan tak pandang bulu di negeri ini. Publik kini menunggu apakah pihak kepolisian sungguh-sungguh menuntaskan kasus yang menjerat Rizieq, mulai dari chat pornonya dengan Firza Husein, hingga kasus-kasus lain yang menyeret namanya. Masyarakat akan menilai sejauh mana konsistensi polri dalam menindak perbuatan melanggar hukum seorang Rizieq Shihab.
Selain itu, publik juga penasaran akan seperti apa perangai Rizieq pasca hijrah ke Arab Saudi. Akankah Rizieq berubah menjadi tokoh yang moderat, demokratis dan toleran? Ataukah ia justru akan menunggangi semua isu yang sedang panas seperti isu PKI, Saracen, Rohingya, dan lain-lain yang sudah lebih dulu digoreng pihak-pihak yang jalan pikirannya sejalan dengan Rizieq sebelum lari ke luar negeri. Atau jangan-jangan Rizieq pulang untuk memperkuat aksi rakyat bergerak yang kabarnya siap memakzulkan pemerintahan Jokowi.
Salam kangen dari yang lama ditinggalkan bibib.
Penulis : Vincent Sumber : Seword .com