Beritaterheboh.com - Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat membahas program unggulan Anies Sandi untuk bidang transportasi, Senin (6/11...
Beritaterheboh.com -
Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat membahas program unggulan Anies
Sandi untuk bidang transportasi, Senin (6/11/2017), yakni program OK
Otrip.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno memimpin rapat yang dihadiri Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono dan Kadishub DKI Andri Yansyah.
“Program yang dalam proses penggodokan
untuk diluncurkan, untuk menurunkan biaya transportasi bagi warga
Jakarta. Dengan konsep satu karcis satu trip. Rp 5000,” ujar Sandiaga di
Balai Kota DKI Jakarta.
Tarif tersebut, kata dia, berlaku untuk Transjakarta dan moda lainnya, seperti angkot atau KWK.
“Targetnya dalam satu dua minggu ke
depan Transjakarta bersama Dishub akan melaporkan ke Gubernur untuk
dimintakan persetujuannya,” ujarnya.
Seperti diketahui, tarif Transjakarta tidak pernah naik sejak diluncurkan pada 2004, yakni Rp 3.500 untuk setiap perjalanan.
Ia mengatakan, ada empat trayek atau rute yang bisa terintegrasikan.
Adanya pembangunan enam proyek ruas jalan TransJakarta membuat pengguna transjakarta berkurang sebanyak 20.000 orang.
Meski demikian, target pengguna jasa dipastikan akan tetap tercapai 500.000 pada akhir tahun nanti.
"Dulu bisa sampai 430.000penumpang, tapi
sekarang sekitar 410.000," kata Wakadishub DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko
ketika dihubungi wartawan, Selasa (24/10/2017).
Sigit mengatakan, penurunan ini lebih
disebabkan karena proyek pembangunan serta kurangnya sterilisasi di
beberapa titik Koridor TransJakarta.
Karena itu, ucap Sigit, pihaknya akan terus melakukan upaya peningkatan lintas transjakarta.
Termasuk membuat steril modifikasi enam
rute di lima koridor yang ada. Sigit mengakui pihaknya telah menebar 222
petugas yang ada di sejumlah jalur.
Melalui hal itu, kata Sigit optimalisasi
jalur steril bisa dilakukan pihaknya, seperti menindak tegas angkutan
barang yang nekat menerobos jalur busway.
Amari kurang diminati
Bus Transjakarta yang sampai saat ini
masih beroperasi hingga 24 jam atau juga yang akrab disebut angkutan
malam hari (Amari), bisa dikatakan kurang diminati warga .
Pasalnya, banyak warga yang memaparkan
jika rute amari tidak menjangkau ke kawasan kediamannya tersebut, dan
selain itu petugas bagian gate e-ticket pun tak ramah terhadap
penumpang.
Pantauan Warta Kota pada Sabtu (4/11/2017), dinihari suasana di Terminal Blok M Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terbilang sepi.
Bahkan di Stasiun Bus Transjakarta atau
Koridor 1 ketika pukul 02.10 WIB, juga terlihat sepi akan calon
penumpang. Hanya ada sekitar lima orang yang naik.
Nampak satu penjaga dari pihak
Transjakarta berpakaian batik, tengah berjaga di halte yang difasilitasi
dengan empat kipas angin tersebut, sembari menyapu sampah plastik.
Terkadang, petugas tersebut langsung
menyapa beberapa calon penumpang yang ingin naik ke bus yang berwarna
merah itu dengan rute Blok M - Kota.(tribunnnews.com)