Begini penampakan sejumlah massa sopir angutan umum yang menggelar aksi demo di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/1/2018)/d...
Begini penampakan sejumlah massa sopir angutan umum yang menggelar aksi demo di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/1/2018)/detik.com
Beritaterheboh.com - Merasa keluhannya belum juga ditanggapi alias dicuekin Gubernur Jakarta Anies Basewedan, ratusan sopir Mikrolet jurusan Tanah Abang kembali berujuk rasa.
Kalau sebelumnya para sopir mikrolet ini berdemo di Kantor Anies yakni di Balaikota Jakarta Pusat. Sekarang mereka berdemo di kawasan Jati Baru.
Tak pelak akibat adanya aksi demo para sopir mikrolet ini, Jalan Jati Baru depan Stasiun Tanah Abang hingga Fly Over Jati Baru macet total. Bahkan kemacetan terpantau dari arah Grogol menuju Jatibaru. Ini terjadi karena kendaraan yang turun dari jalan layang terhambat karena sebagain jalan digunakan untuk unjuk rasa.
“Kami akan terus demo, selama Jalan Jati Baru ini masih digunakan untuk berjualan," terang Agus salah seorang sopir mikrolet yang ikut berdemo.
Menurut Agus, jangan salahkan sopir angkutan yang berdemo sehingga jalan Rata Jati Baru macet. Tapi salahkan Anies sebagai gubernur yang menjadikan jalan raya untuk berjualan.
"Gak ada demo Jalan Jati Baru ini tetap macet. Masa jalan raya dipake untuk jualan. Jelas ini tak sesuai peruntukannya," pungkasnya.
Sopir Angkot Tanah Abang Kembali Demo Tutup Jalan Jatibaru
Sejumlah pengemudi angkutan kota (angkot) kembali berunjuk rasa dengan menutup jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (29/1) sekitar pukul 08.00 WIB pagi.
Mereka menuntut agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka sepenuhnya jalan tersebut untuk kendaraan melintas.
Sejak 23 Desember 2017, sepanjang 500 meter dua jalur Jalan Jatibaru Raya ditutup pada pukul 08.00-18.00 untuk pendirian tenda pedagang kaki lima (PKL) dan jalur Bus Transjakarta Tanah Abang Explorer.
"Saya tahu penderitaan kalian. Di sini kita minta kepada Pak Gubernur untuk membuka akses jalan ini karena polisi sudah memerintahkan supaya akses ini dibuka. Ini sudah melanggar undang-undang," kata Sam, orator aksi yang juga pengemudi angkot.
"Buka! Buka! Buka" seru pengemudi lainnya.
Pengemudi angkot yang berunjuk rasa adalah mereka yang melayani jurusan M09 Tanah Abang-Kebayoran Lama, M10 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan M11 Tanah Abang-Meruya.
Sejumlah kendaraan pribadi baik motor maupun mobil yang hendak melintas dan memutar di depan stasiun Tanah Abang, terpaksa memutar arah akibat penutupan jalan Jatibaru Raya.
Bus Tanah Abang Explorer juga tertahan. Bus tersebut yang sedianya melewati Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Kebon Jati-Jalan Jembatan Tinggi-Jalan KS Tubun Raya-Jalan Jatibaru Raya-Jalan Fachrudin-Jalan KH Mas Mansyur, berubah jalur menjadi Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Kebon Jati-Jalan Jembatan Tinggi-Jalan KS Tuban Raya-Jalan Jatibaru Raya-Jalan KH Mas Mansyur.
Meski sudah mengubah rute, bus Tanah Abang Explorer terpantau tak bisa bergerak leluasa. Semua penumpang lantas memilih turun dari bus dan melanjutkan dengan jalan kaki. Sebagian besar di antara mereka berjalan menuju Stasiun Tanah abang.
"Sudah gratis. Dikawal lagi sama Dishub. Enak amat!" kata seorang sopir angkot kepada bus Tanah Abang Explorer yang sedang tertahan.
Lihat juga: Sandi Ingin Sopir Angkot Tanah Abang Gabung OK Otrip
Para pengunjuk rasa pun menuntut agar bus Tanah Abang Explorer tidak lagi mengangkut penumpang.
Kepala Humas Transjakarta Wibowo mengatakan, operasional bus Tanah Abang Explorer hari ini dihentikan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.
"Untuk sementara Bus Tanah Abang Explorer setop operasi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dishub DKI hingga berita ini diturunkan, masih bernegosiasi dengan para pengunjuk rasa untuk bersedia membuka jalan.
Kapolsek Tanah Abang Lukman Cahyono mengatakan, batas waktu penyampaian aspirasi peserta unjuk rasa adalah pukul 18.00 WIB. Melebih batas waktu tersebut, polisi akan membubarkan secara paksa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menambahkan, pihak kepolisian menerjunkan 100 personel untuk mengamankan jalannya aksi para sopir angkot di Tanah Abang.(CNNIndonesia.com/monitor.id)