Beritaterheboh.com - Pengusutan kasus korupsi e-KTP terus dilakukan, sedikit demi sedikit orang-orang yang terlibat ditangkap. Meski ban...
Beritaterheboh.com - Pengusutan kasus korupsi e-KTP terus dilakukan, sedikit demi sedikit orang-orang yang terlibat ditangkap.
Meski banyak orang yang telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, Mahfud MD menyatakan dengan tegas apabila aktor utama kasus korupsi tersebut adalah Setya Novanto.
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan dalam acara Mata Najwa yang diunggah oleh akun YouTube Najwa Shihab pada Rabu (31/1/2018).
"Kalau menurut saya, aktor utamanya tetap Setya Novanto. Semua saksi menyebut Setya Novanto. Baik yang sudah dihukum maupun yang sedang diproses," ucap Mahfud MD.
Meski demikian, Mahfud MD tak menampik jika ada aktor-aktor lainnya.
Mahfud MD juga membalas pernyataan Fahri Hamzah terkait berubah-ubahnya dakwaan yang dianggap drama.
Menurut Mahfud MD, dakwaan berubah itu tidak masalah, jika pun ada keliru, korupsi yang terbukti ada itu nilainya lebih besar daripada kekeliruan.
Fahri Hamzah kemudian membalas dengan mengatakan masak orang yang mendapat Bung Hatta Award diseret2 dan dikacaukan dalam pusaran korupsi e-KTP.
"Hingga kini belum ada anggota DPR yang terima uang bancakan sejak 2010, belum ada yang terbukti. Kapan ditangkap? Masak uang sudah dikembalikan tapi tak ditangkap," kata Fahri Hamzah.
Menurut Mahfud MD, orang-orang yang menyerahkan uangnya tapi belum ditangkap, itu lantaran harus ada pembuktian, menunggu hasil persidangan dulu.
"Kan tidak bisa sembarangan diajukan, tapi harus tunggu dulu, pasti dapat giliran itu nanti," kata Mahfud MD.
Menenggapi hal itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah kemudian menyebut data Fahri Hamzah Keliru.
"Saya ingin tunjukkan kekeliruan pak Fahri lagi. Datanya keliru. Kenapa? Kalau tadi dikatakan tidak ada satu orang pun dari 14 orang yang mengembalikan, itu pasti keliru. Buktinya 2 diantaranya yang mengembalikan adalah Irman dan Sugiharto.
Selain itu, tidak cukup melakukan penangkapan dan menetapkan orang menjadi tersangka hanya dengan pengembalian uang.
Harus ada hal-hal lainnya, seperti uang tersebut memang betul dari e-KTP, kedua perbuatan-perbuatan apa yang dilakukan orang yang menerima uang ini terkait KTP elektronik.
Ketiga unsur-unsur lain yang terkait dengan terdakwa," Kata Febri Diansyah.
Febri Diansyah juga mengatakan Fahri Hamzah sembarangan.
"Kita tidak bisa sembarangan seperti kata Pak Fahri. Ada pembuktian hukum yang panjang," tegas Febri Diansyah.
Postingan tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari netizen.
Sebagain nyinyiri Fahri Hamzah.
@Azmee Busana Muslimah: Fahri modal pede dan nekad.
@Cheean Aan: Memang klo pernah mendapatkan bung hatta award slalu bersih?..aneh ni fahri Hamzah.
@Gendut Selamanya: Success Dari mana Sodara Fahri? Bukti nya Rakyat Tidak Dapat E-KTP?? Klo ngoceh jangan Pake P*nt*t dong Fahri. otak tu di pake sayang kan sekolah mahal2 tapi otak Gak di pake.
@John Sitindjak: Waduh kenapa Fahri Hamzah ini sebagai wakil ketua DPR masih merasa bahwa korupsi eKTP fiktif? Memalukan bangsa Indonesia. (Tribunnews.com)
Meski banyak orang yang telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, Mahfud MD menyatakan dengan tegas apabila aktor utama kasus korupsi tersebut adalah Setya Novanto.
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan dalam acara Mata Najwa yang diunggah oleh akun YouTube Najwa Shihab pada Rabu (31/1/2018).
"Kalau menurut saya, aktor utamanya tetap Setya Novanto. Semua saksi menyebut Setya Novanto. Baik yang sudah dihukum maupun yang sedang diproses," ucap Mahfud MD.
Meski demikian, Mahfud MD tak menampik jika ada aktor-aktor lainnya.
Mahfud MD juga membalas pernyataan Fahri Hamzah terkait berubah-ubahnya dakwaan yang dianggap drama.
Menurut Mahfud MD, dakwaan berubah itu tidak masalah, jika pun ada keliru, korupsi yang terbukti ada itu nilainya lebih besar daripada kekeliruan.
Fahri Hamzah kemudian membalas dengan mengatakan masak orang yang mendapat Bung Hatta Award diseret2 dan dikacaukan dalam pusaran korupsi e-KTP.
"Hingga kini belum ada anggota DPR yang terima uang bancakan sejak 2010, belum ada yang terbukti. Kapan ditangkap? Masak uang sudah dikembalikan tapi tak ditangkap," kata Fahri Hamzah.
Menurut Mahfud MD, orang-orang yang menyerahkan uangnya tapi belum ditangkap, itu lantaran harus ada pembuktian, menunggu hasil persidangan dulu.
"Kan tidak bisa sembarangan diajukan, tapi harus tunggu dulu, pasti dapat giliran itu nanti," kata Mahfud MD.
Menenggapi hal itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah kemudian menyebut data Fahri Hamzah Keliru.
"Saya ingin tunjukkan kekeliruan pak Fahri lagi. Datanya keliru. Kenapa? Kalau tadi dikatakan tidak ada satu orang pun dari 14 orang yang mengembalikan, itu pasti keliru. Buktinya 2 diantaranya yang mengembalikan adalah Irman dan Sugiharto.
Selain itu, tidak cukup melakukan penangkapan dan menetapkan orang menjadi tersangka hanya dengan pengembalian uang.
Harus ada hal-hal lainnya, seperti uang tersebut memang betul dari e-KTP, kedua perbuatan-perbuatan apa yang dilakukan orang yang menerima uang ini terkait KTP elektronik.
Ketiga unsur-unsur lain yang terkait dengan terdakwa," Kata Febri Diansyah.
Febri Diansyah juga mengatakan Fahri Hamzah sembarangan.
"Kita tidak bisa sembarangan seperti kata Pak Fahri. Ada pembuktian hukum yang panjang," tegas Febri Diansyah.
Postingan tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari netizen.
Sebagain nyinyiri Fahri Hamzah.
@Azmee Busana Muslimah: Fahri modal pede dan nekad.
@Cheean Aan: Memang klo pernah mendapatkan bung hatta award slalu bersih?..aneh ni fahri Hamzah.
@Gendut Selamanya: Success Dari mana Sodara Fahri? Bukti nya Rakyat Tidak Dapat E-KTP?? Klo ngoceh jangan Pake P*nt*t dong Fahri. otak tu di pake sayang kan sekolah mahal2 tapi otak Gak di pake.
@John Sitindjak: Waduh kenapa Fahri Hamzah ini sebagai wakil ketua DPR masih merasa bahwa korupsi eKTP fiktif? Memalukan bangsa Indonesia. (Tribunnews.com)