Ilustrasi warga Tangerang yang terindikasi gejala gizi buruk. (Foto:DOK/iNews.id) Beritaterheboh.com - Kasus gizi tidak hanya menimpa ...
Ilustrasi warga Tangerang yang terindikasi gejala gizi buruk. (Foto:DOK/iNews.id)
Beritaterheboh.com - Kasus gizi tidak hanya menimpa Kabupaten Asmat, Papua. Di Jakarta Utara, ratusan balita mengalami kondisi serupa.Tercatat ada 194 balita di Jakarta Utara masuk kategori gejala gizi buruk.
“150 anak tergolong tanpa penyakit berarti, asupan gizi yang kurang. Kemudian 44 anak menderita penyakit penyerta yang mengakibatkan badannya kurus,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, M Helmi, Rabu (31/1/2018).
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara telah melakukan beberapa langkah untuk memulihkan kondisi kesehatan kepada anak-anak yang mengalami penyakit penyerta, yakni dengan memberikan pengobatan agar gizi kembali meningkat. Sementara untuk anak gejala gizi buruk sudah diberi asupan makanan tambahan dan vitamin.
“Peranan dan intervensi dari semua lintas sektor sangat dibutuhkan dalam penanganan gizi anak-anak, seperti penyediaan air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, dan bantuan lainnya,” ujar Helmi.
Senada diungkapkan Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad. Menurut dia, untuk meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak membutuhkan kerja sama yang kuat seluruh lintas sektor.
“Semua yang terlibat bisa terinspirasi untuk mengambil bagian dalam meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta Utara. Forum semacam ini perlu dan sangat penting. Begitu juga dengan tindak lanjutnya, apa yang dibicarakan harus real dan dipraktekan, walaupun dalam lingkup yang kecil,” tutur Husein.
Dia mengatakan, persoalan gizi sebagai sesuatu yang sangat penting dan harus ditangani secara serius. Sebab, persoalan kesehatan bagi anak sangat erat hubungan dengan generasi mendatang. Pemkot Jakarta Utara ingin mencetak generasi yang unggul, sehat, cerdas, dan berkualitas. Untuk itu, terobosan dan inovasi terkait upaya peningkatan gizi anak-anak terus dikembangkan.
“Dengan melibatkan semua potensi di Jakarta Utara untuk mencegah terjadinya kasus gizi buruk di wilayah Jakarta Utara,” ujar Husein.(Inews.id)
Beritaterheboh.com - Kasus gizi tidak hanya menimpa Kabupaten Asmat, Papua. Di Jakarta Utara, ratusan balita mengalami kondisi serupa.Tercatat ada 194 balita di Jakarta Utara masuk kategori gejala gizi buruk.
“150 anak tergolong tanpa penyakit berarti, asupan gizi yang kurang. Kemudian 44 anak menderita penyakit penyerta yang mengakibatkan badannya kurus,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, M Helmi, Rabu (31/1/2018).
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara telah melakukan beberapa langkah untuk memulihkan kondisi kesehatan kepada anak-anak yang mengalami penyakit penyerta, yakni dengan memberikan pengobatan agar gizi kembali meningkat. Sementara untuk anak gejala gizi buruk sudah diberi asupan makanan tambahan dan vitamin.
“Peranan dan intervensi dari semua lintas sektor sangat dibutuhkan dalam penanganan gizi anak-anak, seperti penyediaan air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, dan bantuan lainnya,” ujar Helmi.
Senada diungkapkan Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad. Menurut dia, untuk meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak membutuhkan kerja sama yang kuat seluruh lintas sektor.
“Semua yang terlibat bisa terinspirasi untuk mengambil bagian dalam meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta Utara. Forum semacam ini perlu dan sangat penting. Begitu juga dengan tindak lanjutnya, apa yang dibicarakan harus real dan dipraktekan, walaupun dalam lingkup yang kecil,” tutur Husein.
Dia mengatakan, persoalan gizi sebagai sesuatu yang sangat penting dan harus ditangani secara serius. Sebab, persoalan kesehatan bagi anak sangat erat hubungan dengan generasi mendatang. Pemkot Jakarta Utara ingin mencetak generasi yang unggul, sehat, cerdas, dan berkualitas. Untuk itu, terobosan dan inovasi terkait upaya peningkatan gizi anak-anak terus dikembangkan.
“Dengan melibatkan semua potensi di Jakarta Utara untuk mencegah terjadinya kasus gizi buruk di wilayah Jakarta Utara,” ujar Husein.(Inews.id)