Beritaterheboh.com - Munculnya sejumlah aksi teror di Surabaya, membuat masyarakat merasakan duka yang mendalam. Hal ini terutama di ra...
Beritaterheboh.com - Munculnya sejumlah aksi teror di Surabaya, membuat masyarakat merasakan duka yang mendalam.
Hal ini terutama di rasakan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Berulang kali, sosoknya ikut menyambangi TKP peledakan bom atau baku tembak antar polisi dan terduga teroris.
Terbaru, Risma datangi lokasi baku tembak di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Surabaya, pada Selasa (15/5/2018).
Menurut pandangan TribunJatim.com, Risma berusaha memakai rompi anti peluru oleh polisi.
Risma datang bersamaan dengan diledakkannya bom oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Tak hanya itu, Risma juga menyambangi TKP tiga gereja di Surabaya hingga rumah duka para korban ledakan bom.Ibu @Tri_Rismaharini sidak gereja gereja di Surabaya, memastikan keadaan aman dan menutup semua gereja agar tidak terjadi lg hal2 yg tdk di inginkan.— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) 14 Mei 2018
Salut dg keberanian ibu, hati2 ya bu.🙏
Ya Allah pke motor lg sidaknya.😱#BersatuLawanTeroris #TumpasTerusTerorisme pic.twitter.com/76epibEoir
Risma bahkan ikut melakukan patroli dan mengecek situasi di jalanan.
Sejak Minggu (13/5/2018) hingga Rabu (16/5/2018), perasaan Risma dibuat campur aduk.
Beberapa hal dialaminya sepanjang hari tersebut.
Dirangkum TribunJatim, berikut ulasannya :
1. Menangis hingga mata sembab
Perasaan campur aduk muncul setelah Risma tahu bahwa Dita Supriyanto, pengebom bunuh diri, tinggal di Surabaya.
Risma pun langsung datang meninjau lokasi rumah tersangka korban peledakan bom bunuh diri.
Saat berada di sekitar lokasi penggrebekan di rumah tersangka Jalan Wisma Indah Blok K no 22, Risma mengatakan pihaknya selama ini berusaha keras menyejahterakan warga Surabaya.
Di sela kunjungan itu, mata Risma tampak berkaca-kaca, bahkan di sebuah kesempatan, Risma menangis.
Hal ini membuat matanya terlihat sembab.
2. Tak mampu menopang diri dan jatuh ke jalanan
Sebuah video yang diunggah akun Twitter A@yks65 memperlihatkan ekspresi Risma saat mendengar kabar ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Ekspresi Bu Risma detik-detik pas dikabari ada bom meledak lagi di polrestabes Surabaya pagi tadi. Hancur hatinya. Ia bangun kota itu dengam segenap jiwanya.— ⚘ (@yks65) 14 Mei 2018
Surabaya kuat buk! Kota pahlawan. Kita bisa bangkit lagi. #KamiTidakTakut @Tri_Rismaharini pic.twitter.com/nQAP3kaB8w
Saat itu, Risma sedang berada di pinggir jalan dan mendapat informasi teror bom dari HT yang dipegangnya.
"Dimana dimana" tanya Risma dengan suara lantang.
Usai mendapat informasi adanya ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Risma tak mampu menopang tubuhnya.Ya Allah, ikut nangis ngeliat ibu Tri. Rismaharini menangis pd saat mengunjungi polrestabes surabaya yang kemarin di Bom.— i (@ivafahrudi) 14 Mei 2018
Ibu, Mohon jaga kesehatan selalu. Kami semua ada di belakang ibu.
Sopo sing ga nangis ndelok emake awakdewe nangis ngene 😢#KamiTidakTakut #SuroboyoWani pic.twitter.com/EUEFajmJX4
Ia terlihat berjongkok menahan rasa syoknya mendengar ledakan bom terjadi.
Melihat hal itu, sebagian orang mendatangi Risma dan membantunya.
3. Histeris
Ekspresi tak kalah menyayat hati terlihat saat Risma mendatangi Mapolrestabes Surabaya sesaat setelah terjadi ledakan di pintu masuk.
Saat itu situasinya sedang genting.
Risma berusaha menerobos masuk sambil menangis histeris.
Melihat hal itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan langsung merangkul dan menenangkannya.
"Kita lawan buk, kita lawan," ucap Rudi Setiawan.
4. Tak bisa tidur
Risma sempat mengatakan tidak bisa tidur lantaran memikirkan bagaimana langkah-langkah yang akan diambil guna melakukan deteksi dini.
"Saya gak bisa tidur mikirin itu," ungkap Risma pada konferensi pers, Selasa (15/5/2018).
5. Suaranya serak
Pemkot Surabaya berbenah dengan berbagai pertemuan sebagai upaya deteksi dini adanya warga dengan paham radikal.
Di antaranya dengan mengumpulkan RT/RW, Kepala Sekolah, hingga takmir masjid.
Hari ini juga pertemuan tersebut digelar dengan pengarahan langsung dari wali kota.
Meski tampak bersemamgat memberi pengarahan, terlihat kondisi Risma tidak seperti biasanya.
Suaranya serak hampir habis sehingga tidak banyak memberi keterangan pada awak media.
"Ya itu tadi pesanku ke guru-guru," jelas Risma dengan suara serak hampir tak terdengar usai bertemu kepala sekolah e-Surabaya, Rabu (16/5/2018).
6. Sujud
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba bangkit dari podium Pertemuan Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, Rabu (16/5/2018) siang.
Dia memilih sujud di hadapan takmir.
Awalnya, Perempuan ini mempercepat langkahnya dan behenti di salah satu takmir masjid.
Dia sesaat sujud di hadapan takmir tersebut.
Ratusan takmir masjid yang hadir dalam pertemuan itu terheran-heran atas sikap Wali Kota Risma.
"Ada apa, ada apa. Kok sampai sujud Bu Wali begitu," reaksi para takmir yang hadir.
Risma yang tampak lelah dengan suara mulai serak dikagetkan dengan pertanyaan Muhammad Tohir, salah satu Takmir Masjid Masyitoh Mulyorejo.
"Kenapa undangan ini berbunyi pembinaan takmir. Salah kami sebagai takmir apa," kata Tohir.
Tohir mengusulkan agar undangan itu lebih baik berbunyi silaturahmi.
Bukan pembinaan yang bermakna bahwa para takmir dianggap keliru.
Dalam pembinaan ini, Risma hadir sebagai pembina.
Mendengar reaksi Takmir Tohir, Risma yang mengenakan kebaya coklat dan berjilbab senada berjalan menghampiri lokasi Takmir tersebut.
Dia langsung bersujud di hadapan takmir tersebut.
Suasana menjadi terharu dan semua takmir terdiam.
Surya yang menyaksikan aksi sujud Risma melihat para takmir tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Saya mohon maaf. Undangannya mendadak," kata Risma.
Reaksi takmir usai Risma sujud
Mendengar permintaan maaf ini, semua hadirin terdiam.
Risma kembali menyampaikan dia perlu mengumpulkan para takmir untuk kebaikan bersama.
Mengingat Surabaya dua hari diteror bom.
Sementara itu, melihat reaksi Risma yang sujud minta maaf di hadapannya, Tohir hanya bisa menatap kaget.
Risma sebenarnya tidak persis di kaki Tohir.
Tapi lorong deretan kursi hadirin Takmir.
"Bukan maksud saya menyalahkan. Tapi tadi memang saya mereaksi karena undangan berbunyi pembinaan takmir. Kan berarti ada yang salah sehingga kami perlu dibina," ucap Tohir.
Setelah tahu Risma sujud minta maaf, Tohir merasa menyesal.
Dirinya juga tak menyangka direaksi Risma yang wali kota sampai sujud minta maaf.
Dalam pertemuan dengan wali kota itu, ratusan takmir diminta kerja samanya dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan tentram.
Biasanya ceramah yang menghasut kerap terjadi di masjid.
Risma minta takmir berperan dalam konteks ceramah itu.
"Sebaiknya setiap ceramah harus disampaikan dulu tema dan judulnya," kata salah satu takmir.
Muhammad Iksan, ketua takmir masjid Kapas Krampung menuturkan bahwa saat-saat ini semua harus meningkatkan kewaspadaan karena banyaknya teroris.
"Tapi masjid kami di jalan raya sehingga siapa pun bisa salat di masjid," kata Iksan.
Tribunnews.com