Beritaterheboh.com - Setelah 'disemprot', Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah lalu memaparkan kesalahan Menteri Kelautan dan Perikanan ...
Beritaterheboh.com - Setelah 'disemprot', Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah lalu memaparkan kesalahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia juga bicara soal 'gaya jenggo' dari menteri yang nyentrik itu.
"Ibu Susi yang terhormat, negara ini besar, perlu pikiran besar. Tapi bangsa ini juga punya kultur, sering terpukau sama orang terkenal. Itulah yang saya lihat sehingga kesalahan ibu nggak ada yang berani cegah. Ketemu lagi presiden yang nggak paham persoalan. Sempurna!" kata Fahri lewat Twitter, Kamis (12/7/2018).
Fahri mengaku ingin memberi masukan kepada Susi. Ada pula gaya Menteri Susi yang dikagumi oleh Fahri.
"Ditambah lagi, gaya jenggo Ibu Susi memang langka (saya dalam banyak hal setuju). Tetapi, kita tetap harus benar, tidak melanggar hukum dan terbuka menerima kritik dan saran," ujarnya.
Dia lalu bicara soal Rusdianto, aktivis nelayan yang jadi tersangka pencemaran nama baik atas laporan Susi. Fahri mengatakan bahwa hidup nelayan makin sulit saat ini.
"Pertama, kesalahan ibu adalah bikin nelayan sengsara. Padahal tugas ibu nomor 1 di posisi itu bukan yang lainnya tetapi bikin nelayan hidup bahagia. Ibu boleh punya alasan konservasi, dan lain-lain sampai ibu dipuji dunia. Seperti sudah ibu nikmati. Hebatlah," ungkap Fahri.
Tapi di balik pujian dunia itu, menurut Fahri, ada keinginan kaum kapitalis global agar Indonesia membersihkan lautnya dengan membatasi rakyat. Fahri juga menyoroti tugas Susi dalam Satgas Pemberantasan Illegal Fishing.
"Tugas ibu bukan menegakkan hukum. Saya sudah baca UU yang sekarang ibu mau ubah. Memang nggak ada dan tidak boleh. Konsep poros maritim itu bukan menyulap menteri kelautan menjadi penegak hukum. Kenapa ibu mengambil pekerjaan polisi dan tentara?" tanya Fahri.
Susi Saat Pidato di Kampus Harvard / Susi Saat Pidato di Kampus Harvard / Foto: Ari Saputra
Fahri mengaku pernah bersinggungan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai konsultan sehingga dia paham masalah nelayan. Dia memuji keberanian Susi, namun dia masih mempertanyakan kebijakan Susi yang menurutnya menyengsarakan nelayan. Kebijakan Susi untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan juga jadi sorotan
"Teori ibu tentang bertambahnya jumlah ikan setelah pertunjukan 'ngebom' itu bohong. Nggak usah hitung kepala ikan di laut yang luasnya 75% bumi dan 75% nusantara. Hitung jumlah kepala orang miskin saja kita nggak sanggup. Poros maritim Jokowi jadi nggak jelas. Di laut kita binasa," ujarnya.
Fahri mengaku punya kesamaan dengan Susi yaitu tidak suka basa-basi. Itulah penyebab dia blak-blakan mengkritik Susi.
"Maaf Bu Susi, saya juga seperti ibu, nggak suka basa basi. Banyak yang saya mengerti sebagai anak pesisir tapi ibu lebih tahu. Hanya kita beda tugas dan beda posisi, tugas ibu eksekutif dan tugas saya legislatif. Percakapan ini anggaplah sebuah kopi siang," kata Fahri menutup kultwit.(detik.com)
. .Pertama, kesalahan ibu adalah bikin nelayan sengsara. Padahal. Tugas ibu nomor 1 di posisi itu bukan yang lainnya tetapi bikin nelayan hidup bahagia. Ibu boleh punya alasan konservasi, dll sampai ibu dipuji dunia. Seperti sudah ibu nikmati. Hebatlah.— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 12, 2018
. .Tetapi ibu perlu tau. Karena kaum kapitalis global maunya kita membersihkan laut kita dengan membatasi rakyat kita sendiri setelah mereka kotori laut kita berabad-abad. Mereka tidak peduli rakyat nelayan tambah miskin. Kemiskinan hanya statistik!— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 12, 2018
. .Maaf bU Susi,— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 12, 2018
Saya juga seperti ibu Gak suka basa basi. Banyak yang saya mengerti sebagai anak pesisir tapi ibu lebih tahu. Hanya kita beda tugas dan beda posisi, tugas ibu eksekutif dan tugas saya legislatif. Percakapan ini anggaplah sebuah kopi siang. Tks. @susipudjiastuti
Nah loe..!!!.mlipir-mlipir kan.?!"— . (@takdelok) July 12, 2018