Beritaterheboh.com - Murid SMP berusia 14 tahun R diculik oleh sekelompok orang yang berniat untuk menagih tunggakan cicilan motor orang ...
Beritaterheboh.com - Murid SMP berusia 14 tahun R diculik oleh sekelompok orang yang berniat untuk menagih tunggakan cicilan motor orang tuanya.
Pembayaran motor tersebut diketahui menunggak selama tiga bulan.
Anak tersebut kemudian dibawa ke kantor Mega Finance di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (6/7/2018) sore.
Nining bercerita, anaknya R hendak pergi ke sekolah untuk kepentingan cap tiga jari.
Anak tercintanya itu mengendarai sepeda motor jenis matic di wilayah Palmerah, jakarta Barat.
Dalam perjalanannya menuju ke sekolah, R tak sendiri.
"Iya boncengan berdua, lalu motornya dibawa debt collector. Tapi, dia dibonceng sama yang debt collectornya ke kantor. Malah, teman anak saya juga dibawa. Ini saya mau tanya ke anak saya, tapi menangis terus," katanya.
R tak menyadari bahwa ada sejumlah pria berkulit hitam dan berbadan tegap yang tengah membuntutinya.
Ketika di simpang Slipi, motor R langsung dipepet oleh para debt collector tersebut.
"Anak saya ini cerita pas mau masuk simpang Slipi yang sepi yang mau masuk gang sekolahnya, langsung dipepet tuh sama tiga motor. Lima orang berkulit hitam ya dan kekar. Motornya dibawa, anak saya malah diboncengin muter kesana-sini naik motornya si debt collector (menangis). Makanya itu, tadi anak sayanya menghubungi kok nangis," katanya.
Nining mengatakan bahwa sang anak semakin histeris ketika para debt collector tersebut menanyakan soal hal pribadi.
"Anak saya makin nangis. Di saat deb collector itu nanya ke anak saya masih perawan apa tak perawan, saya shock. Saya dengar kalimat itu melalui telepon. Teleponnya tiba-tiba terputus. Saya langsung dari Bekasi, macet-macetan ya ke Polsek Palmerah," katanya.
Ia mengatakan motor miliknya kurang melakukan pembayaran selama tiga dari 31 bulan pembayaran.
"Ya itu kan penculikan, karena secara paksa bawa orang anak dibawah umur. Kalau motor silakan deh kalau mau ambil, tapi anak saya itu loh," kata Nining. Simak videonya di sini:
Saat itu, putrinya bersama kedua temannya hendak pergi untuk melakukan cap tiga jari pedaftaran SMK. Namun, hanya putrinya yang dibawa pergi oleh penagih utang.
"Cuma R tuh sendiri dibawa muter-muter dibawa sampe ke Mega Finance. Jadi saya ditelpon ada kok WA-nya dia takut nangis-nangis," katanya.
Perintah Tembak di Tempat
Kepala Bagian Operasi Polrestro Jakarta Selatan AKBP Juang Andi Priyanto pernah mengumumkan saat ini pihaknya tengah memerangi debt collector atau penagih utang yang menjalani tugas dengan prosedur yang tidak benar yakni dengan melakukan intimidasi dan perampasan.
Langkah ini diambil AKBP Juang menyikapi maraknya penagih hutang yang beroperasi di jalanan, yang kerap merugikan masyarakat.
"Seperti kita lihat, sekelompok orang sering berada di tepi jalan, mengawasi setiap kendaraan yang melintas dan tidak jarang mengambil paksa kendaraan yang belum membayar angsuran. Itu sama sekali tidak dibenarkan," kata AKBP Juang di Mapolrestro Jakarta Selatan pada Senin 10 September 2017 lalu.
Ia menegaskan, tndakan merampas yang mereka lakukan adalah kejahatan.
Mereka bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3, dan 4 junto Pasal 335.
"Di sana cuma ditelantarkan saja. Hanya di pojokan gedung. Kasihan sekali," kata Aryono.
Menurut Aryono, ketika ditemukan korbang tengah menangis di ruangan.
Apalagi ketika diketemukan dengan orang tuanya yang telah menanti di Polsek Palmerah.
Sayangnya, polisi tak menemukan pelaku penculikan.
"Pelakunya ada lima kami kejar malam ini. Ini sangat meresahkan, korbannya di bawah umur," ujar Aryono.