Beritaterheboh.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegur Arief Poyuono karena menyerang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). W...
Beritaterheboh.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegur Arief Poyuono karena menyerang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Waketum Partai Gerindra itu menyebut AHY sebagai anak kecil.
Teguran Prabowo ke Arief Poyuono dibenarkan Waketum Gerindra Sugiono. Ada pesan WhatsApp yang merupakan surat teguran kepada Poyuono. Poyuono juga membenarkan teguran Prabowo, tapi dia menyebut itu bukan dalam bentuk surat.
"Saya tidak menganggap Saudara AHY seorang anak kecil, pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukkan beliau memiliki kapabilitas," kata Prabowo, seperti yang tertulis.
Menurut Prabowo, pernyataan Poyuono telah melampaui kewenangan. Padahal, kata Prabowo, Gerindra sedang menjajaki peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat.
"Saudara Arief Poyuono, saya sangat menyesal mendengar Anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan Partai Demokrat. Pernyataan tersebut di luar wewenang Anda dan sangat tidak memiliki dasar," sebut Prabowo.
"Dalam Rakornis per tanggal 11 April 2018, sudah saya katakan bahwa bagi Partai Gerindra dalam politik demi kepentingan yang lebih besar dan kepentingan negara tidak ada yang tidak mungkin," ucap Prabowo.
Prabowo menekankan pernyataan politik sepenuhnya ada di tangan dia dan orang-orang suruhannya. Poyuono diminta meminta maaf kepada AHY dan Demokrat.
"Ini merupakan teguran, saya berharap Anda dapat membuat statement keterangan pers untuk mencabut pernyataan Anda dan juga menyampaikan permohonan maaf kepada Partai Demokrat," jelasnya.
"Saya minta Anda juga berkonsultasi dengan Sekjen Partai Gerindra tentang hal ini, saya kira perlu ada pelurusan karena kita dalam tahap-tahap yang sangat penting dalam menyusun rencana-rencana penyelamatan bangsa Indonesia," imbuh Prabowo.
Poyuono Tolak Minta Maaf karena Serang AHY, Demokrat: Kepala Batu!
Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono menolak meminta maaf karena menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) anak boncel. Partai Demokrat (PD) pun berang.
"Kepala batu memang Arief Poyuono ini. Sudah ketua umumnya sendiri yang negur langsung, bukannya berkaca diri, bicaranya malah tambah menjadi-jadi," kata Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon, Senin (23/7/2018).
Jansen meminta Poyuono berbenah diri. Menurutnya, politik itu harus bersahabat meski belum tentu bekerja sama.
"Saran kami ke Poyuono, dalam politik itu keluarkanlah narasi yang bersahabat, jaga mulut agar tidak terus offside sehingga kerja sama yang sedang dirajut ini bisa terjalin," sebut Jansen.
"Kalau omongan ketua umumnya sendiri saja sudah tidak dia dengar, mau omongan siapa lagi yang dia dengar," imbuhnya.
Jansen menyebut sikap Poyuono memang berbeda dengan sang ketum, Prabowo Subianto. Dia heran bukan kepalang terhadap Poyuono.
"Pak Prabowo sendiri sudah menyatakan melirik AHY untuk mendekatkannya dengan pemilih muda dan milenial, pemilih mayoritas di Pemilu 2019 besok. Ini anak buahnya malah menyangkal dan kepala batu. Kalau di tentara, sudah desersi Poyuono ini," tegas Jansen.
Sebelumnya diberitakan, Poyuono ditegur Prabowo karena menyebut AHY sebagai anak kecil. Meski begitu, dia menolak meminta maaf.
Poyuono mengatakan dirinya ditanya soal kemungkinan Prabowo bersanding dengan AHY di Pilpres 2019. Menurut dia, AHY belum punya pengalaman politik yang cukup untuk menjadi cawapres.
"Saya menyebut dia itu anak boncel, nggak punya pengalaman. Konteksnya kan ada pertanyaan mengenai Prabowo dipasangkan dengan AHY. Saya bilang, sangat tidak mungkin kalau militer sama militer. Kedua, AHY itu kan belum punya pengalaman, masih boncel dalam politik," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Senin (23/7).
"Saya nggak mau minta maaflah. Nggaklah. Ngapain? Wong tujuan saya bener kok supaya AHY jadi kuat. Kan yang ngomong bukan saya aja. Banyak yang ngomong AHY seperti itu. Nah AHY harus buktikan," tambahnya.(detik.com)