Beritaterheboh.com - Dua orang anak SD menuliskan surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Kedua anak tersebut curhat mengenai a...
Beritaterheboh.com - Dua orang anak SD menuliskan surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Kedua anak tersebut curhat mengenai ayahnya yang meninggal dianiaya di Rutan Polres Subang. Surat untuk Jokowi itu pun viral di media sosial (medsos).
Penganiayaan tersebut menimpa salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) Subang bernama Ade Diding. Dia meninggal pada 11 Juni 2018.
Surat tersebut ditulis dalam secarik kertas. Pembuat menulis surat menggunakan pena bertinta hitam. Isinya:
Buat Presiden Jokowi
Nama saya Michelle kelas 2 SD dan kaka saya Pramudya kelas 6 SD sekolah di Subang. Bapak Jokowi, ayah saya kerja di Pemda Subang. Ayah saya PNS tapi sekarang sudah meninggal. Saya mendengar waktu bunda nelepon kalau ayah meninggal di rumah sakit karena ayah dipukuli di Polres Subang sampai ayah meninggal.
Saya sudah gak punya ayah. Bunda juga selalu pergi ke kantor polisi katanya ingin keadilan buat ayah. Bapak Jokowi bantu bunda saya. Terima kasih bapak Presiden.
Selain surat itu yang viral, skrinshot sebuah akun di twitter yang menyebut penganiaya adalah anggota polisi juga menyebar.
Dikonfirmasi Kapolres Subang AKBP M Joni membenarkan bahwa salah satu tahanannya Ade Diding meninggal dunia. Namun dia membantah anak buahnya terlibat dalam dugaan penganiayaan tersebut.
"Enggak ada. Anggota kita tidak terlibat," ujar Joni kepada detikcom saat dihubungi.
Joni menjelaskan Ade merupakan tahanan Polres Subang. PNS tersebut terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan. Ade ditahan di Polres Subang pada 8
Juni 2018.
Dua hari berada di dalam tahanan, Ade mengeluhkan rasa sakitnya. Polisi lantas membawa Ade ke klinik yang berada di Mapolres Subang.
"Setelah dirujuk ke klinik, enggak ada masalah. Bahkan sudah normal lagi berolah raga," ungkap Joni.
Pada hari keempat 11 Juni 2018 pukul 03.00 WIB, Ade kembali mengeluhkan rasa sakitnya. Polisi lantas merujuk Ade ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang.
"Jam 4 paginya, yang bersangkutan meninggal dunia," kata Joni.
Joni menuturkan awalnya pihaknya tak mengetahui penyebab sakitnya Ade. Bahkan beberapa saat sebelum meninggal, Ade tak mengalami kondisi seperti orang koma. "Keadaannya enggak terlalu seperti orang koma, biasa saja," katanya.
Polisi akhirnya mengetahui penyebab keluhan sakit Ade dari istrinya. Sebelum meninggal dunia, kata Joni, Ade bercerita kepada istrinya bahwa Ade diperas dan dipukuli oleh tahanan lain di Rutan Mapolres Subang.
"Dia sempat ngobrol ke istrinya bahwa dia diperas oleh satu tahanan. Termasuk juga pernah dipukulin oleh tahanan di situ karena katanya tidak mentransfer uang ke mereka. Baru di situ kita mengetahui adanya tindakan kekerasan di situ. Selama ini dia enggak ngomong sama kita," tuturnya.
Joni mengatakan saat ini pihaknya tengah mengusut kasus penganiayaan dan pemerasan. Polisi berjanji akan memproses kasus tersebut.
"Kita proses penyelidikan dan penyidikan. Jadi ada dua kasus yang kita majukan, pemerasannya dan penganiayaannya. Seminggu ini kita kirimkan berkasnya," tandas Joni.
Kasus kematian Ade menjadi ramai setelah surat dari kedua anaknya untuk Jokowi menjadi viral. Kedua anaknya yang masih SD meminta Jokowi membantu ibunya yang tengah mencari keadilan.