Beritaterheboh.com - Yudha Tri Aditya memilih untuk berhenti bekerja demi Asian Games 2018. Dia tak mau melewatkan kesempatan membela neg...
Beritaterheboh.com - Yudha Tri Aditya memilih untuk berhenti bekerja demi Asian Games 2018. Dia tak mau melewatkan kesempatan membela negara, juga memenuhi harapan almarhum bapak.
Yudha merupakan atlet senam trampolin, yang bersama Sindhu Aji Kurnia, menjadi wakil Indonesia di nomor tersebut pada Asian Games 2018. Dia dulu merupakan mantan pesenam artistik gymnastik, namun kemudian berhenti setelah gagal di Pekan Olahraga Nasional 2016 karena cedera.
Akan tetapi, jalan menuju Asian Games 2018 punya risiko besar untuknya. Manajer tempatnya bekerja tak memberi izin untuknya tampil di ajang bersejarah ini, Yudha pun memilih keluar dari pekerjaannya.
Keberanian Yudha meninggalkan pekerjaannya tak terlepas dari memorinya bersama almarhum sang ayah, semasa masih kecil.
"Keluarga setuju-setuju aja aku jadi badut, apalagi aku ini tulang punggung keluarga," kata Yudha saat mengingat perjalanannya yang berat sambil meneteskan air mata.
"Aku tidak dapat izin di tempat kerja itu, sampai akhirnya dia (manajer) memberi pilihan mau pekerjaan atau Asian Games. Dia bilang kerjaan tiap bulan ada (gaji) dan reguler juga ada, sedangkan Asian Games cuma sementara. Terus dia bilang Asian Games tidak penting juga," sambungnya.
"Aku kecewa dengan omongan manajer. Gila, dia bilang Asian Games tidak penting. Itu padahal ajang yang tidak mudah. Akhirnya aku ambil keputusan ikut Asian Games demi mimpi almarhum bapak aku."
"Waktu tahun 1993 ada pembukaan olahraga gitu, aku digendong bapak nonton pembukaan. Masih ingat betul aku omongannya. Bapak bilang kapan ya anakku bisa bela kota, apalagi sampai bisa bela negara."
"Waktu pembukaan Asian Games aku langsung merasakan bahwa mimpi itu terjadi. Tapi, aku di saat itu juga merasakan lagi kehilangan bapak."
Selepas tampil di Asian Games, Yudha belum tahu mau akan bekerja di mana lagi. Saat ini dia cuma mengisi hari-hari dengan melatih pesenam trampolin di Houbii dengan bayaran tak pasti.
Nasib Atlet Trampolin, Gaji Tersendat Menjelang Asian Games
Atlet trampolin Yudha Tri Aditya asal Jawa Barat berharap mendapatkan perhatian lebih dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Saya tidak menuntut apa-apa, cuma berharap ada perhatian lebih dari Kemenpora untuk atlet trampolin, apalagi saya mau nikah tahun depan," ungkap Yudha kepada Bisnis.com saat ditemui di Houbii Urban Adventure Park, PIM 3, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).
Perhatian yang diharapkannya adalah masalah gaji atlet yang belum dibayarkan sejak Mei 2018.
Yudha sampai mengorbankan diri untuk melepas pekerjaannya sebagai salah satu tim Trans Studio Bandung demi mewujudkan cita-citanya untuk mengharumkan nama bangsa pada pertandingan trampolin Asian Games 2018.
Ketua pelatih atlet trampolin Indonesia Lulu Manurung mengatakan pihak Houbii Urban Park memberi dukungan berupa tempat latihan, penginapan, dan makan, tetapi atlet binaanya memiliki keperluan perlengkapan untuk bertanding.
Dia berharap gaji para atlet binaannya tersebut segera diberikan sesuai dengan porsinya karena ketiga atlet tersebut termasuk orang-orang yang berusaha untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. "Harapan saya sih bisa secepatnya diberikan," tutur Manurung.
Trampolin mengirimkan tiga atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018, yakni Yudha Tri Aditya, Dimas Sindhu Aji, dan Calvin Ponco. Ketiga atlet tersebut sedang menjalani pemusatan latihan di Houbii Urban Adventure Park, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Berita ini sudah dimuat di Sport.bisnis.com dengan judul "Nasib Atlet Trampolin, Gaji Tersendat Menjelang Asian Games dan detik.com dengan judul"Tak Diberi Izin Kantor Tampil di Asian Games 2018, Yudha pun Pilih Resign