Beritaterheboh.com - Polisi sudah menjebloskan aktivis Ratna Sarumpaet, yang juga Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (timses) Pasang...
Beritaterheboh.com - Polisi sudah menjebloskan aktivis Ratna Sarumpaet, yang juga Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (timses) Pasangan Prabowo-Sandi ke penjara.
Namun jejak digital, orang-orang yang membela Ratna Sarumpaet masih ramai dan diviralkan di media sosial.
Goenawan Muhammad viralkan kicau Hanum Rais sebut kapasitas sebagai dokter benarkan Ratna Sarumpaet korban pukulan. "Mana tanggungjawab profesionalmu? "
Ratna Sarumpaet memang sudah meminta maaf sekaligus mengakui bahwa dirinya sudah bohong soal kabar penganiayaan/ pemukulan lewat jumpa pers yang digelar Rabu 3 Oktober 2018 di Jakarta.
Kicau Twitter Hanum Rais yang menyebut kapasitasnya sebagai dokter, meyakini Ratna Sarumpaet sebagai korban pemukulan 'digugat' oleh Goenawan Mohamad.
Pantauan TribunStyle.com, jejak digital kicau Hanum Rais yang digugat GM tersebut berbunyi .....
Saya juga dokter ... saya melihat, meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Saya bisa membedakan mana gurat pascaoperasi & pasca dihujani tendangan, pukulan," kicau Hanum Rais.
"Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong. Karena mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran," kicau Hanum lewat akun Twitter @hanumrais yang diviralkan Goenawan Mohamad lewat jejaring media sosial Facebook pada Kamis siang 4 Oktober 2018.
Nah, kata-kata "Saya juga dokter..." itu benar-benar digugat oleh GM pertanggungjawaban profesinya ketika ternyata Ratna Sarumpaet mengaku telah berbohong, meminta maaf dan menyesal sembari menyebut kabar penganiayaan/ pemukulan tersebut tak pernah ada.
Apalagi, Hanum Rais menyebut mereka yang meragukan kabar RS dianiaya sebagai hina.
Persisnya lewat kalimat "Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong."
Nah, kata-kata "Saya juga dokter..." itu benar-benar digugat oleh GM pertanggungjawaban profesinya ketika ternyata Ratna Sarumpaet mengaku telah berbohong, meminta maaf dan menyesal sembari menyebut kabar penganiayaan/ pemukulan tersebut tak pernah ada.
Apalagi, Hanum Rais menyebut mereka yang meragukan kabar RS dianiaya sebagai hina.
Persisnya lewat kalimat "Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong."
Tapi bukankah ia semula begitu yakin,bahwa keahliannya sebagai dokter bisa membuktikan Ratna disiksa?
Bahwa ia ternyata salah, menunjukkan bahwa ia dokter yang tak jujur, atau ia dokter yang tak memenuhi syarat profesional.
Pertanyaannya: mengapa ia begitu yakin hingga mempertaruhkan keahliannya?
Dugaan saya: ia antusias sekali menemukan satu senjata untuk memukul lawan politiknya. Begitu antusias hingga ia tak menggunakan prosedur profesinya dengan serius.
Begitulah: ketika pertimbangan politik menentukan semuanya, kebenaran ilmiah dianggap bukan nomor satu. PKI dulu bersemboyan, “Politik Sebagai Panglima”. Itu yang terjadi dengan kasus ini.
Menyedihkan sebenarnya. Kita kehilangan dorongan ke kebenaran.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Anak Amien Rais dr Hanum Rais Periksa 'Luka Ratna Sarumpaet', GM Sindir Tanggung Jawab Profesi,