Beritaterheboh.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming tampak mempertanyakan hadiah Rp100 Juta yang akan dibe...
Beritaterheboh.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming tampak mempertanyakan hadiah Rp100 Juta yang akan diberikan pengguna Twitter soal pembuktian Ijazah SMA sang ayah.
Beberapa waktu lalu, Tahun kelulusan Presiden Jokowi ramai diperdebatkan di media sosial.
Perdebatan tersebut berawal dari kicauan pemilik akun Twitter @IreneViena.
Pemilik akun bahkan mengaku rela mati bila benar Jokowi merupakan lulusan SMA Negeri 6 Surakarta antara tahun 1977 sampai 1982.
Karena menurutnya, SMAN 6 Surakarta baru berdiri pada tahun 1986.
"Jika benar Presiden Joko Widodo adalah mantan siswa SMA 6 Surakarta pada antara tahun 1977 sampai 1982 Saya rela mati sekarang dan masuk neraka Kok nekad?
Ya nekad donk.
SMA N 6 Surakarta baru ada tahun 1986
Jadi Jokowi SMA nya dimana?
Emboh !
Bukan urusanku !," tulis @IreneViena.
Terlebih, ada satu pengguna Twitter yang berani memberikan hadiah sebesar Rp100 Juta untuk orang yang bisa menunjukkan Ijazah SMA 6 Surakarta punya Jokowi asli.
Hal tersebut dikatakn oleh @albertpanjaitn.
"Siapa bisa buktikan ijazah SMA 6 Jokowi adalah asli, saya beri hadiah Rp100 juta !
Cash
ga pake ngutang," kata @albertpanjaitn.
Hingga akhirnya, keaslian ijazah SMA 6 Surakarta Jokowi pun terungkap.Siapa bisa buktikan ijazah SMA 6 Jokowi adalah asli, saya beri hadiah Rp. 100 juta !— Batak Modern (@albertpanjaitn) January 15, 2019
Cash
ga pake ngutang
Melansir dari akun media sosial putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming tampak bereaksi.
Ia mempertanyakan hadiah Rp100 juta yang dijanjikan @albertpanjaitn soal tantangan pembuktian keaslian ijazah SMA Jokowi.
Pasalnya, kepala sekolah SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto telah menjelaskan soal Ijazah SMA Jokowi.
"Ini udah cair belum ya?" tanya Gibran Rakabuming seraya membalas cuitan @albertpanjaitn.
Ini udah cair belum ya? https://t.co/ixHRmDFgDD— CHILLI PARI CATERING (@Chilli_Pari) January 21, 2019
Sontak reaksi Gibran Rakabuming soal hadiah Rp100 Juta tentang pembuktian Ijazah SMA Jokowi , mendapatkan reaksi dari wagranet.
"Berati mas Gibran kalo mepet butuh duit 100jt gampang ya, lah tinggal ngambil Ijazah bapak di lacinya. Heummmm ngiri saya mas."
Berati mas Gibran kalo mepet butuh duit 100jt gampang ya, lah tinggal ngambil Ijazah bapak di lacinya. Heummmm ngiri saya mas— Dendi Zalalludin (@dendi_cules) January 21, 2019
"Buktiin aja mas.. lumayan 100 juta buat beli mainan Jan Ethes..'
"Mas, ayo buktikan. Lumayan dapet 100jt buat sewa ruko Markobar huehehe."
Melanasir dari Kompas.com, Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto menjelaskan, sekolah itu dahulunya bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).
Sekolah didirikan pada 26 November 1975 pada era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Syarief Thayeb.
Pendirian SMPP sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 025b/0/1975 tentang Pembukaan Beberapa Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan di Provinsi Tingkat I Jawa Tengah.
Selain di Solo, lanjut Agung, dalam SK Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembukaan SMPP juga dilakukan di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purwodadi.
"Kemudian sekolah (SMPP) menerima murid angkatan pertama baru tahun 1976. Angkatan pertama itu, termasuk di dalamnya Pak Jokowi," kata Agung.
Seiring perkembangan waktu, pada tahun 1985, SMPP berubah nama menjadi Sekolah Menengah Utama Tingkat Atas dan kemudian berubah menjadi SMAN 6 Surakarta sampai sekarang.
Perubahan nama sesuai dengan surat keputusan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0353/0/1985.
"Pak Jokowi lulus tahun 1980. Maka logis kalau ijazahnya Pak Jokowi bunyinya tidak SMAN 6 Surakarta. Ijazahnya Pak Jokowi masih SMPP," ungkap Agung.
Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Polisi menangkap penyebar hoaks ijazah palsu Presiden Jokowi. Tersangka bernama Umar Kholid Harahap ditangkap di kediamanya di Bekasi Timur, Sabtu (19/1), pukul 00.30 WIB.“Tersangka sudah ditangkap dan saat ini masih diperiksa,” ucap Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Sabtu (19/1).
Namun, Dedi mengatakan, tersangka tidak ditahan. Dedi enggan menyebut alasan mengapa tersangka tidak ditahan. Yang jelas, menurut Dedi, tersangka memang sengaja menyebarkan informasi hoaks tersebut melalui akun Facebooknya.“Ijazahnya Pak Jokowi adalah asli ya, sesuai penjelasan dari sekolah. Yang bersangkutan sengaja menyebarkan berita hoaks dengan gunakan akun Facebooknya,” kata Dedi.Tersangka terancam hukuman 2 tahun penjara dan dikenai Pasal 14 ayat 2, Pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946, dan atau Pasal 207 KUHP.
Pada hari Sabtu 19 Januari 2019 pukul 00:30, Unit Lapangan Dittipidsiber Bareskrim telah dilakukan Penangkapan terhadap pelaku penyebaran berita bohong tentang ijazah Palsu Presiden Joko Widodo
Dasar
LP Nomor : LP/A/0088/I/2019/Bareskrim
IDENTITAS TERSANGKA
Nama : UMAR KHOLID HARAHAP
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Parantonga, 01 Februari 1990
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. KH. Mansyur Kp. Mede RT 4 RW 2, Bekasi Timur, Jawa Barat.
MODUS OPERANDI
Pelaku telah posting berita bohong terkait dokumen Palsu di dalam akun https://www.facebook.com/umar.kholid.378/posts/770302516668478
MOTIF
Untuk mengetahui berita tentang kebenaran dokumen ijazah tersebut
BARANG BUKTI
1. 1 (satu) buah HP vivo
2. 1 (satu) buah Sim card telkomsel no 081299006938
3. 1 (satu) buah sim card indosat 085921494081
4. 1 (satu) buah akun FB dengan url https://m.facebook.com/umar.kholid.378
5. 1 (satu) buah email umarkholid186@gmail.com
RTL:
1. Membawa tsk ke Dittipidsiber untuk pemeriksaan.
2. Melakukan pemeriksaan digital forensik thd barang bukti.
Tribunnews.com