Beritaterheboh.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan perombakan massal pegawai di jajaran pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ...
Beritaterheboh.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan perombakan massal pegawai di jajaran pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Total ada 1.125 pegawai yang dimutasi.
Adapun rincian pegawai yang terdampak kebijakan ini yakni: Pimpinan tinggi pratama (eselon II) 15 orang, administrator (Eselon III) 274 orang dan Pengawas (Eselon IV) 836 orang.
Dari 15 orang Pimpinan tinggi pratama diketahui tiga diantaranya mengalami demosi alias penurunan jabatan.
Ketiganya yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji, Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan Serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Yani Wahyu.
Tiga Pejabat Era Ahok Diturunkan Jabatannya Hingga Distafkan oleh Anies
1. Isnawa Adji
Tehitung sejak Senin (25/2/2019) Isnawa Adji tak lagi menjabat sebagai Kadis LH DKI Jakarta. Oleh Gubernur Anies dirinya di geser menjadi wakil Wali Kota Jakarta Selatan menggantikan Arifin.
Isnawa Adji memang dikenal sebagai salah satu pejabat yang kerap menuai pujian dari Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Btp) alias Ahok.
2. Yani Wahyu
Pada masa Pemerintahan Basuki Tjahaja Yani Wahyu memulai karirnya menjadi Camat Penjaringan, Jakarta Utara. Pada tahun 2017 Yani Wahyu lalu diangkat menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta.
Pada perombakan yang dilakukan Anies Senin (26/2/2019) kemarin Yani didepak menjadi asisten deputi bidang budaya Pemprov DKI Jakarta.
3. Teguh Hendrawan
Diantara pejabat yang didemosi, nasib mantan kepala Dinas SDA DKI Jakarta terbilang lebih naas dari pejabat lainnya.
Teguh Hendrawan yang sudah menjabat sebagai Kadis SDA sejak 2015 ini didepak menjadi staf biasa dibidang Tata Biro Pemerintahan.
"Saya menjadi staf di Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI," jelas Teguh saat dikonfirmasi.
Teguh sendiri mengklaim sudah berhasil mengentaskan masalah banjir di DKI Jakarta sejak menjabat.
Selama masa menjabat kadis SDA Teguh juga tersandung kasus penyerobotan lahan tetapi kasusnya telah diberhentikan.
Sementara itu Gubernur Anies enggan membeberkan alasannya melakukan perbaikan besar - besaran kali ini. Dia berkilah menjaga adab.
"Tidak patut bagi saya menyampaikan pada siapapun. Saya jaga adab," kata Anies saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta.(akurat.co)