Beritaterheboh.com - Tim kuasa hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga berencana menyurati Mahkamah Konstitusi (MK) untuk ...
Beritaterheboh.com - Tim kuasa hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga berencana menyurati Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta restu keterlibatan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Juru Bicara BPN Andre Rosiade menyatakan keterlibatan LPSK diperlukan untuk menjamin rasa aman bagi saksi dan ahli yang dihadirkan pasangan capres dan cawapres 02 untuk kepentingan pembuktian pada persidangan sengketa Pemilu 2019 di MK.
Lihat juga: Tim Prabowo akan Surati MK Soal Jaminan Perlindungan Saksi
Andre mengklaim saat ini setidaknya sudah ada 30 saksi yang bersedia membongkar bukti kecurangan Pilpres 2019. Namun mereka yang berasal dari sejumlah daerah di daerah pemilihan ini meminta jaminan keselamatan sebelum, saat, dan sesudah datang ke MK Jakarta untuk bersaksi.
"Demi keselamatan saat memberikan keterangan nanti, saksi yang dihadirkan dapat menggunakan sejumlah metode LPSK. Misalnya bersaksi dari jarak jauh menggunakan teleconference, berbicara di ruangan bertirai hitam untuk menyamarkan lokasi saksi, hingga menyamarkan sejumlah informasi tentang saksi demi keselamatan pribadi," ujar Andre melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (16/6).
Tak hanya bagi saksi yang akan memberikan keterangan dalam persidangan, kata Andre, Tim hukum Prabowo-Sandi juga mendorong agar LPSK turut melindungi dan menjamin keamanan seluruh hakim MK agar terlepas dari bentuk intervensi dan ancaman dalam memutuskan sengketa Pilpres 2019.
Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Bambang Widjojanto sebelumnya telah mendatangi LPSK untuk meminta bantuan dan jaminan perlindungan terhadap saksi-saksi yang akan mereka hadirkan di persidangan.
Pasal 2 dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban menyatakan bahwa undang-Undang tersebut memberikan perlindungan pada saksi dan korban dalam semua tahap proses peradilan pidana dalam lingkungan peradilan. Sementara persidangan di MK bukan kategori peradilan pidana. Bambang berharap atas keterbatasan ini MK dapat memberikan terobosan hukum.
LPSK sendiri menyatakan telah siap melindungi saksi yang dihadirkan dalam sidang PHPU Pilpres 2019 di MK.
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo mengatakan pihaknya dan MK telah meneken nota kesepakatan pada 6 Maret 2018 yang memberikan kewenangan LPSK untuk melindungi saksi yang sedang bersidang di lembaga peradilan konstitusi itu.
Saksinya harus di sumpah Bapak-bapak hakim @Humas_MKRI takutnya mereka saksi palsu.— SENATOR independent (@mardi_senator) June 16, 2019
Framing jahat, seolah2 kubu 01 melakukan pengancaman terhadap saksi 02. Waspadai SAKSI PALSU....— PGS (@gie_surya) June 16, 2019
Tim Prabowo Minta Restu MK Hadirkan Saksi Via Telekonferensi https://t.co/Dhpgw9quii
Memangnya ada yg mngancam? Drama2 spt ini tidak sepantasnya msh dilakukan pd proses politik di tk negara. Maksudnya apa ya mereka ini bang @FDerKanzler ? Main sinetron?— Ade Iva Wicaksono (@ivarivai1992) June 16, 2019
Tim Prabowo Minta Restu MK Hadirkan Saksi Via Telekonferensi https://t.co/Ql9IDz7G7d
https://t.co/tL27bHIiZ9— #KitaMenang (@p_politik) June 16, 2019
Ini udah jelas gak benar.Kalau merasa diri benar kenaapa bicara dibelakang tirai,menyamarkan lokasi
Tolak saksi biang kerok
https://t.co/UDEJg9V30h— Ari Bulòlò (akun cadangan @ariantobulolo) (@BuuloloArianto) June 16, 2019
Cara melagalkan saksi PALSU ala BW, semua cara di tempuh.
Kemarin ga percaya KPU dan bawaslu,
Sekarang MK pun di kerdilkan oleh Tim kuasa Hukum BPN.
Kalian itu mau nya apa sih ??
Terlalu banyak request.