Beritaterheboh.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta kini sedang membahas rancangan kebijakan umum anggaran-prio...
Beritaterheboh.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta kini sedang membahas rancangan kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020.
Selama pembahasan tersebut, setidaknya ada lima anggaran fantastis yang dipertanyakan DPRD DKI Jakarta, yakni anggaran influencer Rp 5 miliar, pembangunan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, pembelian lem Aibon Rp 82,8 miliar, pembelian bolpoin Rp 124 miliar, dan pembelian komputer Rp 121 miliar.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan sudah mengungkapkan sejumlah pengajuan anggaran jajarannya ketika memberikan arahan kepada para anak buahnya tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri sudah menyisir anggaran dan memberikan pengarahan internal soal rancangan KUA-PPAS 2020 pada 23 Oktober lalu.
Dalam video yang diunggah pada akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Anies membeberkan sejumlah anggaran alat tulis kantor yang janggal.
Berikut rinciannya:
1. Bolpoin: Rp 635 miliar
2. Tinta printer: Rp 407,1 miliar (116 jenis komponen)
3. Kertas (F4, A4, folio): Rp 213,3 miliar (terbanyak F4 Rp 205 miliar)
4. Buku folio: Rp 79,1 miliar
5. Pita printer: Rp 43,2 miliar
6. Balliner: Rp 39,7 miliar
7. Kalkulator: Rp 31,7 miliar
8. Penghapus cair: Rp 31,6 miliar
9. Rotring: Rp 5,9 miliar 1
0. Film image: Rp 5,2 miliar 1
1. Highlighter/stabillo: Rp 3,7 miliar
Anies mengatakan, kesalahan-kesalahan anggaran disebabkan oleh sistem. "Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu.
Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem, yaitu sistem digital tetapi tidak smart," ujar Anies, kemarin.
Dia mengatakan, sistem yang baik seharusnya bisa langsung mengecek dan memverifikasi penginputan yang salah.
Menurut Anies, kesalahan sistem elektronik APBD DKI Jakarta sudah berlangsung sejak era gubernur sebelumnya.
Dia menduga, pada era gubernur sebelumnya pun ditemukan kesalahan sistem yang tak terlihat dalam penginputan anggaran.
"Bedanya mau dipanggungin apa enggak. Kan ditemuin juga di era-era sebelumnya (anggaran yang salah), selalu seperti ini," kata Anies.
Usai Disindir Tompi Kini Disindir Addie MS
Penyanyi dan dokter bedah plastik, Tompi, ikut berkomentar tentang polemik e-budgeting dan dugaan kejanggalan dalam penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI. Cuitan Tompi ini kemudian mengundang buliyan warganet pendukung Gubernur Anies Baswedan.
Lewat akun Twitter-nya, Tompi mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berdiskusi soal penghitungan anggaran.
"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu kita ngobrol yuk. Sy bisa kasih arahan cara ngitung , cek harga pasar," tulis Tompi di akun @dr_tompi, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
Penyanyi dan dokter bedah plastik, Tompi, ikut berkomentar tentang polemik e-budgeting dan dugaan kejanggalan dalam penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI. Cuitan Tompi ini kemudian mengundang buliyan warganet pendukung Gubernur Anies Baswedan.
Lewat akun Twitter-nya, Tompi mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berdiskusi soal penghitungan anggaran.
"Biar kedepannya bener dan anda bs senang di surga kelak. Gak enak pak, masuk neraka gara2 org lain kan," tambahnya.
Sementara Addie MS melalui akun twitternya mengunggah sebuah link berita tentang TGUPP yang besar anggaran, minim target kerja.
Siapa yg bisa jawab apa kerja TGUPP ini?
Tim yg berjumlah 64 org, dibiayai APBD 18,9 miliar dan fasilitas hotel full board , tulis Addie MS
Sontak saja cuitan Addie MS tuai pro dan kontra warganet
Siapa yg bisa jawab apa kerja TGUPP ini?— ADDIE MS (@addiems) October 31, 2019
Tim yg berjumlah 64 org, dibiayai APBD 18,9 miliar dan fasilitas hotel full board ( https://t.co/5YYjATJzng )
https://t.co/HDdeGWzHW4
mas adie ini koq lama2 jadi kayak buzeerr ya!— Hasan Azharry (@Liononthetable) October 31, 2019
nih gw kasih tau tugas TGUPP yg sangat berat itu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
loh koq kosong semua
Ga ada malunya emang, udah dipertanyakan efektifitasnya tp terus aja dipertahankan. Gabener.— Nur Empati (@AmaludinZafana) October 31, 2019
Dear Mas Addie, bisa lihat video ini secara full, yang mana video ini berisi Tentang kejanggalan RAPBD 2020 Video ini sdh diunggah pada tanggal 23 Oktober, Media Massa membuat seolah2 Bapak Gubernur yang dituding menyalahgunakan anggaran. Terima kasih. https://t.co/gOPJRRSuea— Gustiawan Maula Rizki (@gmrzki) October 31, 2019
mas, ini bukan yth Gub dan pemprov berhadapan dengan rakyat dan DPRD (PSI)..... apa sih susahnya, Unggah dulu RAPBN nya, biar banyak mata mengawasi....... kalau dilihat benar2 ini membela diri, bukan bekerja sama. Ajak saja yang berkepentingan bekerja sama, Saya malah lebih salut— B_C_Fung (@Desktop_Lover) October 31, 2019
Gua beneran pengen ngelihat sampai kapan ilmu tipu muslihatnya bertahan.— Y Robert Santoso (@YRobertSantoso) October 31, 2019
I believe that #GustiOraSare
Jakarta shouldn't be ruined by this kind of snake.
Uda gitupun ndaknya pernah yang Maha Mulia, Maha Sempurna dan Maha Benar serta yang tidak pernah disenggol KPK..👎— Syamsul Manalu (@samsul_manalu23) October 31, 2019
Minta di bilang rasa presiden, emangnya presiden taksi????? Masih mending ada manfaat nganter jemput penumpang, lah jni anak sekolah di suruh ng lem.....— Khadafi (@khadafi_khadaf1) October 31, 2019
Mungkin yg di maksud TGUPP itu Tim Gubernur Untuk Poya-Poya 🎤🎤🎤— Danang Anto (@Danang_Ant11) October 31, 2019