Beritaterheboh.com - Polisi menemukan fakta baru terkait peristiwa bom bunuh diri oleh pemuda 24 tahun berinisial RMN di Markas Polrestab...
Beritaterheboh.com - Polisi menemukan fakta baru terkait peristiwa bom bunuh diri oleh pemuda 24 tahun berinisial RMN di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).
RMN terpapar paham radikalisme dari sang istri berinisial D.
"Ya, patut diduga dia (RMN) terpapar (paham radikalisme) dari istrinya dulu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Markas Korps Brimob Polri, Depok, Kamis (14/11/2019).
Perilaku RMN pun disebut berubah setelah menikahi D.
Setelah menikah, RMN disebut rajin berselancar di dunia maya, khususnya di situs rekomendasi dari sang istri.
D membimbing RMN menemukan sekaligus memahami informasi-informasi seputar ideologi radikalisme di Indonesia dan global.
"Kemudian, baru terpapar di media sosial jejaring istrinya," kata Dedi.
Baca juga: Periksa Keluarga Bomber Polrestabes Medan, Polisi Temukan Pipa Bahan Kimia, Panah Beracun hingga Pengajian Eksklusif
Polisi menutup rapat mengenai latar belakang D. Sebab D masih diperiksa intensif tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri setelah ditangkap Rabu malam.
Tidak diketahui berapa usia D. Demikian juga tidak diketahui berapa umur pernikahan D dengan RMN maupun aktivitasnya sehari-hari.
Namun polisi hanya memastikan, D terpapar paham radikalimse terlebih dahulu dibandingkan RMN.
Kini, Densus 88 tengah mendalami apa peran D secara spesifik di balik peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan sang suami itu.
Rencana Teror di Bali
Penangkapan D juga membuat polisi bernafas lega. Sebab, diketahui bahwa D bersama salah satu rekannya hendak menyusun strategi untuk melakukan aksi teror di Pulau Dewata, Bali, dalam waktu dekat.
Baca juga: Benarkah Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Seorang Youtuber?
"Kami mengetahui informasi itu dalam jejaring komunikasi media sosialnya, mereka merencanakan aksi terorisme di Bali," kata Dedi.
Fakta mengejutkan lainnya, rekan D yang terungkap dari hasil penyelidikan tersebut merupakan seorang perempuan narapidana kasus terorisme yang mendekam di Lapas Kelas 2 Wanita, Kota Medan.
"Sampai terakhir kami amankan tadi (Rabu) malam, masih ada komunikasi (antara D dengan I) di media sosialnya," terang Dedi.
Hasil pemeriksaan juga mengungkap bahwa D sering mengunjungi I di lapas.
"(Keduanya) kontak secara fisik ya. Jadi, untuk istri tersangka ini mendatangi, berkunjung ke Lapas. Lokasi itu yang masih kita dalami sementara," terang Dedi.
Polisi belum mau mengungkap identitas narapidana yang dimaksud.
Polisi kini juga mendalami apakah RMN, D dan narapidana terorisme ini masuk ke dalam jaringan teroris yang ada di Indonesia atau tidak.
Diberitakan, seorang pria yang mengenakan jaket berlogo ojek online melakukan bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu pagi. Pelaku diketahui meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan.
Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang menjadi korban luka ringan. Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, adapun seorang lainnya masyarakat biasa.
Berdasarkan hasil olah TKP, tim berhasil mengidentifikasi identitas pelaku. Pria berjaket ojek online yang meledakan diri berinisial RMN, usia 24 tahun.
RMN yang berstatus pelajar/ mahasiswa lahir di Kota Medan, 11 Agustus 1995. Berdasarkan data catatan kependudukan, RMN tinggal di bilangan Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.(kompas.com)