Beritaterheboh.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengaku belum mendapat kajian soal untung rugi dari perhel...
Beritaterheboh.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengaku belum mendapat kajian soal untung rugi dari perhelatan Formula E Jakarta 2020. PSI mengancam akan menolak anggaran penyelenggara Formula E Jakarta masuk APBD saat rapat Banggar.
"Memang ketika rapat pembahasan, kita membahas ini, kami akan mencoba membatalkan di proses Banggar," ucap anggota Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2019).
Diketahui, saat ini rencana anggaran Formula E di KUA-PPAS 2020 sudah dibahas dan disepakati termasuk oleh PSI dalam rapat di komisi-komisi DPRD DKI. Pembahasan akan dilanjutkan di rapat Banggar sebelum dibawa ke Paripurna untuk disahkan.
Anggara mengatakan dirinya bakal membangun komunikasi dengan fraksi-fraksi lain. Menurutnya, masih ada anggota DPRD DKI Jakarta yang tidak setuju penganggaran Formula E.
"Kami bangun komunikasi, kebetulan dari 106 lebih dari 60 persen anggota dewan baru. Kami coba jalin komunikasi dengan anggota dewan lain, untuk menyamakan visi misi mengenai permasalahan ini," ucap Anggara.
"Memang ketika rapat pembahasan, kita membahas ini, kami akan mencoba membatalkan di proses Banggar," ucap anggota Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2019).
Diketahui, saat ini rencana anggaran Formula E di KUA-PPAS 2020 sudah dibahas dan disepakati termasuk oleh PSI dalam rapat di komisi-komisi DPRD DKI. Pembahasan akan dilanjutkan di rapat Banggar sebelum dibawa ke Paripurna untuk disahkan.
Anggara mengatakan dirinya bakal membangun komunikasi dengan fraksi-fraksi lain. Menurutnya, masih ada anggota DPRD DKI Jakarta yang tidak setuju penganggaran Formula E.
"Kami bangun komunikasi, kebetulan dari 106 lebih dari 60 persen anggota dewan baru. Kami coba jalin komunikasi dengan anggota dewan lain, untuk menyamakan visi misi mengenai permasalahan ini," ucap Anggara.
Salah satu alasannya menolak anggaran Formula E masuk ke APBD 2020 adalah belum adanya kajian soal untung rugi Jakarta menjadi tuan rumah Formula E. Padahal, dia menilai kajian menjadi komponen penting karena menyangkut penggunaan anggaran.
"Ada beberapa dewan lain juga mempertanyakan. Karena kita sampai hari ini pun tidak dapat kajian analisa investasi seperti apa. Apakah menguntungkan atau merugikan?" kata Anggara.
"Harus diingat, jangan sampai kita judi dengan uang rakyat kalau kajian nggak jelas," sambungnya.
Pada rencana KUA-PPAS 2020. Ada beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan badan usaha milik daerah (BUMD) yang menganggarkan untuk Formula E. PSI menyebut anggaran itu cukup tinggi.
"(Anggaran) 2020 kan Rp 1 triliun lebih. Untuk Dinas Olahraga sekitar Rp 400 miliar, untuk JakPro Rp 700 miliar-an. Dan itu masih ada pre event lain yang mana kecil-kecil, tapi kurang lebih ya di angka Rp 1 triliun. (Untuk JakPro) Dana PMD (penyertaan modal dasar), dia dari APBD kita. Itu yang kita pertanyakan," ucap Sekretaris Fraksi PSI Anthony Winza Prabowo di lokasi yang sama.
Bagi Antony, seharusnya PMD diberikan untuk pembangunan infrastruktur. Bukan diberikan untuk pegelaran yang sementara.
"Itu yang kita pertanyakan karena ini cuma event. Sepengetahuan saya, itu lebih logis kalau dipakai untuk sesuatu yang dipegang modal jangka panjang seperti infrastruktur," ucap Anthony.(detik.com)
Gelar Konferensi Pers, PSI Ancam Tolak Anggaran Formula E di DKI https://t.co/9CCVVN9qJz— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) November 7, 2019
Katanya defisit kok malah bikin acara balapan yg subsidi hobi orang kaya 🤣 #FormulaEboros