Beritaterheboh.com - Warga Kabupaten Pangandaran yang melintas di depan kampus SMA Muhammadiyah Jalan Merdeka Pangandaran dikejutkan dengan ...
Beritaterheboh.com - Warga Kabupaten Pangandaran yang melintas di depan kampus SMA Muhammadiyah Jalan Merdeka Pangandaran dikejutkan dengan aksi vandalisme yang mengotori pagar tembok sekolah. Yang menarik perhatian, isi tulisan vandalisme itu sangat provokatif. Kalimatnya memaki Presiden Jokowi, Susi Pujiastuti dan COVID-19.
Tulisan yang dibuat dengan cat semprot itu tak ayal membuat warga yang melihat dibuat bertanya-tanya, mengenai siapa orang nekat tersebut.
Polisi yang menerima laporan itu langsung bergerak. Polisi mencurigai seseorang yang pernah melakukan hal serupa tahun lalu. "Setelah kami tanya, dia mengaku. Memang yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa," kata Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi, Jumat (2/10/2020).
Pelaku vandalisme tersebut adalah seorang pria berinisial AS (39) warga Desa Pananjung Kecamatan/Kabupaten Pangandaran. Pria ini adalah pelaku pelemparan rumah Susi Pujiastuti pada Agustus 2019 lalu.
Waktu itu dia diamankan polisi, namun karena dinyatakan mengalami gangguan jiwa dia akhirnya menjalani pengobatan. "Sepertinya penyakitnya kambuh lagi, sehingga dia berbuat kembali hal serupa," kata Suyadi.
Suyadi menjelaskan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, untuk menangani pengobatan AS. "Sudah dibawa berobat. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait," kata Suyadi. Dia mengimbau masyarakat tak terpancing atau merasa resah dengan adanya kejadian tersebut.
Sementara itu coretan di tembok pagar langsung dibersihkan oleh pihak sekolah. Sehingga pada Jumat petang, coretan itu sudah tak terbaca lagi.
Wakasek Humas SMA Muhammadiyah Pangandaran Dadang Hadi Permana mengatakan sebelum aksi vandalisme ini, ada kejadian lain yakni memecahkan beling-beling kaca dan merusak pot bunga. "Sebelumnya banyak beling-beling dihalaman sekolah. Nah tadi, selain mengacak-acak pot bunga ternyata dinding pagar dipenuhi coretan. Kaget, mana tulisannya seperti itu," kata Dadang.
Dia mengaku sudah curiga kepada orang tersebut, karena warga sekitar pun sudah mencurigai. "Rumahnya di perkampungan belakang sekolah, warga sudah curiga" kata Dadang.
Pihak sekolah kemudian melapor ke polisi. Sementara coretan-coretan berisi penghinaan itu segera dihapus.(detikcom/artikelasli)