Perang saudara masih terjadi di Myanmar. Bahkan beberapa jenderal junta militer dikabarkan menghilang dalam perayaan Festival Thingyan. Fest...
Perang saudara masih terjadi di Myanmar. Bahkan beberapa jenderal junta militer dikabarkan menghilang dalam perayaan Festival Thingyan.
Festival itu diselenggarakan di paviliun militer yang menjadi pusat akademi militer, Pyin Oo Lwin di Mandalay. Perayaan tersebut terjadi sesaat setelah pasukan anti-junta menyerang kota dengan roket.
Salah satu yang absen dalam perayaan adalah bos tertinggi junta, Jenderal Min Aung Hlaing. Media lokal, Irrawaddy mengatakan hanya sang istri Kyu Kyu Hla yang hadir "Beberapa alasan mengatakan kakinya sakit," muat media Myanmar itu beberapa waktu lalu.
Wakil Kepala Junta, Soe Win juga tak terlihat. Bahkan dia menghilang dari hadapan publik selama lebih dari dua minggu.
Kabarnya, Soe Win terluka parah dalam serangan pesawat drone pasukan perlawan anti junta. Serangan itu terjadi pada 9 April 2024 lalu.
Menurut pasukan perlawanan anti-junta, Soe Win berada di Markas Komando Tenggara di Mawlamyine saat serangan terjadi. Namun keberadaannya itu tak diumumkan oleh media pemerintah.
Irrawaddy melaporkan Than Than yang merupakan istri Soe Win juga tak terlihat di festival tersebut. Isu menyebutkan, dia menyusul ke tempat suaminya. "Soe Win belum terlihat di depan umum sejak ia mengunjungi kota garnisun Ba Htoo di negara bagian Shan selatan pada tanggal 3 April," tambahnya.
Menurut juru bicara pasukan Unit Pasukan Pertahanan Rakyat Myanmar Pasukan Teknis milisi anti junta, Shar Htoo Waw. Soe Win terluka parah. Media People's Spring yang mengutip ucapannya mengungkapkan Soe Win tertimpa balok saat serangan terjadi.
Bukan hanya itu, dia mengatakan seorang kolonel tewas dalam serangan. "Seorang komandan taktis, wakil direktur artileri, dan seorang kolonel dari Komando Tenggara (juga) tewas seketika dalam serangan pesawat tak berawak tanggal 9 April, "tambahnya lagi.
Di sisi lain, juru bicara junta Mayor Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan Soe Win masih menjalankan tugasnya seperti biasa, dikutip dari BBC. Kepada Voice of America (VoA), dia membantah Soe Win mendapat perawatan karena cedera setelah serangan terjadi.
Rumor lain juga berhembus terkait keadaan Soe Win. Menurut Irrawaddy, dia sengaja dibersihkan Min Aung Hlaing karena serangkaian kekalahan militer Myanmar selama lima bulan terakhir.
Kekalahan itu membuat popularitas Min Aung Hlaing memudar. "Para pendukung militer menyatakan dukungan mereka terhadap Soe Win untuk mengambil alih militer," kata sumber di militer Myanmar.
Isu tersebut didukung setelah penangkapan mantan Letnan Jenderal Myint Hlaing sebelum festival digelar. Dia ditangkap di rumahnya karena dugaan korupsi.
"Ada spekulasi bahwa dua jenderal lainnya ditangkap bersama Myint Hlaing karena diduga berencana menggulingkan Min Aung Hlaing," tambah media Myamar itu meski menyatakan verifikasi tidak dapat dilakukan.(cnbcindonesiia.com)