Raden Alit atau Brawijaya V raja Majapahit pernah bermimpi menikah dengan Putri Campa yang memiliki nama asli Dwarawati. Brawijaya V lalu m...
Raden Alit atau Brawijaya V raja Majapahit pernah bermimpi menikah dengan Putri Campa yang memiliki nama asli Dwarawati.
Brawijaya V lalu mengirim patih Gajah Mada ke Campa untuk melamar Putri Campa tersebut dan lamarannya diterima.
Sementara itu, ada dua raksasa yang sedang bertapa di tengah hutan. Raksasa itu mengharapkan dirinya bisa menikah dengan raja Majapahit.
Meskipun sudah dinasehati oleh raksasa lainnya, tetapi ia bertekad untuk pergi ke Majapahit. Raksasa itu menyamar sebagai putri cantik jelita bernama Ni Endang Sasmitapura.
Sesampainya di pasar Majapahit, ia dikerumuni oleh orang-orang. Mereka kagum akan kecantikan Ni Endang Sasmitapura.
Waktu itu, kebetulan patih Gajah Mada berada di pasar Majapahit. Ketika melihat Ni Endang Sasmitapura, ia segera membawanya ke Majapahit untuk dipersembahkan kepada Brawijaya V.
Akhirnya, Ni Endang Sasmitapura diperistri oleh raja Majapahit Brawijaya V. Di saat mengidam, Ni Endang Sasmitapura ingin makan daging mentah.
Tak disangka setelah makan daging mentah tersebut, Ni Endang Sasmitapura berubah menjadi wujud aslinya yaitu raksasa.
Pihak kerajaan Majapahit gempar melihat kejadian itu. Lalu, Brawijaya V memerintahkan prajurit Majapahit untuk membunuh Ni Endang Sasmitapura.
Ni Endang Sasmitapura berhasil meloloskan diri dan berlari ke hutan. Sembilan bulan kemudian, lahirlah seorang bayi bernama Jaka Dilah.
Seiring waktu berlalu, Jaka Dilah tumbuh dewasa dan ia bertanya kepada ibunya tentang sosok ayahnya yang sebenarnya.
Ni Endang Sasmitapura menjawab bahwa ayahnya adalah Prabu Brawijaya V Raja Majapahit, dikutip Hops.ID dari YouTube Tapak Pakuan yang tayang pada 6 Oktober 2023.
Jaka Dilah kemudian berangkat ke Majapahit. Setelah tanya jawab tentang nama, asal, dan niatnya, ia diterima untuk mengabdi pada kerajaan Majapahit.
Suatu hari, Brawijaya V ingin berburu ke hutan. Mengetahui hal tersebut, Jaka Dilah lalu berkata kepada Raja Majapahit.
“Daripada pergi jauh-jauh ke hutan untuk berburu, lebih baik bercengkerama di alun-alun sambil berburu rusa, kijang, dan banteng”, kata Jaka Dilah.
“Saya sanggup mendatangkan binatang-binatang buas itu di alun-alun”, tambahnya lagi yang membuat Brawijaya V terkejut.
Lalu, Jaka Dilah diperintahkan untuk mengumpulkan binatang di alun-alun. Brawijaya V mengancam jika tidak berhasil, maka ia akan mendapatkan hukuman pancung.
Jaka Dilah berangkat ke hutan, tempat tinggal sang ibu dan meminta bantuannya untuk mengumpulkan binatang dan menggiring ke alun-alun Majapahit.
Ibu Jaka Dilah yang merupakan seorang raksasa menyanggupi permintaan tersebut, dan mampu menggiring binatang ke Majapahit.
Brawijaya V sangat senang dengan kemampuan Jaka Dilah. Sebagai penghargaan, Jaka Dilah diangkat menjadi menteri dan diberi nama Arya Damar.(hops.id)