Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabali membocorkan rencana jahat di balik kasus ijazah Jokowi. Ali ...
Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabali membocorkan rencana jahat di balik kasus ijazah Jokowi.
Ali Ngabalin mengatakan kasus ijazah Jokowi merupakan proyek besar tanpa tender yang menghabiskan banyak uang.
Polemik ijazah Jokowi sudah berlangsung kurang lebih selama dua tahun lamanya.
Sampai kemudian kasus ini bergulir pada ranah hukum.
Aduan masyarakat dari Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana sudah dipatahkan Bareskrim Polri lewat uji laboratorium forensik (Labfor).
Hasilnya, Bareskrim Polri menyatakan ijazah Jokowi asli karena identik dengan sejumlah pembanding.
Lalu ada juga laporan Jokowi di Polda Metro Jaya dengan terlapor Roy Suryo, Dokter Tifa, Rismon Sianipar, K dan E atas tuduhan pencemaran nama baik.
Selain itu berlangsung pula sidang perdata di Pengadilan Negeri Solo.
Bahkan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) tak luput, mereka digugat di Pengadilan Negeri Sleman.
Ali Mochtar Ngabali mengatakan tak habis pikir, sosok Jokowi yang sudah melanglangbuana di Indonesia justru dituduh negatif.
"Saya datang juga ke pak Jokowi kemudian saya sempat ngobrol dengan beliau soal ini (kasus ijazah). Orang ini luar biasa dalam sejarah politik dunia, Jokowi itu Wali Kota dua periode, Gubernur, Presiden dua periode, bagaimana bisa ada yang menuduh ijazahnya palsu. Orang itu harus beretika lah dalam hal cari makan," kata Ali Ngabalin.
Ia mengatakan mestinya para pelapor ijazah Jokowi itu mencari makan dengan cara yang benar, bukan dengan mencaci bahkan sampai menuduh.
"Cari makan dengan gaya yang halal. Masa cari makan dengan gaya menghujat dan caci maki," katanya.
Menurutnya ada maksud terselubung yang dimiliki para pelapor ijazah Jokowi.(tribunnews.com)