Presiden Jokowi menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib M. Luthfi Bin Yahya, di Gedung Kanzus Sholawat, Kota...
Presiden Jokowi menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib M. Luthfi Bin Yahya, di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Minggu (8/1) siang. |
Beritaterheboh.com - Presiden Joko Widodo memberikan
apresiasi pada Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya karena mengawali acara
tidak hanya dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya tetapi juga dengan
pengucapan Pancasila.
“Saya baru tahu juga hanya di sini,”
kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW bersama Habib M. Luthfi Bin Yahya, di Gedung Kanzus
Sholawat, Kota Pekalongan, Minggu (8/1) siang.
Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memerlukan persatuan dan
kesatuan. “NKRI adalah harga mati,” tegasnya.
Presiden mencontohkan bahwa Nabi
Muhammad SAW pernah membuat kontrak politik dengan semua unsur dan
komponen masyarakat melalui piagam Madinah, untuk mempersatukan dan
untuk sebuah kesatuan.
“Dengan Piagam Madinah ini jelas sekali bahwa ajaran Islam, umat Islam
menghargai kemajemukan suku, kemajemukan golongan, beraneka macamnya
agama,” tambah Presiden.
Anugerah inilah yang menurut Presiden
perlu dijaga. Karena Indonesia memiliki 34 provinsi, serta 500 kabupaten
dan kota dari Sabang sampai Merauke. Indonesia juga memiliki 700 lebih
suku dan 1.100 lebih bahasa lokal.
Presiden juga berpesan agar persatuan
dan kesatuan terus dijalin antar suku, antar golongan, antar komponen
masyarakat, dan antar agama.
“Kalau kita sibuk usrek
sendiri-sendiri, ribut sendiri-sendiri tidak mempersatukan kekuatan
kita, tidak mempersatuan potensi kita. Jadi kita akan menjadi bangsa
yang kalah, bukan bangsa pemenang,” pungkas Presiden.
Antisipasi Perkembangan Media Sosial
Presiden menyebut saat ini ada serangan yang tidak dirasakan, yaitu media sosial. Informasi dari manapun bisa diterima siapa saja tanpa ada yang menyaring.
“Ini yang ingin agar kita semua
mengingatkan pada kanan kiri kita, bahwa dunia ini sekarang sangat
terbuka sekali bahwa informasi tidak disaring, di-screening, nanti bisa banyak yang keliru, yang akhirnya bisa memecah-belah persatuan kita. Inilah yang harus kita jaga,” tambah Presiden.
Terkait persatuan dan kesatuan, Habib M.
Luthfi Bin Yahya mengingatkan agar masyarakat mendukung terciptanya
pemerintahan yang maju dan makmur.
“Jangan pecahkan NKRI,” ujar Habib Luthfi seraya mengingatkan bahwa NKRI adalah kekuatan Indonesia.
baca juga: - Habib Luthfi: Orang Bertakwa Harus Jadi Pengayom, Bukan Pemecah Belah Bangsa